𝟏𝟐. Elephant In The Room

775 110 16
                                    

✧ AUTHOR POV ✧

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

✧ AUTHOR POV ✧

Kini Awak Kapal Bajak Laut Mugiwara (Luffy, Nami, Zoro, Usopp, Vivi dan Karu) seperti berada di bawah guyuran air sungai ketika tangisan sang raksasa kian menggema, namanya Brogy, yang gembira menemukan kembali teman sesama raksasanya (Dorry). Kedua Rival Raksasa itu saling berpelukan dengan erat--- ralat, Brogy sih yang memeluk Dorry terlalu kuat.

"Hari ini adalah hari yang indah! Terimakasih wahai Dewa Elbaf!" pekik Brogy yang akhirnya dapat tertawa dengan riang.

"Oh, Brogy, sepertinya tadi kau terlihat senang saat memiliki kesempatan untuk membunuhku."

"Dasar bodoh! Jangan mengungkit-ungkit hal itu lagi!" Brogy menepuk-nepuk bahu Dorry.

"Bjir, jangan memukul lukaku!Gegyagyagya!" Dorry membalas dengan memukul dada Brogy.

"Gepapapapa!" Broggy tertawa menanggapinya sembari memukul rahang Dorry.

Keduanya saling pukul. Masih dengan tawa mereka yang terdengar senang.

Tapi, kok makin kesini makin kesana sih? Si Dorry kan jadi emosi.

"Mau bertarung lagi, brengsek?!"

"Ya! Aku akan menghajarmu lagi!"

"HEBAT! HEBAT! HEBAT!" teriak Luffy kagum.

"KENAPA KALIAN MAU BERTARUNG LAGI?!" teriak Nami garang.

"Mereka 'Rival' yang sesungguhnya," di sisi lain, Amay nyengir mendengar perkelahian mereka di tempat yang berbeda. Fokusnya tidak berkurang kala melakukan operasi untuk menutup kembali luka Kairos, "Sudah. Iros, istirahat, ya."

"Ukhuk!" Amay menggunakan tepi ujung roknya untuk menutup mulutnya, lagi-lagi keluar darah.

Insting dan tubuh Kairos spontan terbangun tatkala matanya menangkap mimik sang tuan yang nampak pucat.

Secepatnya, Amay pun menegur sang harimau seraya menyeka kasar bekas darah itu dengan dedaunan di sekitar, "Jangan mendekat, Iros."

Perintah adalah perintah. Sang harimau patuh dan hanya dapat diam mengamati lekat Amay yang sedang menegak air putih di botol minum.

"Miss May," sapa Miss Goldenweek.

Amay dengan cepat menengok ke arah sumber suara, terdapat Miss Goldenweek yang telah duduk di sebelah Amay, menyerahkan sebuah lukisan acrylic di atas canvas 30x30.

"Untukmu ..."

"Miss Goldenweek?"

"Miss Goldenweek?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 15 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

𝗗𝗼𝗻𝗴𝗲𝗻𝗴 𝗧𝗲𝗿𝗮𝗸𝗵𝗶𝗿 || 𝗢𝗻𝗲 𝗣𝗶𝗲𝗰𝗲 𝘅 𝗢𝗖Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang