2) Innocent

3.4K 562 29
                                    

Jeno menggeliat dalam tidurnya, matanya mengerjap beberapa kali sebelum terbuka sempurna. Pandangannya mengabur kala ia coba mengumpulkan pengelihatannya, satu tangannya yang berada di balik selimut bergerak  keluar mengacak matanya.

Dia melihat sekitar kamarnya, sinar matahari belum masuk karena dia belum membuka tirainya, lalu fokusnya tertuju pada kasurnya yang berantakan. Dia sontak terduduk diatas sofa melihat selimut diatas ranjang.

Mengingat kembali ada sosok yang tertidur disana sebelumnya.

Mata sipitnya membola menyadari tak ada sosok Jaemin diatas ranjang bersprai abu-abu itu.

Kemana pria itu pergi? Apakah tadi malam dia hanya bermimpi soal Jaemin? Tapi ranjangnya berantakan, seseorang benar telah tidur disana.

Jeno langsung menyibak selimutnya dan mengenakan sandal rumah, tak perduli dengan penampilannya yang baru saja bangun tidur. Dia dengan tergesa berjalan keluar dari kamar, menyusuri anak tangga dengan iris yang bergerak mengedar mencari sosok Jaemin.

Kenapa dia panik?

Tentu saja, tadi malam kondisi Jaemin memilukan saat dia menemukan si cantik didalam tong sampah, lalu bagaimana jika Jaemin pergi, bertemu dengan puluhan orang dengan kondisi seperti itu?

Srekk!!!
Langkahnya sontak terhenti saat dia mendengar suara berisik, matanya langsung tertuju kearah dapur dan Jeno dengan cepat berlari kedapur.

Nafasnya tercekat dan langkahnya terhenti. Dia hampir saja kesulitan bicara.

Dihadapannya ada Jaemin yang terduduk dilantai dengan kondisi pakaian dan mulut kotor. Rambutnya berantakan dan wajahnya polos sekali.

Dia menoleh saat mendengar langkah kaki dan terkejut melihat Jeno datang, ditangannya tengah memegang satu buah mangga yang sudah terkupas hendak menyesap buah kuning itu. Matanya membulat lucu melihat Jeno yang menghela nafas menatapnya.

Lihatlah dia, terduduk dilantai dengan mangkuk buah di pangkuannya. Wajahnya kotor karena sari-sari buah, ada berbagai macam kulit, biji dan batang buah berserakan dilantai, bahkan Hoodie kebesaran Jeno juga tampak kotor, ada warna kemerahan dan kuning dari warna buah yang dia makan.

Jeno tersenyum dan menggeleng melihat tingkah lucu Jaemin, bak bayi yang dibiarkan bebas oleh Ibu dan berakhir mengacak isi rumah.

“Kau sedang apa?” Tanya Jeno, dia berjalan mendekati Jaemin kemudian berlutut menyamakan tingginya dengan pria itu.

“Kukira kau kabur” gumamnya, Jaemin mengedipkan matanya lucu, dia menarik buah mangga yang telah ia sesap dagingnya dan menyodorkannya pada Jeno, seolah menawarkan pria itu untuk makan juga.

Jeno melihat kondisi Jaemin yang sudah kotor.

“Ayo mandi, kau kotor dan buah-buah manis ini bisa membuat tubuhmu lengket” Ucap Jeno, dia menarik mangkuk buah dipangkuan Jaemin, membersihkan kulit yang menempel dikain lembut itu lalu membantu Jaemin untuk berdiri.

Jaemin masih dengan mata membola lucu menuruti Jeno yang menuntunnya untuk ke kamar mandi. Dia tersenyum melihat lagi bathup yang tadi malam ia tempati, dia langsung masuk dan duduk manis didalam bathup.

Sepertinya dia suka saat Jeno memandikannya. Dia mendongak menatap Jeno yang tersenyum kearahnya.

“Jaemin, kau harus membuka bajumu dulu” Ucap Jeno lembut, dia menarik Hoodie Jaemin membantu si cantik membukanya tapi pria dengan iris coklat itu justru mendekap tubuhnya. Seolah tak ingin Jeno melepaskan hoodienya.

“Hei, kau harus membukanya, kau tidak bisa mandi mengenakan ini. Nanti setelah dicuci kau bisa memakainya lagi” Bujuk Jeno dengan nada lembut, Jaemin lagi-lagi membola tapi pada akhirnya dia diam saat Jeno melucuti pakaiannya.

NANA ; The Stranded Wolf [NOMIN]Where stories live. Discover now