Bab 30 : Merebut

2.5K 224 32
                                    

Mutiara bercahaya menerangi sudut-sudut di sekitar mereka. Ketika Bunga Penumbang Dunia terbangun, dia tidak bisa dihancurkan atau dibalik. Dia hanya bisa dipaksa mengubah pemiliknya sebelum upacara selesai. Jiwa Su Su adalah tubuh abadi jadi senjata ilahi secara alami lebih dekat dengannya.

Sekarang Bunga Penumbang Dunia telah mengenalinya sebagai pemiliknya. Su Su menutup matanya dan mengeluarkan sebagian kecil kekuatannya dari tubuh Tan Tai Jin. Cahaya ungu memasuki tubuh Su Su dari tubuh Tan Tai Jin. Ada banyak bentuk di dunia dan Bunga Penumbang Dunia ungu adalah yang paling menderita, paling penuh kebencian dan paling menyedihkan.

Jakun Tan Tai Jin yang tidak sadarkan diri bergerak. Dia memang sengaja membiarkan iblis pohon menelannya. Iblis Pohon itu sangat bodoh sehingga dia tidak akan berpikir jernih setelah diprovokasi. Tan Tai Jin telah mengikuti petunjuk dan mengambil Bunga Penumbang Dunia dan memegangnya di tangannya. Tan Tai Jin tidak tahu apa itu tapi Bunga Penumbang Dunia mulai bergetar hebat begitu menyentuh darahnya. Ketika dia ingin membuangnya itu sudah terlambat. Kepalanya sakit dan dia kehilangan kesadaran.

Dalam kegelapan dan ketakutan yang tak terbatas dia samar-samar kembali ke istana Xia Besar ketika dia masih anak-anak. Dia bersandar dan duduk di belakang bebatuan, menyaksikan Permaisuri Xia Besar menyeka keringat dari pangeran kecil. Wanita itu memiliki ekspresi lembut dan ada cahaya di matanya yang belum pernah dia lihat sebelumnya.

Tan Tai Jin mendengar Permaisuri bertanya, "Lin'er apa yang telah kau pelajari hari ini?"

Xiao Lin yang putih dan tampan itu memberi salam dan berkata, "Aku memberi salam kepada Permaisuri. Hari ini Guru Besar telah mengajariku untuk mengatur air dan Guru Liu mengajariku berkuda dan memanah,"

Permaisuri berkata dan tersenyum, "Puteraku masih muda. Bisakah Lin'er mengerti pelajaran yang diberikan Guru Besar dan Jendral Besar?"

Xiao Lin mengangguk, "Pelajaran yang aku baca dari buku sangat dangkal. Guru Besar mengatakan jika kau menguasai prinsip dasarnya lebih awal aku bisa menerapkannya saat berlatih kemudian,"

Momo di sebelah Permaisuri mengatakan, "Yang Mulia Permaisuri khawatir jika Yang Mulia Pangeran menghadapi kesulitan jadi beliau telah menghangatkan sup untuk Yang Mulia dan menunggu Anda di sini,"

Pelayan membawakan kotak makanan.

Aroma melayang di udara. Bayangan kecil Tan Tai Jin yang berdebu bersembunyi di belakang bebatuan dengan dingin menatap mereka. Dia sangat kelaparan dan tidak bisa mengingat berapa lama dia sudah tidak makan. Dia mengangkat boot berlubangnya dan menginjak semut di lumpur dan memandang Permaisuri.

Tapi jika ibunya masih hidup, maka dialah yang mati. Dia memilih untuk dilahirkan dan telah membunuh ibunya ketika dia masih belum mengerti apa-apa. Tan Tai Jin menatap Xiao Lin, tangannya mau tak mau mencengkeram rumput lebih erat.

Dia sering mendengar orang-orang di istana berbicara : Yang Mulia Keenam sangat luar biasa. Dia bisa membacakan puisi pada usia tujuh tahun dan bahkan Yang Mulia Keempat yang berusia dua belas tahun tidak bisa mengalahkannya. Yang Mulia Keenam begitu lembut, baik dan murah hati sehingga ketika seorang pelayan istana menabraknya dia malah menghiburnya.

Kaisar sangat mencintai Yang Mulia Keenam dan bahkan secara pribadi mengajarinya menulis. Di masa depan Yang Mulia Keenam kemungkinan besar akan mewarisi takhta. Dia akan menjadi penguasa yang brilian, menikahi istri tercantik di dunia dan dicintai dan dihormati oleh semua orang.

Yang Mulia Keenam Xiao Lin, dia memiliki ibu terbaik, identitas paling terhormat, berbakat dalam seni bela diri, memiliki bakat sastra yang luar biasa dan masa depan terbaik.

Tan Tai Jin bersandar di bebatuan dan matanya yang hitam pekat tidak berkilau. Beberapa saat setelah Permaisuri dan Xiao Lin pergi seorang wanita dengan pakaian katun polos datang mencarinya. 

Till The End of The Moon (Black Moonlight Holds The BE Script)Where stories live. Discover now