GOODBYE WINTER - Bagian 38

39.7K 3.4K 106
                                    

(Klik vote sebelum membaca + berikan komentar supaya author makin semangat!)

Goodbye Winter

Lala mendongakkan kepalanya ke arah Naina, yang sejak satu jam lalu duduk menemaninya di tempat ini. Tatapan polosnya turun pada kedua tangan wanita itu, yang terbalut oleh perban, menunjukkan bahwa di area tersebut terdapat sebuah luka yang baru saja diobati. Gadis kecil itu lantas menyentuh luka tersebut, membuat Naina balas menatapnya lekat.

"Tante, makasih, ya? Udah tolongin Lala sama Om Dokter. Tapi, tangan Tante jadi sakit." Lala berucap seraya memandangi tangan Naina dengan sendu.

Seolah bersalah dengan apa yang menimpa Naina.

Mendengar ungkapan tersebut, Naina tidak bisa untuk menyembunyikan senyumannya. Melihat Lala yang menjadi korban utama disini, Naina seolah bisa melihat dirinya pada sosok Lala. Bedanya, Lala memiliki ibu yang hebat dan juga baik hati, tapi mereka sama-sama memiliki ibu tiri yang mengerikan. Mungkin jika Lala tidak berlari keluar dan meminta bantuan, dia tidak akan bisa selamat dari tangan Ananda.

"Harusnya Tante yang bilang makasih sama Lala. Lala udah tolongin Tante, Lala keren bisa minta tolong sama orang-orang." Seketika Lala tersenyum manis hingga menunjukan gigi bawahnya yang ompong.

Gadis kecil itu tiba-tiba memeluk tubuh Naina dengan sangat erat seraya memejamkan kedua matanya. "Lala takut banget, Tante. Disana gelap, Lala di cubit. Gak dikasih minum sama Tante Hala. Lala pikir Lala gak bisa ketemu Mama. Lala takut banget pokoknya." Raut wajah Naina berubah sendu, perempuan itu membalas pelukan Lala dan mengusap puncak kepala anak tersebut.

"Lala gak usah takut sekarang, semuanya udah baik-baik aja. Gak akan ada yang ganggu Lala lagi."

"Tapi, Om Dokter baik-baik aja, 'kan?" Naina tersenyum simpul, lalu mengarahkan pandangannya pada ruangan yang sejak tadi tertutup.

Dimana didalam sana, ada Kinara tengah menemani Sagara yang baru saja selesai menyelesaikan operasinya.

"Iya, dia pasti baik-baik aja."

Didalam ruangan, Kinara terdiam. Membiarkan keheningan menguasai tempat yang terasa jauh lebih hangat dari sebelumnya, mengusir rasa cemas ketika dia berhasil menggenggam tangan yang terasa lebih dingin dari biasanya. Tatapannya sejak tadi hanya terpaku pada sosok terbaring pria yang masih setia memejamkan kedua matanya.

Hampir saja. Dia hampir kehilangan Sagara ditempat sialan itu. Mungkin jika dirinya terlambat datang membawa bala bantuan, Sagara tidak akan tertolong karena kehabisan darah. Semesta masih mendukung mereka, masih memberi kesempatan untuk mereka tetap bersama. Kinara tetap bersyukur untuk yang satu itu.

"Biarin aku ikut masuk ke dalem. Aku ibunya Lala dan seharusnya aku yang kesana. Atau, seenggaknya biarin Kayan nemenin kamu disana, Mas!" Kinara masih mencoba untuk membujuk Sagara agar di izinkan ikut memasuki rumah tua yang tampak menyeramkan di lihat dari luar itu.

Namun Sagara tetap pada pendiriannya, pria itu menggelengkan kepala dan mengusap pipi Kinara dengan lembut. "Yang Nanda incar itu saya, yang membuat Lala bisa ada disini itu karena saya. Jadi saya akan masuk ke sana sendirian, saya janji akan bawa Lala keluar dari sana. Dalam kondisi selamat dan baik-baik saja," ucapnya penuh dengan keyakinan. Tidak akan membiarkan Kinara ikut terancam hanya karena dirinya.

"Tapi aku takut kamu kenapa-napa. Kalo dia aja berani bawa Lala tanpa ketahuan siapapun, itu tandanya dia cukup bahaya, Mas!"

"Biar saya ikut kamu, seenggaknya biarkan saya berguna disini." Kayan yang sejak tadi termenung akhirnya ikut buka suara.

Goodbye Winter (TAMAT)Where stories live. Discover now