CHAPTER 2

1.2K 203 45
                                    

=== LOVE IS MONEY===

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

=== LOVE IS MONEY===

Xiao Zhan menatap Yibo dari ujung kaki hingga kepala dengan wajah yang kesal.

"Kau ini siapa, sih? Tiba-tiba datang ke tempatku dan berlagak seolah kau ini orang kaya!" sembur Xiao Zhan kesal.

"Tentu saja aku memang orang kaya. Oh, iya! Aku lupa mengembalikan heels-mu, Zhanie," ucap Yibo sambil menunjukkan sepatu heels yang baru saja dia ambil dari kopernya.

Xiao Zhan mendengus sebal lalu melipat kedua tangannya di dada. "Baiklah, kau mau balas dendam karena aku menghajar wajahmu?" Xiao Zhan hendak mengambil sepatu itu namun tangan Yibo dengan cepat menghindarinya.

"Kau tahu siapa aku?" tanya Yibo sambil memutar heels itu.

"Aku tidak tahu! Aku hanya tahu bagaimana cara mencari uang," sela Xiao Zhan asal. Ya, sejak kemarin pikirannya memang sedang dipenuhi oleh kegagalannya mendapatkan uang 3000 Yuan.

Bayangkan, ketika dia sedang pusing, tiba-tiba seorang pemuda datang dan masuk ke apartemen lalu mengatakan akan tinggal bersamanya? Mimpi apa Xiao Zhan semalam?

"Aku ingin tinggal di sini bersamamu." Yibo mengeluarkan dompetnya lalu mengeluarkan uang pecahan 100 yuan. Dia seolah ingin menunjukkan pada Zhan bahwa uang yang dimilikinya cukup untuk membayar uang sewa apartemen itu.

Mata Xiao Zhan tak bisa lepas mendeteksi uang dengan pecahan terbesar itu. Sepasang obsidian itu membulat saat melihat berlembar-lebar uang di dalam dompet Yibo.

Mata Zhan berkedip saat Yibo menutup dompetnya. "Bagaimana? Apa kau masih ingin mendepakku dari sini?"

"Jika kau mau tinggal di sini, bayarlah uang sewa bulanan."

"Tentu saja."

"Bagus kalau kau mengerti. Tapi ... kenapa kau bisa tahu tempat tinggalku?" tanya Xiao Zhan penuh selidik.

"Cari tahu dulu siapa aku, baru kau tanyakan lagi pertanyaan itu padaku. Sudah, ya! Aku ingin tidur." Yibo menggeliat sambil menguap. Dia lalu melemparkan tas kecil miliknya ke arah Xiao Zhan yang dengan refleks menangkapnya agar tidak jatuh.

'Orang ini sangat aneh. Tapi ... jika uang sewa kami dibagi dua, maka aku masih punya uang lebih untuk menabung. Aish, persetan dengan dendamnya, toh, dia sendiri yang datang padaku,' ujar Xiao Zhan dalam hati sambil membayangkan harinya yang menjadi lebih ringan karena tuntutan materi yang bisa mereka bagi dua.

Yibo berjalan dengan santai menuju kamar Xiao Zhan, meninggalkan lelaki muda yang masih tenggelam dalam imajinasinya.

Tersadar dari lamunannya, Zhan segera mengejar Yibo lalu menarik bahu lelaki yang lebih muda darinya itu hingga dia berbalik.

"Mau apa kau di kamarku?" ujar Xiao Zhan sedikit kesal karena Yibo benar-benar tidak sopan masuk ke kamarnya tanpa permisi. Bukan apa-apa, Zhan juga malu jika celana dalamnya dilihat jelas oleh orang lain meskipun itu sesama laki-laki.

Love is MoneyWhere stories live. Discover now