29 ; Danu X Levi

150 11 0
                                    



"Yang aku rasain waktu itu, bingung setengah galau."

ㅡLevian Danu Gunadharma

ㅡLevian Danu Gunadharma

Ops! Esta imagem não segue nossas diretrizes de conteúdo. Para continuar a publicação, tente removê-la ou carregar outra.

































Sore, Mas.ㅣ
Iya, gue Levian Danu.ㅣ
Mas nggak bisa ngobrol baik-baik ya?ㅣ
Pantes kalo ceweknya Mas malu.ㅣ














Bukan Levian Danu Gunadharma namanya kalau mulutnya tidak pandai membuat hati meledak. Kalimat singkat itu agaknya langsung tembus ke uluh hati Danu Aryadana. Akibatnya, ponsel Danu berdenting brutal tak karuan.

Rentengan hujat, sumpah serapah, emosi, juga cercaan memenuhi ruang pesan yang kemudian diabaikan begitu saja. Danu hanya membacanya sekilas, lalu lewat begitu saja. Dan kalau boleh jujur, Danu jadi sungguh hilang hormat terhadap laki-laki yang saat ini memiliki Kanina itu.

Dan kalau boleh jujur lagi, hatinya jadi ikut dongkol membaca pesan yang tidak enak dibaca itu. Rasa dongkolnya itu jadi semakin membantu Danu lancar marah-marah pada setiap peserta yang berhenti di pos penjagaannya pada malam bina mental.

Kalau begini, Danu jadi semakin cocok dengan sebutan KomDis Setan. Ya walau pun sebelumnya Danu juga tetap si tukang marah. Terlebih jika ia menemukan celah kesalahan pada peserta. Tak ada celah pun, Danu bisa membuat celah. Maklum, Danu kan Komisi Displin, Komisi yang ditugaskan memang untuk marah-marah den memasang perangai garang untuk membentuk mental para mahasiswa baru.

Namun agaknya malam ini emosinya jadi meledak-ledak tak beraturan. Semua peserta tak luput dari amukannya. Termasuk Kanina.

"Lo katanya sakit?" Kalimatnya ketus. Dingin sekali, lebih dingin dari udara malam itu.

Kanina yang mendengarnya mendadak menciut. Nyalinya yang sudah habis dibabat di pos-pos sebelumnya jadi semakin kecil melihat Danu yang menatapnya lurus di pos terakhir.

"Katanya Kak Juna, harus ikut sesi malam semua, Kak. Kalo nggak ikut, nggak lulus LDKM," jawabnya jujur.

"Emang kalo nggak lulus kenapa? Kan bisa ngulang tahun depan?"

Nah, mulai. Benar, jangan lupa kalau biar bagaimana pun Danu itu KomDis. Danuㅡmasihㅡbisa professional. Danu masih mahir mencari kesalahan, membuat celah, dan memojokkan orang.

Laki-laki itu mulai bersandar pada batang pohon di belakangnya. Kedua tangannya tekepal dalam saku jaketnya. Di hadapannya, Kanina tertunduk saja. Nyalinya hilang berceceran di jalan.

Bayangkan, semua peserta dibangunkan tengah malam dan lantas diminta menyisir setapak sendirian dengan bekal satu senter saja. Sudah habis ketakutan membayangkan bertemu lelembut, sampai pos pun nyali harus siap dibanting-banting para Komisi Disiplin dan beberapa panitia lain.

(in)complete [COMPLETE][✓]Onde histórias criam vida. Descubra agora