✿09 | Kita Sama✿

76 59 148
                                    

Happy reading

✿✿✿

Lampu-lampu kota memanjakan mata Rahmi. Gadis itu menatap kesana-kemari menikmati pemandangan malam di kota yang memang sudah sering dilihatnya. Namun, kali ini terasa berbeda karena ia sedang bersama Gara.

Motor Gara melaju pelan. Memecah jalanan kota yang lumayan macet. Seperti kata Mirna tadi sore. Mereka akan pergi ke kafe Universe untuk berkumpul. Ya, mungkin hanya sekedar bercandagurau saat mereka tiba nanti. Lagian jujur, Rahmi jarang keluar malam. Bukan karena dilarang sih. Ia lebih suka menonton anime di rumah daripada harus menghabiskan waktu untuk hal-hal lain. Dan kali ini ... tentu saja karena ada Gara, makanya gadis itu ikutan.

Setelah motor resmi masuk halaman kafe. Rahmi menunggu Gara memarkirkan motornya. Dan mereka masuk bersama. Oh lihatlah! Mereka terlihat seperti pasangan. Dan jangan lupakan penampilan yang sama-sama memakai konsep 'mamba' membuat mereka terlihat lebih keren.

Gara menatap Rahmi. Melihat rona merah dari wajah gadis itu. Yang entah kenapa membuat laki-laki itu tertegun. "Muka lo kenapa?" tanya Gara sedikit khawatir.

"Eh ... enggak kok." Rahmi tersenyum kikuk. Lalu gadis itu segera menyusul Mirna dan kawan-kawan yang sudah duduk sembari bergurau di sana.

"Itu mereka udah sampe!" Tunjuk Zilla saat melihat keberadaan Rahmi dan juga Gara.

"Widih, cocok deh kalian," heboh Mirna yang membuat orang-orang menatap mereka keheranan.

"Santai dikit, Mir! Malu-maluin tau nggak!" ujar Puja sembari menutup wajahnya dengan tas mini. Berharap orang-orang tidak melihat wajahnya dan bergunjing yang tidak-tidak. Walau sebenarnya, hal itu tidak pernah terjadi. Ya karena orang-orang itu tidak mengenal Puja sama sekali.

"Dirga nggak datang?" tanya Gara saat sadar bahwa Dirga tidak terlihat batang hidungnya. Padahal Gara sendiri memilih datang karena Dirga bilang akan datang juga.

"Di rooftop. Ini kan kafe Universe. Salah satu tempat dia kerja. Kayaknya mereka lagi rapat di atas," jawab Mirna yang hanya mendapatkan anggukan pelan dari Gara. Walau sebenarnya laki-laki itu tidak begitu mengerti maksud Mirna. Tapi ya sudahlah! Pasti Dirga sedang bersama anggota Universe yang lain. Ya, Gara hanya tahu sedikit tentang geng besar itu.

Universe itu geng unik. Awalnya Gara mengira kalau geng itu ya hanya sebatas kelompok tongkrongan anak muda yang suka tawuran, balapan dan pergaulan bebas lainnya. Namun Universe berbeda. Geng ini fokus berbisnis. Mendirikan kafe dan toko dengan nama yang sama juga dan cabang dimana-mana. Mungkin, karena itu anggota Universe begitu banyak. Termasuk Bobby--pacarnya Mirna--sebagai ketua divisi empat, generasi kedua.

"Sorry telat." Seorang laki-laki bertubuh tegap mendekati mereka. Laki-laki itu tampak dua tahun lebih tua dari Gara. Dilihat dari tatapannya, tampaknya laki-laki itu merupakan pacar Zilla yang baru.

"Iya gapapa kok, sayang."

Oh, baiklah. Gara tidak tahu maksud Mirna mengajaknya ke sini. Ia tidak minat mengobrol dengan gadis-gadis itu dan bahkan pacar barunya Zilla. Kalau Dirga ada di sini, mungkin dia akan sedikit lebih terhibur karena punya teman satu frekuensi.

"Gar, lo nggak nyaman ya?" bisik Rahmi pelan. Kebetulan gadis itu duduk di samping Gara. Membuat Gara bisa mendengar bisikan yang bisa dibilang sangat kecil itu.

"Gak juga sih."

"Muka lo nggak bisa boong."

Gara tersenyum kecil. Lalu ia menatap Rahmi serius. Memberi kode agar mereka berdua bisa keluar. Sementara Rahmi hanya bisa tertawa pelan dengan tingkah Gara yang benar-benar masih sama seperti dulu.

About Time [END]Where stories live. Discover now