Pandangannya kemudian melesat ke objek lain dengan mata yang memicing. "Lah iya bener itu Zelline. Wanjayy!! ZELLINE JAMET COME HE'RE BABY!"
Zeavely menoleh saat mendengar nama Zelline di sebut. Dia mencari-cari seseorang yang barusan memanggil nama kembarannya. "Siapa sih!?"
Vierra memutar mata nya. Lantas tangannya bergerak memegang kepala Zeavely untuk di arahkan ke Nadzhar dan Daffa berada. "Yang tampilannya kaya jamet itu namanya Nadzhar. Satu lagi yang pake Hoodie itu namanya Daffa. Dia teman Zidan. Ga heran dia juga deket sama Zelline."
Tangan Zeavely kemudian menepis tangan Vierra yang memegang kedua pipinya. Kemudian kembali melangkah, melewati Nadzhar berada. Tak menyahut ucapan Nadzhar yang ditujukan ke dirinya.
Terpaut jarak dua meter antara Nadzhar dengan Zelline. Nadzhar tak terima ucapannya di kacangi oleh Zelline. Padahal tanpa dirinya tau yang tadi melewati dirinya bukanlah seorang Zelline yang ia kenal. Melainkan kembaran Zelline yang memiliki sifat yang sama. Namun, yang satu ini lebih brutal.
Lantas Nadzhar kembali membuka suara, "anjay jadi cewek kul nih ceritanya. Btw ayang lo nyari lo tuh dari kemaren. Galau brutal dia. Kangen lo sih kayaknya."
Zeavely menghentikan langkahnya sejenak, menoleh ke belakang, yang disana terdapat Nadzhar dengan muka tengilnya. "See if i care?" Wajah Zeavely terkesan serius. Hal itu pun membuat Nadzhar merubah tampilan wajahnya lalu terhenyak sesaat.
"Idih si anjay. B Inggris lo remed aja pake sok-sok an ngomong bahasa Jaksel," cetus Nadzhar secara blak-blakan.
Langsung saja tangan Daffa menoyor kepala Nadzhar. Selalu gitu sih! "Itu bahasa Inggris goblok! Bukan bahasa Jaksel."
"Sama ajaa gob--"
Ucapan Nadzhar sontak terpotong kala Vierra tiba-tiba langsung menimpal, "woi upacara anjerr. Berantem mulu udah kaya kucing sama tikus."
"Iya neng, Abang ini mau--"
Lagi-lagi ucapan Nadzhar terpotong kala Vierra kembali buka suara, "berisik!" Tatapan Vierra lalu terganti ke Zeavely. "Lo ga upacara?" tanyanya terhadap Zeavely.
"Mana mau Zelline diajak up--"
"Males! Gue mau ngudud di rooftop." Dan yang ketiga kali nya, ucapan Nadzhar harus terpotong lagi kala Zeavely langsung menyela.
Sedangkan Zeavely, sudah berlalu dari mereka setelah menyahut ucapan Vierra.
"Ga nyerocos lagi lo, Zharr??" Daffa terkekeh karena secara berturut-turut ucapan Nadzhar selalu disela.
"Dahlah gue capek. Ayang Vierra ayo upacara bareng AA yu." ajak Nadzhar setelah Zeavely sudah berlalu pergi dari jangkauannya.
"Dih, Najis!" Bibir atas kiri Vierra refleks terangkat. Sangat terlihat dari wajah Vierra yang memandang Nadzhar jijik. Seolah-oleh sedang memandang sebuah kotoran tai. Hm mungkin lebih dari itu.
Oke sabar! Nadzhar orangnya memang always kiyowok loh kawan. Di tolak itu biasa, yang ga biasa itu di tolak ayang Nadzilla kata Nadzhar mah!
Meski pernah di tolak, jangan disangkal loh bahwa satu manusia bergenre fakboy ini lebih banyak di terimanya dibanding di tolak. Mungkin yang menolaknya sedang sakit mata yang mengakibatkan belek-belek menumpuk di tepian mata nya, alhasil melihat cogan pun seperti melihat monyet.
Sudah sudah! Cukup dengan drama perjametan ini.
Sementara itu,
Di sisi Zeavely yang hendak ke rooftop. Gadis itu tengah kelimpungan pasalnya sudah lebih dari 10 menit dirinya belum menemukan sebuah tangga.
KAMU SEDANG MEMBACA
Zelline Aurora
Teen FictionSemua orang tau, jika menyangkut tentang cinta, kebodohan akan memanipulasinya. Satu perempuan gila yang bertekad keras dalam mengejar cintanya. Dan laki-laki yang terlalu naif, menjadi peran utamanya. *** Kisah ini tidak hanya berpusat terhadap p...