CHAPTER 9

919 88 33
                                    

Xiao Zhan memukul kepalanya sendiri sambil merancau tidak jelas merutuki kebodohannya. Kenapa dia marah mengetahui Yibo hanya bercanda?

"Tidak mungkin, kan, aku sudah belok?" ujar Xiao Zhan bermonolog ria.

"Mungkin saja. Apa memang kau sedang jatuh cinta, Zhan?" jawab seorang lelaki yang membuat Zhan melonjak kaget.

"Astaga! Kau?" ujar Zhan menyipitkan mata sambil mengingat-ingat kapan dia pernah melihatnya.

"Nam Jo Hyuk, teman seangkatanmu. Masih lupa juga? Atau ... yang ada diotakmu hanya Yibo?" Goda Joo Hyuk yang mendapat tatapan tajam dari Zhan.

"Aish, kenapa kau menyebut namanya, sih?" timpal Xiao Zhan kesal.

"Apa kalian bertengkar?" tanya Joo Hyuk ingin tahu.

"Dia sudah menci---" Joo Hyuk segera menutup mulut Xiao Zhan dan menunduk hormat pada wanita yang baru saja datang bersama dengan seorang lelaki berjas hitam di belakangnya.

"Sedang apa kau di sini? Jangan pengaruhi putraku untuk membalap liar lagi," ujar wanita itu dengan sebuah delikan tajam ketika melihat Xiao Zhan.

'Aish, siapa, sih, wanita itu? Kenapa menatapku begitu? Menyebalkan sekali.' Xiao Zhan berbicara dalam hati sambil membalas tatapan wanita itu yang kemudian pergi meninggalkan mereka.

"Ibu?" Mendengar suara Yibo, Xiao Zhan menoleh dan menutup mulutnya.

"Dia ibunya Yibo?" tanya Xiao Zhan tak percaya.

"Hm," balas Joo Hyuk cepat.

"Pantas saja anak itu besar kepala. Aish ... aku harus pulang dan mendinginkan kepalaku." Xiao Zhan berjalan meninggalkan Joo Hyuk.

Sedangkan Yibo yang berniat mengejar Xiao Zhan segera menyambut sang ibu dan memintanya masuk lalu kembali berlari mengejar Xiao Zhan.

"Hei! Mau ke mana kau?" Joo Hyuk menahan Yibo dengan menarik lengan pemuda itu.

"Ada urusan apa kau menahanku?" Yibo melepaskan lengannya dengan kasar dari cengkraman Joo Hyuk.

"Ibumu datang, kenapa kau repot-repot ingin mengejarnya? Memang apa yang terjadi antara kalian?" ujar Joo Hyuk yang terdengar ingin tahu.

"Bukan urusanmu!" Yibo segera pergi dari hadapan Joo Hyuk lalu bergegas mengejar Xiao Zhan.

Joo Hyuk menatap punggung Yibo yang semakin menjauh. Bibirnya tersenyum sambil menggelengkan kepala.

"Sepertinya kau akan benar-benar menjadi sainganku, Yibo," ujar Joo Hyuk yang segera masuk ke dalam bar.


Wang Lulu, menyipitkan mata lalu melempar dokumen yang baru saja dia baca.

"Dia tinggal bersama seorang mahasiswa di sebuah apartemen kumuh? Lalu untuk apa bulan lalu dia meminta uang padaku dengan alasan membayar apartemen? Kepalaku sepertinya mau pecah." Wang Lulu memijit pelipisnya lalu mengambil ponsel berniat menelepon Yibo.

Wanita itu melihat Xian Kong yang masih berdiri di depan meja kerjanya. "Untuk apa kau masih di situ? Keluar dari ruanganku dan bawa Yibo kemari sekarang juga!"

"Ba-baik, Nyonya." Xian Kong menunduk lalu segera pergi meninggalkan Wang Lulu.

"Aish, sudah diberikan informasi, masih saja menggerutu. Jika aku sudah memiliki banyak uang, aku pasti segera keluar dari sini," gerutu Xian Kong dengan sangat pelan.

Baru saja Xian Kong keluar dari ruangan itu, dia berpapasan dengan Joo Hyuk.

"Bibi Lulu ada di dalam, ya?" tanya Joo Hyuk yang hendak masuk.

Love is MoneyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang