chapter 8: festival lampion

2.2K 246 2
                                    

Warning‼
Nama, karakter sifat penokohan, organisasi, dan peristiwa yang ada didalam cerita ini tentu tidak terkait dengan fakta manapun dan tentunya cerita ini hanyalah bersifat FIKSI, murni karangan author sendiri☺️
#fiksi #bxb #🔞



















-(si pria/tuan kaya ☞ Wang Yibo)
-(si pemuda ☞ Xiao Zhan)
























-sorry for typo
-961 words
...
...

Di katakan bahwa hari ini festival menerbangkan seribu lampion akan diadakan. Mendengar kabar tersebut tentu mampu membuat Xiao Zhan merasa bersemangat, sejujurnya dia memiliki sebuah rencana gila malam ini. Setelah tiga bulan lebih terjebak dan berakting layaknya seorang nona muda yang baru saja menjalani pernikahan, dia tidak pernah bisa merasakan yang namanya sebuah kebebasan.

Oleh karena itulah, sudah di putuskan bahwa malam ini Xiao Zhan akan menyamar dan diam-diam menyelinap keluar untuk menikmati festival tersebut.

Selesai melewati makan malam bersama, dia seperti biasa akan kembali ke dalam kamar. Namun kali ini, setelah di rasa tidak ada yang mengawasi. Hanya dengan berbekal pakaian pelayan sekaligus kumis buatan yang di gambar menggunakan kuas dan tinta, Xiao Zhan yang sempat menyangka bahwa rencana yang ia buat akan gagal pun kini telah sampai di luar.

Benar saja bahwa sudah banyak orang yang berkerumun dan sibuk membuat serta menghiasi lampion mereka masing-masing, deretan lampion itu nampak berkilauan di dalam gelapnya malam.

Ketika sampai di luar, Xiao Zhan sudah tidak lagi mengenakan pakaian pelayan. Itu karena dia dengan cepat melepaskan jubah terluar dari pakaian yang biasanya para pelayan kenakan, dan lalu menyembunyikan benda tersebut di balik pepohonan yang jaraknya tidak jauh dari kediaman milik si tuan kaya.

Tentu bukan lagi pakaian wanita, dan juga hiasan rambut berat yang ia kenakan. Kali ini hanya dandanan seorang tuan muda lah yang nampak, bahkan surai panjang milik Xiao Zhan yang sebelumnya tergerai kini telah kembali di ikat tinggi keseluruhan nya.

Jika ditanya apakah Xiao Zhan merasa khawatir akan identitasnya yang dapat dengan mudah terungkap, tentu sudah pasti dia akan menjawab iya. Namun ketika tidak ada perona pipi dan juga pewarna bibir yang menyala, seharusnya tidak akan ada satupun orang yang dapat mengenalinya dengan mudah. Kecuali jika memang tiba-tiba saja Xuan melintas, maka di pastikan dia akan langsung tertangkap basah dan ditarik untuk pulang kembali ke rumah.

Disaat Xiao Zhan tengah sibuk memandangi sekitarnya seraya berkeliling menikmati suasana malam yang begitu meriah. Sebaliknya di kediaman tuan kaya Sha Hua nampak menitihkan air mata, itu dikarenakan dia tidak dapat menemukan sang nona di dalam kamar.

Tanpa pikir panjang Xuan pun berinisiatif untuk menenangkannya, itu agar tangisan si gadis muda tidak sampai membuat keributan dan mengundang atensi banyak orang. Sedangkan diri Yibo, dia sudah mulai bergerak sendirian untuk mencari dimana keberadaan dari Xiao Zhan yang tiba-tiba saja menghilang tanpa jejak.

Karena di pastikan akan ada banyak orang yang mengenali sosok dari si tuan kaya, maka terpaksa malam ini Yibo pun harus melakukan penyamaran. Sebab jika dia tidak menerapkan hal tersebut maka jelas hal itu akan segera mengundang banyak perhatian, dan nanti pada akhirnya bukannya mencari keberadaan Xiao Zhan dia malah akan ditarik untuk di berikan jamuan makan malam.

