Chapter 01 : Piyak dan Tiang Al

706 69 142
                                    

"Kenapa Tiang Al? Karena tinggi badan sama songongnya selangit. Pokoknya Aldean itu makhluk paling nyebelin!"
Rachel Azalea

&

"Kenapa Piyak? Karena Rachel itu pendek. Dia kalo lagi marah keliatan kayak anak ayam yang teriak 'piyak-piyak' minta makan."
Aldean Pradipta

"Udah jam berapa sekarang, Aldean?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Udah jam berapa sekarang, Aldean?"

Aldean Pradipta, cowok tinggi bagai tiang listrik yang hobi kesiangan itu memicingkan mata melihat arloji hitamnya. Aldean menampilkan cengirannya sambil menunduk meminta maaf kepada sang wali kelas.

"Maaf, Bu, saya telat karena buang air besar dulu."

"Ibu gak nanya, ya, kamu ngapain aja sebelum berangkat. Hampir setiap hari kamu itu dateng jam delapan." Bu Hinata, guru Bahasa Inggris sekaligus wali kelas XI IPS 2, menatap Aldean murka.

"Abil, Alam, sama yang lain bisa kok dateng awal. Maksimal mereka datang jam tujuh lebih, ini kamu udah kelewatan. Padahal udah Ibu peringatin."

"Maaf, Bu," kata Aldean pelan. Namun tidak ada raut menyesal di wajah cowok itu.

"Kamu tau 'kan kalo IPS itu dipandang buruk sama para guru dan temen-temen anak MIPA?" tanya Bu Hinata. "Kita itu anak sosial, harus tahu dan mentaati berbagai peraturan."

Bu Hinata menyodorkan beberapa lembar kertas pada Aldean. "Mulai besok, Ibu gak mau denger kamu kesiangan lagi. Nih, tulis kata maaf di sini, FULL!"

"INI LIMA LEMBAR, BU!" pekik Aldean dengan suara melengkingnya.

Bu Hinata menghela napas besar, menatap anak didiknya dengan tatapan tak bersahabat. "Ibu gak terima penolakan, ya, Aldean. Gak ada alasan lain lagi, nanti Ibu tambah kalo kamu nawar."

Aldean mencebik. "Udah kayak pecinta karakter fiksi aja si Ibu pake ngomong gitu," gumamnya sambil melenggang.

"Muka lo kusut banget, Al," ujar Lengkara Alam Pamungkas, murid yang terkenal dengan sebutan wibu tampan itu sudah stand by dari tadi menyaksikan temannya diomeli.

"Begadang, sih, udah gue bilang besok senin, malah nonton bokep!" sahut cowok manis yang satunya, Andrew Luvian, orang-orang memanggilnya Abil.

"Anjing! Mana ada gue nonton begituan." Aldean menolak tidak terima.

"Gapapa, gue tau, kok, Al." Alam mengusap punggung Aldean maklum.

✔. ₊ The Piyak AddictTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang