Fyi: bab ini diambil dari dua sisi ya!
Zidan dan Zelline.
Bab ini kayanya sulit dimengerti! Baca nya kudu benar-benar serius ges!Happy reading!
----
"WOI UDAH MALEM GILA, BOKAP LO TELPON GUE MULU. BALIK EGE!" Teriak Nadzhar di balik sambungan telpon. "Udah tengah malem gini, lu mau nyari dimana? Kolong jembatan? Udah lah lu sini dulu. Kita besok cari sama-sama."
"Ke bar **** " tandas Zidan lalu segera mematikan teleponnya.
Nadzhar mengernyitkan alisnya heran. "Lah goblok, maksudnya apaan anjir?"
Namun sedetik kemudian, Nadzhar sadar akan ucapan Zidan barusan. Sontak hal itu membuat Nadzhar membuka mata nya lebar-lebar.
Dia langsung mencari kontak Daffa secara cepat untuk dihubunginya. Setelah dirasa sudah tersambung, Nadzhar segera bersuara. "Ke bar **** Zidan ada disana!"
Lagi-lagi telpon berakhir secara sepihak. Sudah dua kali ia kedapatan seperti ini, dengan kedua sahabat kampretnya pula lagi.
"Dua sahabat yang patut dianjingkan." Gumam Nadzhar dengan senyum merekah, namun terlihat seperti paksaan.
✧✧✧
"Itu kaya Zidan cok. Gece dia udah mabuk, anjir!" Langkah Nadzhar langsung ke arah Zidan yang sudah terkapar di salah satu meja bar.
Daffa yang melihatnya juga sontak berlari ke meja Zidan berada.
"Lo nyari Zelline kesini, woi?"
Pletak!
Sontak karena ucapan Nadzhar barusan membuat Daffa langsung memberi satu tamparan keras ke puncak kepala Nadzhar. "Masa Zelline bolos kesini? Kalaupun Zelline diculik ya kali di sini? Bego!"
Nadzhar mengelus puncak kepalanya yang terasa ngilu. "Kasar Abang Daffa mah, ih!"
"Najis!" Daffa mengumpat. Setelahnya dia menatap Zidan yang tengah setengah teler. "Woi! Lo ngapain ke sini segala?"
Yang diajak bicara justru tetap terdiam dengan meneguk satu botol alkohol lagi. Dan itu untuk pertama kali nya dilihat oleh Daffa dan Nadzhar Zidan meminum alkohol.
"Gue tau Zelline dimana, dia lagi sama Revan." Sambung Daffa, tetap tidak merubah raut wajah Zidan yang masih datar.
"HAH?!"
Semua mata tertuju pada ketiga orang ini.
PLAK!
"ANJING, SAKIT GOBLOK." Umpat Nadzhar kesal setelah dua kali di gampar oleh Daffa.
"Gara-gara teriakan alay lu jadi orang-orang pada nengok ke kita," ucap Daffa tak merasa bersalah.
"Oke salah lagi gue." Langsung mendudukkan dirinya di tempat duduk sebelah Zidan. "Lanjut ke topik aja lah! Lo tau Zelline lagi sama Revan dari mana?"
"Postingan Instagram Revan."
Daffa langsung menunjukkan postingan tersebut ke Nadzhar
KAMU SEDANG MEMBACA
Zelline Aurora
Teen FictionSemua orang tau, jika menyangkut tentang cinta, kebodohan akan memanipulasinya. Satu perempuan gila yang bertekad keras dalam mengejar cintanya. Dan laki-laki yang terlalu naif, menjadi peran utamanya. *** Kisah ini tidak hanya berpusat terhadap p...