3) Poor Man

2.8K 525 29
                                    

Jeno menutup pintu rumahnya kembali setelah Haechan pergi. Dia langsung berlari naik ke lantai atas menemui Jaemin yang dia kurung didalam lemari.

Lagian kenapa juga dia harus mengurung Jaemin disana? Membiarkan Jaemin diam di kamar saja sudah cukup karena Haechan tak akan tahu, tapi dia terlanjur panik tadi.

Jeno membuka lemari tempat dimana Jaemin bersembunyi, dia kaget saat melihat iris merah Jaemin. Tapi hanya sesaat setelah cahaya masuk kedalam lemari, irisnya berubah menjadi coklat.

Mata bulatnya mengedip beberapa kali, piring dagingnya sudah kosong pertanda dia sudah menghabiskan makanannya.

“Kau baik-baik saja kan? Maaf ya aku mengurungmu disini” Ujar Jeno lembut saat dia berlutut mendekati Jaemin. Bibirnya mengulas senyum hingga matanya menyipit lucu.

“Ayo keluar” Ajaknya menarik pergelangan tangan Jaemin, tapi serigala itu menekuk wajahnya dan menggeleng ribut, dia menahan tangannya yang ditarik Jeno.

“Kau suka disini?” Tanya Jeno, Jaemin hanya mengedipkan matanya sebagai jawaban, bibirnya mengulum senyum cerah.

“Baiklah, kau boleh disini. Berikan piringnya biar ku bersihkan” Pinta Jeno seraya mengambil piring ditangan Jaemin, Jeno tersenyum dan mengacak gemas surai hitam Jaemin.

Jeno kembali menutup pintu lemari lalu dia pun membawa piring sisa makan Jaemin untuk di cuci.

Jeno melanjutkan aksi makannya sementara Jaemin akan berdiam didalam lemari. Entah mungkin dia suka disana. Ditengah makannya dia melamun lagi, lucu sekali rasanya merawat Jaemin yang tak tahu apa-apa.

Dia benar-benar penasaran dengan sosok Jaemin.

Setelah selesai makan, Jeno mencuci piring bekas makannya, membersihkan rumah dan kemudian memasukkan pakaian kotornya dan Jaemin kedalam mesin cuci. Sembari menunggu benda canggih itu bekerja dia naik ke lantai atas menuju kamarnya.

Dia buka lemari pakaian tempat Jaemin berdiam diri, wajah teduhnya yang terlelap membuat Jeno lagi-lagi iba. Bagaimana dia bisa mengetahui kisah Jaemin dan membantu serigala itu kembali ke asalnya.

Bagaimana Jaemin bisa terdampar ke dunia ini?
Beragam pertanyaan mengisi kepalanya terus menerus.

Jeno menarik tubuh mungil itu dan memindahkannya keatas kasur, tubuhnya meringkuk lucu bak bayi yang terlelap. Jeno menarik selimut membalut tubuh kecil itu, dia berlutut dihadapan tubuh lelap Jaemin, mengamati setiap inci wajah cantik itu.

Lalu pandangannya turun dan tertuju pada kalung Rubi berwarna biru yang melingkar pada leher jenjang Jaemin. Alisnya bertaut bingung, mungkinkah kalung itu merupakan suatu tanda tentang siapa dirinya?

Tangannya tergerak mengusap pipi Jaemin, sangat halus dan lembut. Persis seperti kulit bayi. Jeno kaget saat Jaemin bereaksi ditengah tidurnya, kepalanya mengusap bantal dengan senyum, Jeno mengusapi pipi lembut itu lagi dan Jaemin sepertinya menyukainya.

**

Jeno melirik jam dinding dikamarnya sudah menunjukkan pukul sebelas siang, Jaemin masih terlelap dan dia sudah menyelesaikan seluruh pekerjaan rumahnya. Pria itu kini terduduk disofa kamar, menatap lagi wajah Jaemin didepannya.

Kemudian sebuah ide terlintas dibenaknya. Dia langsung mengeluarkan ponselnya disaku celana, membuka situs pencarian dan mencari beberapa informasi tentang serigala.

Jeno membaca setiap artikel dengan seksama, membaca apa yang menjadi kesukaan serigala dan kebiasaan hewan itu. Meski mungkin ada banyak perbedaan antara Jaemin dengan serigala pada umumnya.

Tapi sejauh ini, mereka memiliki kesamaan.

Jaemin suka daging, dia juga suka buah-buahan seperti serigala di dunia manusia. Pantas saja pagi tadi dia sudah kotor dan menyantap habis buah-buahan diatas meja makan.

NANA ; The Stranded Wolf [NOMIN]Where stories live. Discover now