61. ALONE

14.1K 398 15
                                    


61.ALONE

"Permisi," Seorang pria tak dikenal mengetuk pintu ruangan tempat Kiana di rawat, Starla terbangun dari tidurnya dia sedikit mengintip dari celah-celah pintu.Terlihat sangat hati-hati, takut jika ternyata orang jahat, ada tamu di tengah malam seperti ini membuatnya merasa was-was.

"Saya hanya ingin mengantar surat saja"

Pintunya terbuka, lelaki bertubuh jangkung mengeluarkan amplop berwarna coklat yang diikat dengan pita dari dalam sakunya, Starla menerimanya sambil memandangi surat misterius ini. ketika ingin bertanya, sudah tidak ad orang di depannya. Entah karena dia yang terlalu lama melamun atau Pria itu jalannya sangat cepat.

Starla segera menutup pintunya, berjalan ke sofa dimana tempat dia tidur tadi.

Tangannya membuka sehelai kertas yang dilipat. Terlihat tulisan yang tertata rapi, tanpa mengetahui sang pengirim Starla sudah tau siapa orangnya.

Matanya menjelajahi setiap tulisan yang tertera, tangannya mulai bergetar setiap membaca kata-kata yang seolah menusuk hatinya. Hingga akhirnya ...

airmatanya terjatuh. Starla menangis tersedu-sedu menyesali perlakuannya selama ini.

Kiana yang terganggu akan tangisannya ikut terbangun juga, "Mah ? Kenapa ?" tidak ada jawaban darinya.

Dia melihat kertas yang tergeletak dilantai, Kiana yang dikuasai akan ras sangat ingin tahu mengambilnya, matanya melirik sekilas ke Starla yang menangis.

Dear Mama & Papa

Surat ini aku tulis dengan tulus untuk kalian

satu-satunya putri kandung kalian, yang bahkan keberadaannya tidak diinginkan

Gimana kabar mama dan papa disana ? aku benarbenar rindu kalian

Ada satu hal yang ingin aku beritau, tapi sebelum itu mamah harus janji gak boleh nangis

Keana udah cape, lelah, dan letih setiap kali merasakan kepahitan di dunia ini.

Kadang keana juga gak bisa nerima penyakit mematikan yang Keana derita,

Ini saat yang tepat untuk Keana beritau ke kalian

Keana menderita penyakit kanker paru-paru sejak 2 tahun yang lalu, kini penyakitnya sudah memasuki stadium akhir,

Dokter zidan bilang, Keana pasti bisa sembuh, dia selalu berucap seperti itu.

Tapi, secara gak sengaja Keana dengar obrolan antara Bang Kenzo dan Doketr zidan, kalau peluang untuk hidup keana itu kecil.

disitu aku bener-bener putus asa. Satu hal permintaan yang Keana mau, kalian selalu ada di samping aku. Merayakan ulang tahun, Berlibur bersama, Makan nasi goreng buatan mama, dan masih banyak lagi hal-hal kecil yang buat aku bahagia.

Mah ....

Pah ...

Kalau keana disuruh buat permintaan, Keana cuman mau ulangtahun Keana dirayakan bersama kalian. kadang aku suka iri liat Kia yang selalu dirayakan.

Sampaikan juga salam untuk Kia ya ...

Aku sayang sama dia, gak peduli seberapa dia benci aku. Aku tetep sayang dia ...

Bilang sama dia jangan sia-siakan mata aku untuk hal-hal gak berguna.

Aku mau Kia jaga mama kalau aku udah gak ada lagi di dunia ini.

Dan untuk abangku tersayang, Bang Dirga.

Jangan lagi berantem-berantem gak jelas, Tawuran, Bolos, Ngerokok aku gasuka tau.

Kalau Bang Dirga nakal, jewer aja telinganya mah.

Gak sadar aku udah nulis surat untuk kalian sepanjang ini,

kalau gitu udahan dulu ya

jangan lupa temuin aku diruangan xxx rumah sakit xxx

Dari keluarga kalian tersayang

Keana

Muka Kiana tamapak memucat setelah membaca surat itu, kepalanya menggeleng dengan cepat. Ingin menyangkal semua fakta yang berada di dalam surat itu.

"Mah ini bohongkan ?"

"Bilang sama aku mah !" Sanggah Kia menggoyangkan kedua bahu Starla, Wanita paruh baya itu tampak terlihat mengenaskan.

"Mamah juga gatau Kia, STOP !!" Teriaknya.

-oOo-

"Qi lo gila ? gua ke sini bukan untuk berlibur, dimana Keana ?"

"G-gua gatau Des,"

Satu tamparan mengenai pipi kanan Rifqi dia menatapnya dengan kecewa, merasa di permainka oleh sepupunya ini. Lantas segerea keluar dari caffe, setelah menjadi pusat perhatian.

Rifqi meletakkan beberapa mata uang dia atas meja, lalu mengejar Dessi yang berjalan dengan cepat. Tangannya memegang pergelangan tangan Desi, "Lo mau kemana ? Kita lagi di negara orang Des, Lo gak bisa terus-terusan kabur kaya gini."

Dessi menepis tangan Rifqi, "LO TAU KITA LAGI DI NEGARA ORANG, GUA JUGA GAMAU KAYA GINI TERUS QI. EMPAT HARI KITA DISINI, TAPI LO GAK JUGA TEMUIN GUA SAMA KEANA. Kenapa sih ? sesusah itu temuin gue sama temen gua sendiri ?"

"Gua gak bisa des !"

Dahinya mengerut, "Why ?!" Teriaknya.

"Pokoknya gua gak bisa."

Dessi berbalik, berjalan menjauhi Rifqi yang masih menunduk. "Oke, biar gua cari sendiri keberadaan Keana, Thanks untuk perhatian lo selama beberapa hari ini. Please, jangan cari gue lagi." Ujarnya, lalu menaiki taksi.

Rifqi hanya menatap taksi yang di naiki Dessi tanpa berniat untuk mencegahnya, Karena pada dasarnya Rifqi tidak ingin melanggar janjinya dengan Keana.

-oOo-

-oOo-

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



[3] ALONE [END] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang