O.2

1.5K 264 41
                                    


"Ayo pilih, mau di puncak atau pantai"

"Pantai!"

"Puncak!"

"Pantai aja seru"

"Puncak juga seru, adem gitu suasananya"

"Pantai bisa menikmati hembusan angin laut"

"Puncak bisa menikmati hembusan angin gunung"

"Pantai aja udah!"

"Puncak ih!"

"Pantai!"

"Puncak!"

"Pantai!"

"Puncak!"

"URUSAI!"
(trans: DIEM!)

Jeongwoo dan Jaehyuk terdiam mendengar teriakan Yoshi, bahkan Yoshi sendiri terkejut mendengar teriakannya sendiri. Sedangkan Hyunsuk yang menanyakan pilihin diawal hanya memijit keningnya pelan.

"Vote aja lah, daripada ribut." Sahut Jihoon tanpa menoleh kearah mereka, karena matanya fokus pada layar tv yang menayangkan sinetron favoritnya.

"Oke!" Balas Jeongwoo, dia mengangkat tangannya dengan percaya diri, "Yang dukung gue pengen ke pantai angkat tangan!"

Namun, tak ada satupun dari sembilan orang selain dirinya yang mengangkat tangan, Jeongwoo menatap yang lainnya tak percaya, "Gue bilang yang dukung gue angkat tangan!"

Lagi lagi tak ada yang mengangkat tangannya, membuat Jaehyuk menahan tawanya sambil menepuk-nepuk pundak Jeongwoo, "Udahlah woo, kan gue bilang puncak aja."

Jeongwoo menarik tangannya kasar, marah ceritanya sama Jaehyuk, dia berjalan kearah Junkyu lalu duduk disebelahnya sambil memainkan ponselnya, sedangkan Jaehyuk mengekorinya dari belakang mencoba meminta maaf padanya. Padahal mah Jeongwoo aja yang dramatis.

"Kak, hospot dong." Pinta Jeongwoo ke Junkyu, mengabaikan Jaehyuk disisi kanannya.

"Gue gaada kuota, gue aja minta hospot ke kak Hyunsuk." Jawab Junkyu tanpa mengalihkan pandangannya ke Jeongwoo, sibuk nonton youtube di ponselnya.

"Kak, hospot dongg." Pinta Jeongwoo ke Hyunsuk. Hyunsuk yang sedang mendudukan diri diatas sofa dekat Junkyu menoleh kearahnya, "Gue gaada kuota tapi."

"Lah terus, ini gue minta hospot sama lo bisa buka youtube pake apa kalau lo gaada kuota?" Tanya Junkyu bingung.

"Pulsa"

Seketika Junkyu membuat raut wajah horor, mukanya kayak menggambarkan kalau dia baru aja nyuri kerang ajaib spongebob diistana ratu Elizabeth.

"Te-terus ini g-gue ganti pulsa lo?" Tanyanya kaku. Hyunsuk menggeleng sambil terkekeh kecil, "Kagak usah, gue udah biasa main internet pake pulsa kok."

Mendengar itu, Junkyu cuma bales ucapan Hyunsuk dengan tersenyum kecut.

"Nama hospotnya apa kak?" Tanya Jeongwoo sambil mengotak-atik ponselnya, dia berhasil menjauhkan Jaehyuk dari sisinya karena menganggunya.

"SiPalingMarvel"

"Kata sandi?"

"realmadridlovers"

"Gajadi deh kak"

"Loh kenapa?" Tanya Hyunsuk.

"Gue soalnya penggemar persib." Jawaban Jeongwoo membuat Hyunsuk mengerutkan keningnya tak mengerti, namun karena itu Jeongwoo jadi dia bodo amat sama apa yang diucapinnya.

Balik ke Jaehyuk, karena dia abis diusir Jeongwoo, sekarang dia gabung sama Yedam, Asahi, dan Yoshi yang lagi berkumpul. Kayaknya sih lagi buat lagu.

Melihat Yedam yang sedang bermain gitar, Jaehyuk langsung aja duduk disebelahnya sambil ngeliatin Yedam dari samping, "Gimana sih cara main gitar?"

"Tinggal di petik aja." Jawab Yedam tanpa mengalihkan pandangannya.

"Senarnya?"

"Petik hikmahnya"

Mendengar itu, Jaehyuk cuma bisa mendecih sambil memutar bola matanya bosan, matanya melirik kearah Haruto dan Mashiho yang sedang sibuk bermain ps berdua. Saat dirinya hendak pergi menghampiri keduanya, pintu depan tiba-tiba terbuka, memperlihatkan Junghwan yang datang dengan masih memakai baju seragamnya.

"Loh wan? Doyoung mana?" Tanya Jaehyuk, karena tadi Junghwan memberikan pesan padanya bahwa dia akan datang bersama Doyoung.

Junghwan tak langsung menjawab pertanyaan Jaehyuk, ia lebih dulu membuka sepatunya lalu menaruhnya di rak sepatu, "Biasaa, lagi muter-muter jalan raya buat nyari razia. Baru dapet sim mah gitu."

"Jadi lo dianterin kesini dulu terus dia lanjut jalan-jalan lagi?"

Junghwan menganggukan kepalanya, dia berjalan kearah sofa lalu merebahkan dirinya disana, capek baru pulang sekolah. Sedangkan Jaehyuk, dirinya kini masih berdiam diri didepan pintu karena yang lain sibuk dengan urusan mereka masing-masing.

⊱⋅ n a r n i a ⋅⊰

Setelah rencana mereka ingin pergi ke puncak beberapa hari yang lalu. Sekarang adalah waktunya untuk pergi.

Mereka berkumpul dirumah Hyunsuk yang memang selalu menjadi basecamp tempat mereka menghabiskan waktu bersama.

Niatnya mau ketemuan jam 7, tapi sampai sekarang jam 10 aja belum pada dateng semua. Jihoon langsung saja menelpon Jaehyuk, namun panggilannya tidak diangkat oleh Jaehyuk.

"Ck, Jaehyuk daritadi ditelponin kok gak diangkat mulu sih?" Ujar Jihoon kesal. Yedam yang baru saja memasukkan tas ranselnya ke bagasi mobil Hyunsuk menyahut, "Mungkin lagi dijalan kali kak."

"Nahh, coba aja telpon kak Sahi, dia kan berangkat bareng Kak Jaehyuk." Saran Doyoung, walau matanya tetap fokus pada ponselnya, memberikan pesan pada seseorang.

Setelah berpikir-pikir lagi, Jihoon menganggukan kepalanya lalu mencoba untuk menelpon Asahi. Untungnya saja Asahi langsung mengangkat panggilan itu, "Halo kak?"

"Halo? Sahi, lo lagi sama Jaehyuk kan?"

"Iya, ini lagi dijalan. Macet soalnya"

"Yaudah, cepetan deh atau mau kita tinggal?"

"Tinggal aja gak papa"

"Eh jangan dong sa! Masa guenya gak ikut? Kan gue yang pengen ke puncak!"

Terdengar disebrang sana Asahi dan Jaehyuk sedikit ribut, membuat Jihoon hanya terdiam tak berbicara apapun.

"Ish makanya cepetan, yaudah ya kak ini kita langsung ngegas 180km"

Jihoon memutar bola matanya bosan mendengar kerandom an Asahi, "Iya, hati-hati."

Pip.

Dia mematikan panggilannya, Jihoon berjalan kearah mobil Junkyu kemudian membuka bagasi belakang mobil, agak kaget karena ngeliat ada banyak banget barang, beda banget sama bagasi mobil Hyunsuk dan Yoshi.

"Ini barang siapa banyak banget?" Protes Jihoon, matanya menatap kearah belakang dimana yang lainnya langsung saja menunjuk kearah Jeongwoo.

"Lo perasaan  tadi dirumah bawa tas doang, ini kenapa ada koper dua sama totebag satu?" Jihoon inget banget kok, pas mereka berangkat dari rumah Jeongwoo itu cuma bawa tas gede, sedangkan dia emang bawa koper satu. Tapi kenapa tiba-tiba berubah pas sampe sini.

"Kan gue nitip dulu kopernya dirumah kak Suk, soalnya berat sih." Jawabnya santai. Haruto yang berada disebelahnya justru menatapnya tak santai, "Kayaknya biar sekalian mau kabur dari rumah deh."

"Ohh gitu?" Jihoon melipat kedua tangannya didepan dadanya sambil menatap Jeongwoo tajam, sedangkan Jeongwoo sendiri ketar-ketir melihat ekspresinya, "Engga kok kak! Haruto aja nih yang suka adu domba!"

"Udah gausah berantem, mending kalian masukin lagi barang-barang yang mau dibawa apa aja." Sahut Yoshi sambil lewat didepan keduanya, memasukkan barang-barang lainnya.

"Mashi! Kunci mobil gue dong diatas meja! Gue mau manasin mobil nih!" Teriak Junkyu dari arah parkiran. Mashiho yang sedang enak-enakan nonton Attack On Titan mendengus kesal, "Bentar, 8 episode lagi."

"MASHI!"

"HAI! CHOTTO MATTE!"
(trans : IYA! TUNGGU SEBENTAR!)

⊱⋅ n a r n i a ⋅⊰

narnia | treasure ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang