Hadriana{END}

Bagian 1.2

"apa Lo bilang barusan Zee. Gue yang duluan nyosor Kak Arga...! Itu gak mungkinkan Zee bilang sama gue kalau Lo becanda." Riana yang baru bangun setelah pingsan dan membuat pusing Zeena semalaman karena ulahnya. Untungnya orang tuanya dan kakak laki-lakinya sedang berada di Singapura sedang mengurus bisnis keluarga mereka.

Apabila orang tuanya dan kakak laki-lakinya sampai berada di Jakarta Zeena sudah tidak tau lagi apa yang harus dia lakukan pada Riana tadi malam.

"Ngapain juga gue becanda. Gak ada untungnya buat gue." jawab Zeena dengan sewot karena masih kesal dengan kejadian tadi malam.

"Bahkan Kak Arga yang gendong Lo yang lagi pingsan sampai ke mobil. Lagian mana kuat gue gendong Lo."

"Aduh Zee jadi gimana dong ini. Lo tau kan gue paling gak suka ngeliat kak Arga dan teman-teman se gengnya itu yang sok ke cakepan kalau lewat depan Adek kelas."

"Gue rasa sih mereka emang cakep cakep sih cuman mines attitud doang kecuali kak Arga sama kak Fatih."

Riana yang masih duduk dirancangnya Zeena memutar kedua bola matanya mendengar apa yang dikatakan Zeena barusan.

"Tapi tetap aja dia gak ada bedanya. Zee bantuin gue biar gak berurusan sama mereka. Lo juga tau kalau sampai ada cewek yang dekat-dekat atau tebar pesona sama kak Arga pasti Kak Mita sama Gengnya bakal langsung melabrak itu cewe. Lo mau liat sahabat Lo yang cantik dan imut ini disakitin sama dua Geng gila itu." Riana menata Zeena dengan wajah memelas.

"Bodo amat sih lagian gak ada yang nyuruh Lo buat nyari masalah sama mereka. Gue si ngasih saran Lo buat mandi kembang tujuh rupa biar gak ketiban sial lagi." Saran Zeena yang bersandar pada jendela yang ada di kamarnya dan mengsilangkan kedua tangannya didepan dada.

Untungnya hari ini hari Minggu yang membuat mereka berdua tidak perlu bangun pagi-pagi untuk bersiap-siap pergi sekolah.

"Emang langsung ada hasilnya gitu setelah gue mandi kembang tujuh rupa, Zee...?"

"Gak tau.."

"Terus ngapain Lo ngasih saran gue kaya begitu Zeena Viettra..?!"

"Emang salah ya gue ngasih saran..?"

"Enggaksih.."

"Ya udah, gak usah diperpanjang juga kali. Tapi.. Lo beneran gak ingat apa-apa tentang kejadian semalam, Ri...?" tanya Zeena memastikan.

"Kalau gue ingat gak mungkin gue nanya Lo Ze. Tau ah gue mau mandi dulu..Ze, nanti antar gue pulang ayah sama bunda gue pasti bakal nyariin kalau gue gak cepat pulang."

Zeena menganggukkan kepalanya. "Gue juga mau turun kebawah, lama-lama lapar juga gue bicara sama Lo."

Riana pun melangkah menuju ke kamar mandi dengan membawa handuk dan baju yang dia pinjam kepada Zeena.

Setelah selesai mandi dan bersiap-siap, Riana melangkah keluar dari kamar Zeena dan menuruni tangga menuju dapur ke tempat dimana Zeena berada sekarang.

"Cepat banget Lo mandi. Lo beneran mandi atau cuman cuci muka...?"

Riana kembali memutar bola matanya mendengar ucapan Zeena saat melihat dirinya memasuki dapur.

"Gue mandi gak kaya Lo yang butuh waktu dua jam buat mandi sama dandan doang. Lagian mandi gak mandi, dandan gak dandan muka gue tetap gini gini aja gak bakal berubah jadi Kylie Jenner juga atau pun Dilraba Dilmurat juga Zee." sindir Riana balik.

"Ya gak bakal berubah lah kalau sampai berubah gue yakin Lo operasi plastik buat bisa memikat hati kak Bima kan."

Ingin rasanya Riana melempar Zeena dengan Pisau karena ucapan Sahabatnya barusan. "Zee. Antar gue pulang sekarang."

"Gak makan dulu Lo..?"

"Udah kenyang gue denger ucapan Lo barusan.." setalah itu Riana melangkah meninggalkan Zeena.

Yang baru sadar dengan ucapannya barusan. "Bodoh Lo Zee." Ucap Zeena pada dirinya sendiri.

***
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Bagaimana kabar kalian?

Ly boleh minta tolong buat support cerita baru ly ini dengan kalian kasih komentar dan juga like cerita ini.🙏

Oh iya jangan lupa juga follow Ig ly ya
Ig : @tarisaly_

Terus kalau kalian mau baca cerita ly yang lain kalian bisa baca di Novelah, Finovel, KBM App dan Karyakarsa dengan nama pengguna Yang sama