𝐎𝟐. Alchemist

2.1K 310 17
                                    

✧ AUTHOR POV ✧

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

✧ AUTHOR POV ✧

"Hey, May," Nami memandang lekat wajah Amay yang sedang duduk di sampingnya, "Kau donatur mereka?"

Amay mengangguk sebagai tanggapan.

"Kau juga berbohong padaku kalau kau bukan keluarga bangsawan, ya?"

"Aku bukan keluarga bangsawan kok, Nami. Aku hanya dari keluarga Rumania yang tersisa."

Wajah Amay terlihat tidak dalam keadaan berbohong saat ini, tentu saja Nami mengandalkan intuisinya, "Tersisa ... itu artinya ...."

"Apa artinya?" tanya Luffy.

Ussop memekik tertahan pada Luffy, "Semua keluarganya sudah meninggal dunia!"

"Selain itu, aku menjadi donatur mereka karena beberapa alasan. Tidak besar jumlah yang kuberikan, tapi kuharap cukup."

Nami terenyuh, "Aku mengerti. Arthila sedang berada dalam masalah biaya?"

"Aku tidak mau Arthila jatuh ke tempat yang salah lagi," Amay tersenyum dan menyelesaikan satu gigitan kecil sandwichnya sejenak, "Orang yang memanfaatkan seniman, bukan berdasarkan rasa hormat. Malah menjadikan mereka sebagai produk yang digunakan untuk menjamu saja."

Mendengar hal itu, semua nakama tertegun.

Merasa canggung dengan suasananya, Amay mengalihkan pandangan menuju keranjang rotan yang dibawa tadi, tersisa 2 sandwich lagi. Ia tersenyum kecil memandang mereka yang masih terenyuh sambil mengunyah sandwich, "Hei, berhentilah memandangku seperti itu. Kalian sampai tidak ingat loh akan dua teman kalian pergi kemana."

Luffy, Ussop dan Nami saling bertatapan satu sama lain, masih mengunyah gigitan sandwich terakhir. Setelah sadar, mata mereka membelalak, "ZORO!!! SANJI!?!"

Di sisi lain dan
di waktu yang bersamaan;
📍Balkon Studio Arthila

Sanji terlihat menikmati rokok ditemani angin kecil menerpa surai blonde yang kerap menutupi separuh wajah kirinya. 'Tch, Marimo itu bikin susah. Seharusnya aku biarkan saja dia pergi nyasar sampe ke Konoha. Aku coba membawanya pergi keluar, malah aku ikutan nyasar, entah kemana Marimo beban itu. Sial sekali, aku terpisah dari para wanita tersayang yang menungguku! Waktuku terbuang! Nami-san ... May-chan ... maafkan aku membuat kalian menunggu ... kalian pasti sudah merindukanku, kan?⎯'

"Sir, anda sedang menikmati angin di sini?"

Suara sopan itu membuat Sanji menoleh ke belakang dan terhenti untuk tenggelam dalam pikiran.

𝗗𝗼𝗻𝗴𝗲𝗻𝗴 𝗧𝗲𝗿𝗮𝗸𝗵𝗶𝗿 || 𝗢𝗻𝗲 𝗣𝗶𝗲𝗰𝗲 𝘅 𝗢𝗖Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang