GOODBYE WINTER - Bagian 34

32K 2.5K 37
                                    

(Klik vote sebelum membaca + berikan komentar)


•••••

"Selamat pagi, semua!"

Seluruh perhatian para dokter di ruang meeting teralih pada sang direktur rumah sakit ketika pria berkepala plontos tersebut masuk dan menyapa semuanya.

"Pagi, Profesor!" jawab semuanya secara serentak.

"Semuanya sudah berkumpul terutama bagian poli kandungan dan anak?" Mereka mengangguk. "Baiklah. Seperti yang telah saya bilang sebelumnya di grup, rumah sakit kita kembali kedatangan rekan baru dan akan bergabung di poli kandungan serta anak. Beliau ini sebelumnya pernah belajar di London dan keluar menjadi lulusan terbaik disana. Saya harap dengan kehadiran beliau disini akan membuat rumah sakit kita semakin berkembang lebi baik lagi serta kekeluargaan kita juga bisa mengerat."

Naina menolehkan kepalanya pada pria yang duduk diseberangnya, sejak tadi perasaannya terus merasa tidak tenang dan juga pikiran-pikiran negatif bermunculan mengingat sosok yang kemarin dia temui di rumah sakit ini. Dan sepertinya, kecemasannya akan berubah menjadi kenyataannya.

"Baik, Dokter Putia Ananda silahkan masuk!"

Pintu kembali terbuka, seorang perempuan bertubuh tinggi semampai berjalan memasuki ruangan dengan senyuman manis yang terpatri diwajah cantiknya. Dia berdiri di samping Profesor dan mengedarkan pandangannya ke segala arah, menatap satu persatu dokter yang berada di ruangan tersebut hingga tatapannya berhenti pada dua titik manusia. Senyumannya kian melebar.

"Selamat pagi. Perkenalkan, saya Putia Ananda sebagai dokter spesialis kandungan dan anak. Saya senang bisa bergabung di rumah sakit ini dan berharap kita dapat bekerja sama dengan baik untuk kedepannya. Terima kasih."

Semua orang bertepuk tangan keras seolah menyambut kedatangan Ananda dengan bahagia, tapi itu tidak berlaku bagi Sagara. Pria itu sejak tadi hanya diam dengan kedua mata tak bisa lepas dari perempuan di depan sana, matanya menyorot dengan begitu tajam bak sebilah pedang yang kapan saja bisa manyakiti siapapun.

Setelah pertemuan tersebut para dokter lainnya mulai memperkenalkan diri pada Ananda dan membangun obrolan berupa pendekatan. Perempuan tersebur tampak begitu nyaman dan luwes menjawab setiap pertanyaan yang terlontar dari mulut mereka, bahkan tak segan untuk tertawa ketika diantara mereka melontarkan candaan.

"Ah, Dokter Ananda, perkenalkan ini dia Dokter Sagara. Dia adalah salah satu Dokter kandungan terbaik di rumah sakit kita, tampaknya kalian berdua akan sangat cocok jika berada dalam satu ruangan."

Ananda memiringkan kepalanya ketika sosok Sagara berdiri dihadapannya saat Profesor menarik pria tersebut. Dia lantas mengulurkan tangan yang membuat Sagara menatap jemari lentik tersebut tanpa berniat untuk membalasnya.

"Apa kabar, Dokter Sagara? Senang bisa bertemu kembali," sapanya tanpa melunturkan senyuman dari wajahnya yang justru terlihat creepy di mata Sagara.

"Oh? Kalian sudah kenal sebelumnya?"

"Iya, Profesor. Dokter Sagara ini, dulunya kakak tingkat saya ketika berkuliah di Indonesia sebelum saya melanjutkan ke luar negeri. Dia sangat pintar dan wajar jika menjadi dokter yang hebat."

Sagara memalingkan wajahnya ke sembarang arah. Entah itu pujian atau hanya berupa sarkas, yang jelas Sagara ingin cepat-cepat pergi dari tempat ini.

"Permisi!" Pria itu mengernyitkan dahi ketika tiba-tiba Naina datang dan memegang lengannya.

Naina tersenyum tipis pada Profesor. "Saya ada perlu dengan Dokter Sagara. Izin untuk membawanya keluar, Profesor." Perempuan itu menelan gumpalan keras yang tercekat di tenggorokannya. Dia bahkan tidak berani melirik Ananda.

Goodbye Winter (TAMAT)Tahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon