Abstrac

950 139 6
                                    

Enjoy
.
.
.
.

Perayaan Haechan.

Ya brownie kesayangan pemimpin The Herd, Johnny Seo hari ini merayakan masa heat nya. Hari dimana Haechan sudah memasuki masa dewasa dan ya hari dimana mate nya akan datang.

Hari ini.

Haechan sambil memandang langit-langit kamarnya, menduga-duga apakah ramalan itu benar? Atau pandangan masa depannya yang lebih benar?

Kedua sudut pandang itu memiliki 2 orang berbeda yang menjadi takdirnya. Tetapi tidak ada yang lebih baik.

Jika mate nya adalah orang yang sama menurut ramalan berarti kemenangan peperangan dikemudian hari akan dimenangkan oleh mereka tetapi mereka harus kehilangan satu pioner penting mereka.

Tetapi jika mate nya yang datang sesuai pandangannya maka musuh dalam selimut itu nyata berada disekitar mereka dan ia sama sekali tidak tau siapa itu.

Sambil terus menerawang jauh, lagi-lagi Haechan mengingat ucapan ibu dari kekasihnya 3 hari lalu soal Jaemin dan ke khawatirannya tentang sang putra tunggal.

Flashback

Winwin mengajak Haechan duduk berdua ditaman belakang kediaman Seo. Sambil tersenyum manis menggenggam punggung tangan Haechan tetapi berbanding balik dengan tatapan sendu yang ia pancarkan saat ini.

"Haechi? Sebentar lagi kamu akan memasuki masa dewasa, bibi tidak menyangka si gemas ini akan jadi omega sejati bukan wolfie yang hobi merengek lagi" ujar Winwin sambil terkekeh diikuti Haechan yang memberengut kecil.

"Aku sudah besar bibi"

Winwin mengangguk terpaksa setuju dengan si manis ini.

Dan kembali mengelus punggung tangan yang lebih muda.

"Bibi tau Haechan sudah tau banyak soal Jaemin, Haechan tau kan bagaimana nasib Jaemin jika ia mengikuti takdir dan menjadi mate nya Mark?"

Deg

Haechan diam terpaku, ia sama sekali tidak menceritakan hal ini kepada siapapun bahkan memikirkan penglihatannya ini saja ia tidak ingin.

"Jaemin akan mati. Kita akan kehilangan Jaemin kita, bukankah begitu Haechi?"

Lagi. Haechan hanya diam tidak menjawab, lidahnya kelu tidak bisa membalas ucapan yang lebih tua.

Winwin menghela nafasnya pelan sebelum kembali berkata dan membuat Haechan terkejut setengah mati.

"Haechan... Bibi mohon jadilah mate untuk Jaemin. Gagal kan rencana mereka untuk menemukan dimana wolf Jaemin.. selamatkan putra bibi Haechan, karna ia satu-satunya yang berharga milik bibi"

Dan setelah itu Haechan menjadi diam dan tak banyak bicara. Ucapan Winwin sungguh mempengaruhinya bahkan sampai hari ini.

Flashback off

Tok

Tok

Tok

"Masuk!" Jawab Haechan sedikit berteriak.

Ceklek

Pintu kamar Haechan terbuka dan menampilkan sosok pria tampan bertubuh tinggi yang melempar senyum khas miliknya.

"Hai brownie, tidak berniat keluar dan menikmati pestamu?" Tanya si jangkung santai sambil berjalan mendekat ke sisi tempat tidur Haechan.

Demi dewa! Haechan harus bersujud setelah ini, lelaki ini menyelamatkannya dari jalan yang salah!

The AlphaWhere stories live. Discover now