Chapter 31 : Video Call

43 8 6
                                    

"Abang, bajunya udah dipilih, kan, mana aja yang mau dibawa?" Yunita berujar, menyembulkan kepala di balik pintu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Abang, bajunya udah dipilih, kan, mana aja yang mau dibawa?" Yunita berujar, menyembulkan kepala di balik pintu.

"Tinggal beresin barang-barang yang mau dibawa aja, Mah, besok dilanjutin." Aldean membalas, disertai senyuman hangatnya.

"Ya udah, jangan sampe lupa, ya? Minggu, kan, kita berangkat."

"Iyaa, Maah," jawab Aldean lembut, sebelum akhirnya Yunita kembali menutup pintu.

Aldean melempar tubuhnya dengan asal di atas kasur, menatap langit-langit kamar dengan helaan napas besar yang beberapa kali terdengar.

Punggungnya terasa sakit, tetapi rasa bersalah terhadap Rachel lebih mendominasi. Aldean tahu, pasti Rachel bingung dengan sikapnya. Sebetulnya Aldean juga tengah kebingungan harus bagaimana menjelaskan masalahnya kepada anak ayam itu.

Mata Jepang milik Aldean tertutup bersama dengan otak yang dipaksa berpikir keras. Aldean tahu, ini akan sangat sulit untuk mereka berdua. Namun, semua hal tidak harus selalu berjalan sesuai keinginan, kan?

Di menit berikutnya, Aldean beranjak dan mengambil ponsel untuk mencari satu-satunya kontak dengan emoji love.

***

"Apa Aldean tau masa lalu gue sama Alam, ya? Tadi aja pas ketemu Alam, dia kayak canggung gitu. Padahal, kan, mustahil aja gitu temenan udah lama tapi kaku pas ketemuan. Biasanya mereka juga nongkrong bareng, kan?" Rachel terus bermonolog, "Teka-teki apa lagi ini, ya ampun. Cuma masalah cinta aja gue udah pusing dikasih konflik begini. Apalagi emak-bapak gue yang pasti cobaan hidupnya lebih berat."

DRRRTT

Rachel berjalan menuju laci, mengambil benda pipih berwarna merah muda yang bergetar itu. Senyumam manis seketika terbit di bibir merah mudanya, dengan senantiasa si anak ayam mengangkat panggilan video dari sang pujaan.

 Senyumam manis seketika terbit di bibir merah mudanya, dengan senantiasa si anak ayam mengangkat panggilan video dari sang pujaan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Anjir kok imut gini?" batin Rachel tiba-tiba berteriak ketika wajah Aldean tertampil di layar ponselnya.

"Kenapa? Kaget, ya, liat cogan?"

Rachel memalingkan wajah, bisa bahaya kalau Aldean tahu pipinya sudah berubah menjadi merah. Cewek itu berdeham, kemudian menatap layar dengan datar. "Ngapain video call segala?"

✔. ₊ The Piyak AddictTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang