46. Sweet Child Of Mine

6K 543 97
                                    

Cerita ini hanyalah fiktif belaka. Jika ada kesamaan tempat, nama, dan juga cerita adalah hanya kebetulan semata dan tidak ada unsur kesengajaan

Author : Nom ft. Cici

Vote & Comment jangan lupa ygy..

Happy reading :)


Hujan turun membasahi bumi pada sore hari tepat pukul lima. Lebatnya rintikan hujan disertai angin kencang menjadikan udara semakin dingin. Bau tanah yang menyeruak, mengintimidasi indera penciuman orang-orang yang berlari, segera mencari tempat untuk berteduh.

Waktu terus berjalan, bersamaan dengan gadis bernama Jennie Kim yang masih setia berdiri sendiri di lobby sekolah. Sepuluh menit sebelum pulang, Jennie mendapat pesan dari supir pribadinya kalau ban mobil yang ia tumpangi tiba-tiba saja pecah ditengah jalan.

Mendapat pesan dari pria paruh baya itu seketika membuat tubuh Jennie lemas. Padahal ia ingin cepat-cepat sampai dirumah, membersihkan diri lalu istirahat sejenak sebelum melakukan ritual malam seperti biasanya.

Belajar.

Jennie tidak sendirian. Ada beberapa murid lain yang juga menunggu jemputan mereka atau memang sedang menunggu hujan benar-benar berhenti. Tadinya salah satu temannya, Park Chae Young, menawarkan tumpangan agar Jennie tidak menunggu sendirian disana. Tetapi Jennie menolak karena supirnya sudah separuh jalan.

Lima belas menit berlalu dan masih belum ada tanda-tanda kemunculan supir Jennie memasuki halaman sekolah. Jennie kesal, ditambah murid-murid yang tadi ikut berteduh satu persatu mulai pergi.

Samar-samar di depannya, terlihat gadis berambut panjang sedikit bergelombang berdiri tak jauh darinya. Meskipun hari mulai gelap dan kurang pencahayaan, Jennie yakin kalau ia melihat ada orang disana.

"Apa yang dia lakukan disana?" batin Jennie penasaran. Ingin sekali ia menghampiri gadis itu namun terhalang oleh hujan meskipun mulai reda.

Jennie memperhatikannya lagi. Menelisik dari ujung kaki ke ujung kepala sampai ia terkejut ketika gadis itu berbalik menatapnya. Jennie mengerjapkan mata, merasa ketangkap basah karena lancang memperhatikan orang seperti orang 'mesum'.

"Senyumnya manis" puji Jennie tiba-tiba saja mendapatkan senyuman darinya. "Tapi aku belum pernah melihatnya. Apa dia murid baru atau—".

"Maaf, Nona Jennie. Saya terlambat"

Atensi Jennie beralih ke kanan, setelah mendengar suara berat menginterupsinya. Ternyata itu Pak Lee, supir pribadinya yang telah tiba dan sudah membukakan pintu mobil.

"Silahkan, Nona. Tuan dan Nyonya Kim sudah menunggu di restoran".

Jennie mengernyit "Restoran? Kenapa Appa dan Eomma ada disana?".

"Hanya makan malam bersama saja, Nona".

Sesungguhnya Jennie sangat malas pergi ke restoran itu. Toh, ujung-ujungnya orangtua Jennie memperkenalkan dirinya dengan anak teman mereka dan berakhirlah dengan perjodohan.

Sangat mengganggu!.

"Kita langsung pulang saja, Pak Lee. Saya lelah dan ingin langsung istirahat" pungkas Jennie bergegas masuk ke mobil.

"Tapi, Nona—" Jennie menghiraukan ucapan Pak Lee. Ia tak perduli jika pria itu melaporkannya pada majikannya dan dihujani seribu pertanyaan maupun pernyataan keluar dari mulut mereka.

ONESHOT COMPILATION || JENLISAWhere stories live. Discover now