5) Yes Jeno

2.5K 558 70
                                    

Jeno hanya diam memandangi Jaemin yang asik menyantap makan malamnya, dia sudah menghabiskan dua piring daging karena sangat lapar. Ditengah aksinya, Jeno terlihat menghela nafas berat.

Bagaimana caranya memberi tahu Jaemin tentang makan siang yang sudah ia tinggalkan dimeja? Serigala itu kelaparan satu hari ini karena tak ada yang memperhatikannya.

Namun ia ingat lagi sosok serigala utuh dalam diri Jaemin. Tubuhnya besar dan bulunya berwarna abu-abu sangat lebat namun lembut. Ternyata seperti itu wujud asli Jaemin.

Setelah makan, Jeno langsung memandikan serigala kecil itu. Setelahnya Jaemin hanya diam diatas kasur empuk Jeno menunggu Jeno membersihkan diri.

Pria itu melirik jam dinding di kamarnya di mana waktu sudah menunjukkan pukul setengah sepuluh malam. Jeno terlalu lelah hari ini, jadi dia mungkin ingin istirahat baru setelah tubuhnya bugar, dia akan memikirkan tentang Jaemin.

Serigala kecil itu langsung masuk dalam rengkuhan Jeno membuat iris hitam Jeno yang sudah terpejam lantas terbuka. Jeno mendehem geli saat Jaemin mendengus lehernya. Dia meringkuk bak ketakutan itu membuat Jeno tersenyum. Dia bawa tangannya mendekap Jaemin yang berbalut selimut lalu mengusap punggung Jaemin sayang.

Sepertinya, Jaemin takut jika seharian ini Jeno meninggalkannya.

Mentari datang menjemput pagi, Jeno juga sudah siap dengan pekerjaan rumah. Lalu Jaemin? Sudah duduk manis di sofa depan tv dengan kaki bersila. Dia hanya fokus melihat Jeno yang berjalan hilir mudik membersihkan rumah. Matanya mengunci setiap pergerakan Jeno yang menurutnya lucu.

Apapun yang dilakukan Jeno, Jaemin selalu memperhatikannya dengan baik. Dia mengingat semuanya di otaknya.

“Jaemin, ayo sarapan” Teriak Jeno pada Jaemin yang duduk manis didepan tv.

Serigala kecil itu menoleh lantas mengulum senyum melihat Jeno sudah duduk dikursi makan, dia berjalan dengan kakinya yang berjinjit lucu menghampiri Jeno dan mulai menyambar sumpit.

Jeno tersenyum melihat Jaemin yang mulai terbiasa meski masih susah baginya menggunakan sumpit. Tapi Jeno akui, kemauan Jaemin sangat besar.

Jeno diam lagi menatap wajah Jaemin yang putih, kulitnya lembut bak kulit bayi, matanya berwarna coklat dan bibirnya tipis. Dia lucu dan cantik disaat yang bersamaan. Tingkahnya juga lucu meski kadang menyebalkan.

Jaemin berdiri didepan jendela menatap lagi Jeno yang pergi bekerja. Bibirnya melengkung kebawah, hatinya terasa sakit dan dia merasakan kesedihan yang mendalam. Meski ia belum tahu mengapa Jeno pergi kala pagi dan kembali saat malam. Tapi dia takut Jeno tak kembali.

Jaemin duduk kembali di sofa tamu, menonton tv yang sudah disiapkan Jeno. Dengan tenang dan fokus melihat setiap adegan yang ditampilkan benda persegi itu.

Saat lelah, dia akan menguap lalu merebahkan dirinya disofa seraya menonton tv dan perlahan kantuk itu datang membuatnya terlelap.


‧͙⁺˚*・༓☾ ☽༓・*˚⁺‧͙


Puk!
Jeno menoleh saat merasa sebuah tangan menepuk pundaknya. Ada pria bertubuh sintal, siapa lagi kalau bukan Haechan. Sahabatnya yang suka menjahilinya. Dia lihat pria itu langsung mendudukan tubuhnya disebelah Jeno.

NANA ; The Stranded Wolf [NOMIN]Where stories live. Discover now