21.🥀🥀

571 80 6
                                    

Jake sampai di apartemen, ia khawatir saat tak ada satu pun yang menemani Sunghoon. Dihidupkan nya seluruh lampu apartemen, mencari keberadaan si pemuda Park di penjuru apartemen.

Dan terakhir adalah kamar. "Sunghoon, kau ada di dalam?"

"Sunghoon-ah."

Perlahan ia dorong pintu kamar. "Sung…." Handphone dan kunci dalam genggaman nya terjatuh, tubuhnya mematung.

Dengan langkah berat ia menaiki sebuah kursi, melepaskan sebuah ikatan dengan air mata yang tak bisa tertahan kan. Dengan hati-hati menggendong tubuh orang yang dicintai nya.

"Sung- hiks…." Ia dekap tubuh dingin sahabatnya. "Bangunlah. Aku benar-benar minta maaf, aku tidak bermaksud meninggal kan mu. Ku mohon bangunlah."

Ia usap wajah cantik si pemuda Park. "Maafkan aku, maafkan aku, jangan tinggalkan aku."

Ia lihat darah yang sudah mengiring di lantai, lalu melihat ke arah bawah Sunghoon. "BANGUNLAH!!"

Kembali ia dekap tubuh tak bernyawa sang pujaan hati. Terus mengatakan maaf, dan meminta Sunghoon untuk bangun. Hanya ada rasa penyesalan yang dirasakan.

Di Rumah Sakit, Jake hanya bisa menangis dalam sandaran kakak perempuan nya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Di Rumah Sakit, Jake hanya bisa menangis dalam sandaran kakak perempuan nya. Terus mengatakan 'Sunghoon bangunlah', 'jangan tinggalkan aku', 'maafkan aku', 'aku mencintai mu', dan masih banyak lagi.

Teman-teman Sunghoon pun merasa bersalah, mereka pikir Sunghoon ikut bersama Jake tapi tidak berada di rumah sakit. Mereka berpikir jika Jake tidak akan meninggalkan Sunghoon begitu saja.

"Aku akan menelepon po—"

"Tidak." Jake langsung memotong perkataan sang kakak. "Biarkan… biarkan Sunghoon beristirahat."

Yeonjun paham. Cukup mereka mengetahui penyebab kematian Sunghoon, adiknya pun sedang dirundung duka. Kematian orang tua mereka dan kematian Sunghoon terjadi dalam waktu berdekatan, dengan penyebab sama, bunuh diri.

"Ini salah ku, noona."

Karina memeluk sang adik. "Jangan salahkan dirimu."

"Aku meninggalkan nya, aku membiarkan nya sendirian."

Pelukan Karina mengerat saat tangisan Jake kembali histeris, ia biarkan Jake berkata apapun dan mengeluarkan seluruh kesedihan nya. Sudah cukup Jake berpura-pura tegar saat kematian orang tuanya, mengalihkan kesedihan nya dengan mencari tau penyebab kematian orang tua nya.

Saat di persemayaman

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Saat di persemayaman. Hanya Yeonjun dan Karina yang menyambut, bagaimana pun secara tak langsung Sunghoon masih lah saudara Yeonjun dan Jake, meskipun tidak ada hubungan darah.

Jake sendiri hanya duduk dalam pelukan Irene, terkadang ia melamun menatap foto Sunghoon, lalu tiba-tiba menangis. Ia kehilangan orang-orang tersayang nya dalam waktu dekat.

Hari ini, baru saja selesai pemakaman kedua orang tua nya. Dan sekarang, persemayaman cinta nya. Kenapa Tuhan melakukan ini? Apa salah nya sampai kedua orang tuanya dan pujaan hati nya harus pergi lebih dulu?

Dokter mengatakan jika sebelum meninggal, Sunghoon mengalami keguguran disebabkan meminum obat penggugur kandungan, sempat mengalami pendarahan, dan kematian nya di karenakan gantung diri.

Seorang pria tua masuk, dari kaki nya saja Jake tau siapa yang datang. Ia mendongakkan kepalanya dengan tatapan sinis dan penuh benci.

"Aku turut berduka cita."

Jake langsung bangkit. "Untuk apa kau datang? Duka cita? Kau penyebab ini terjadi. Kau seorang pembunuhan!!" Dengan berani nya ia menunjuk wajah sang kakek. .

"Kemana kau saat appa dan baba meninggal? Kenapa kau baru datang saat kematian Sunghoon? Rencana mu berhasil? Keinginan mu tercapai?"

"Pantas saja kau mengasingkan diri. Karena takut orang-orang melihat wajah mu yang seorang pembunuh! Bukan hanya membunuh ayah ku, ibu ku, dan kekasih ku. Tapi kau membunuh dua istri mu sendiri, kau membunuh anak tiri mu dan keluarga nya."

Kakek Shim masih memasang wajah tenang. "Apa yang kau kata—"

"SEMUA YANG KU KATAKAN ADALAH FAKTA!!" Bentak Jake penuh emosi. "Kau… kau menghancurkan hidup kekasihku, kau menghancurkan hidup ku."

"Kau menyuruh stasiun berita menyiarkan kabar jika aku memiliki kekasih, kekasih ku korban penculikan, pemerkosaan dan sedang dalam kondisi mengandung. Lalu kau mengirimkan berita itu pada Sunghoon, agar keadaan mental nya kembali jatuh."

"ITU SEMUA KARENA MU!! SUNGHOON SEPERTI ITU KARENA MU!!" 

"Lebih baik kau fokus dengan kuliah mu dan bantu kakak mu melanjutkan bisnis keluarga, masalah pasangan akan harabeoji carikan."

Jake menggeleng. "Tidak, aku akan menyusul mereka."

Plak!

Bukan kakek Shim, tapi Yeonjun. Tatapan sang kakak terlihat marah karena perkataan keluarga satu-satunya. "Jaga perkataan mu, Shim Jaeyoon."

Jake tetap menatap benci kakek nya. "Silahkan anda pergi, kedatangan anda sangat tidak di harapkan dan tidak penting. Aku mohon, Sunghoon ku sudah tiada, biarkan dia hidup dengan tenang kali ini saja." Ia satu kan kedua tangannya dan memohon pada sang kakek.

To be continued….

Sebenernya ending nya sudah di spill dari foto yang selalu jadi batas:)

Foto jelasnya⬇️

[✓] White Rose || JakeHoonWhere stories live. Discover now