Hampir dua jam lamanya Yibo hanya berkeliling didekat rumahnya, dan sekarang area pasar sudah mulai terlihat. Anak-anak berlari kesana kemari, dan tidak jarang mereka juga akan meributkan hal sepele karena merasa jengkel. Sedangkan orang dewasa akan sibuk mengobrol ataupun para remaja kini tengah asik membuat lampion mereka, dan itu menjadi salah satu pemandangan yang menyenangkan untuk di lihat.

Baiklah, hampir keseluruhan penjuru tempat dari pasar sudah Yibo kunjungi, akan tetapi tidak terlihat adanya tanda-tanda kehadiran Xiao Zhan dimanapun. Apakah pemuda itu benar-benar pergi keluar rumah, atau mungkin sekarang ia sudah kembali tanpa tuan kaya sadari. Namun ketika Yibo berniat ingin meninggalkan area pasar, langkahnya berhenti tepat di depan sebuah bangunan yang tampak luarnya terlihat begitu penuh akan hiasan dan lentera berwarna-warni.

Yibo tentu tidak mungkin masuk kedalam sana, akan tetapi berpikir jika kemungkinan Xiao Zhan ada di sana, itu membuatnya terpaksa melangkah masuk dan mulai mengedarkan pandangan tanpa rasa malu.

Oh tidak, lihatlah bagaimana beberapa wanita cantik dengan polesan make up mereka yang tebal itu mulai berjalan mendekatinya. Tentu saja hal itu adalah pemandangan yang sangat biasa, apalagi jika mengetahui bahwa tempat ini telah dikenal sebagai rumah bordil terbesar dikotanya. Ketika beberapa wanita itu semakin nampak jelas dalam pandangan, dengan sopan Yibo segera memberikan penolakan.

Dia datang kemari hanya untuk memeriksa keberadaan seseorang, bukan untuk minum ataupun bergumul dengan para wanita. Jelas itu bukan gaya dari si tuan kaya, Yibo lebih suka jika dirinya di suruh berkencan dan bergelut dengan tumpukan buku ataupun gulungan kertas.

"Tuan, nampaknya anda terlihat kebingungan?. Apakah tidak ada satupun dari wanita di sini yang menarik perhatian anda, mereka nampak kecewa ketika di berikan penolakan" seorang wanita tua yang nampak awet muda tiba-tiba datang menghampiri dan mengajak si tuan kaya berbicara.

Saat itu juga Yibo sengaja mengubah ekspresi wajahnya menjadi angkuh dan tidak tersentuh, "Aku datang kesini untuk mencari seseorang, jadi tidak butuh wanita. Tapi jika memang kau menginginkan uang, maka akan aku berikan sebagai gantinya"

Wanita yang di ketahui adalah pemilik dari rumah bordil tersebut, pun ia tersenyum sebelum menggelengkan kepalanya. "Baiklah jika itu mau anda. Silahkan berkeliling dan mencari orang yang di maksudkan, tapi tolong jangan membuat keributan" nyonya pemilik akan segera melangkah pergi setelah mengucapkan kalimatnya barusan.

"Tunggu dulu, aku bersungguh-sungguh untuk memberikan uang sebagai ganti" meraih kantung kecil berisi uang diantara lipatan kerah baju yang ia kenakan.

Nyonya pemilik rumah bordil nampak tercengang dengan apa yang ia lihat, menebak secara pasti jika orang yang berada di hadapannya saat ini bukanlah pria sembarangan.

Ia kembali berkata, "Anda terlalu baik tuan, akan tetapi saya akan menerimanya dengan senang hati. Terimakasih, dan nikmatilah waktu luang anda disini" kali ini benar-benar melenggang pergi dengan senyuman terpatri diwajahnya yang cantik.

Baiklah, jadi harus mulai darimana Yibo mencari. Karena sejujurnya rumah bordil ini tidaklah sekecil yang di bayangkan, itu cukup besar dan juga luas. Belum lagi banyak sekali orang yang berkumpul di sini, ini akan menjadi pencarian yang memakan waktu lama. Semoga saja Xiao Zhan segera dapat ia temukan, karena jika tidak maka sia-sia saja datang dan saling berdesakan seperti ini.
...
...















-tbc.
terimakasih sudah membaca, nan selalu menerima dengan senang hati masukan saran dan kritik dari para pembaca jadi jangan ragu buat komen ya🙇💞
























Deal With You
story by: naninary03_

DEAL WITH YOU |•| yizhanWhere stories live. Discover now