Winter

2K 259 27
                                    

Alpha dengan new Cover🤭

Enjoy
.
.
.
.

Seorang omega berwajah cantik tidak henti-hentinya mendengus kesal melihat seorang alpha didepannya yang berjalan bolak-balik dengan wajah panik.

Sejak diberitahu oleh Jeno bahwa ada teman kecilnya datang, Renjun segera pergi ke wilayah Jeno hanya untuk menenangkan kepanikan tidak berdasar sang Alpha.

"Sampai kau masih terus bolak balik tidak jelas dihadapanku. Aku pulang" ancam Renjun.

Seketika Jeno berhenti lalu menggeleng panik.

"Haduh jangan dong injuniee... Gk pengertian sekali dengan alphamu ini" rengek Jeno dengan bibir sedikit merucut.

Renjun memutar bola matanya malas. Ayolah harusnya iya ingat Jeno hanyalah manusia hiperbola yang hobi merajuk!

"Lalu? Katakan! Kau ada masalah apa sehingga menyuruh utusanmu memanggilku kemari!"

Jeno dengan bahu yang lesu berjalan mendekati Renjun kemudian duduk disamping sang omega sambil menyandarkan kepalanya kepundak si mungil.

"Aku kemarin didatangi Winter... Teman kecilku" ujar Jeno.

"Lalu apa masalahnya? "

Jeno menegakkan tubuhnya dan memaksa Renjun menghadap kearahnya dalam sekali tarikan.

"Dengar kan aku... Winter itu eum... Apa ya? Bidadari? Bukan! Tapi kata ibuku Winter itu utusan dewa yang datang untuk menjagaku! Tapi aku tidak suka Njun! Jika ada Winter maka suhu udara di wilayah ku akan sangat dingin! Aku benci itu" ujar Jeno panjang lebar dan menggebu-gebu.

Kan. Apa kata Renjun, Jeno itu memang berlebihan. Tapi sepertinya Renjun menangkap sesuatu tentang teman kecil Jeno itu. Bidadari? Utusan dewa? Bukannya mirip dengan Karina?

Renjun meraih jemari Jeno dan menggenggam lembut telapak tangan sang alpha sambil menghela nafas pelan.

"Itu bukan masalah besar Jeno-ya, tapi nanti Bisa kau bawa aku untuk menemui Winter?"

"Untuk apa? Kau suka dengannya?"

"Ingin ku bunuh?!"

"Iya aku antar!"
.
.
.
.
.

Ditengah hutan perbatasan, kedua alpha berbeda dunia itu sedang duduk bersandar pada sebuah pohon besar ditepi sungai.

Mark tadi berburu dan mendapat rusa besar yang akhirnya disantap berdua dengan Jaemin. Setelah acara makan itu selesai tidak ada hal lagi yang mereka bicarakan. Keduanya saling terdiam canggung dan sibuk dengan pikiran masing-masing.

Mark bukan lah orang yang tahan dengan suasana canggung melirik Jaemin yang terdiam melamun memandangi sungai didepan mereka.

"Jaemin?" Panggil Mark menyadarkan lamunan alpha disampingnya.

Jaemin bergumam tetapi tidak menoleh kearah Mark.

Entahlah, Mark yakin ia tidak tau apapun, tetapi bibirnya melontarkan pertanyaan yang membuat Jaemin bahkan dirinya sendiri kaget dengan pertanyaan ini.

"Bukankah kita berdua adalah mate?"

Jaemin melebarkan matanya dan menoleh kearah Mark dengan cepat begitu pula Mark yang ikut melebarkan matanya terkejut.

"Kau? Bagaimana bisa kau sudah tau?" Tanya Jaemin dengan cepat lalu detik berikutnya ia menutup mulutnya karna membocarkan rahasianya sendiri.

Mark yang awalnya kaget kemudian mengerutkan alis camarnya heran.

The AlphaWhere stories live. Discover now