6. Family gathering✔️

1.3K 88 12
                                    

*

Bimo menatap perempuan di sudut cafe sana yang masih sibuk dengan laporannya. Tampak serius dan fokus, tapi itu justru menambah aura kecantikannya terpancar. Sahabatnya itu memang cantik.

Sayang, keduluan si Satria...

Bimo lalu mengambil dua potong risol  beef mayo andalannya dan segelas teh leci untuk di berikan pada Raina. Namun baru saja Bimo beranjak, tiga perempuan datang mendahuluinya menghampiri Raina.

"Mbak Raina!"

"Rai!" Ketiganya berderap mendekat, yang satu langsung memeluk Raina hangat lengkap dengan ledakan tangisnya.

"Loh, loh... Ini ada apa?" tanya Raina bingung karena bergantian ketiganya memeluk dirinya.

"Kenapa kamu nggak bilang Satria selingkuh?" Shamara, kakak sulung Satria, perempuan yang paling lembut dan bijak.

"Iya, kamu harusnya bilang biar si jendes kurbel itu bisa aku hajar!" Itu Sally, kakak perempuan kedua Satria yang  tomboy  dan  paling penyayang, Indra Mahagani versi perempuan.

"Cinta datang karena terbiasa... Terbiasa selingkuh maksudnya. Tenang aja, kalo Raisha nanti sedih, aku yang nemenin. Hidup pelakor tuh nggak bakal berkah, Mbak. So, stay cool!" Sashi, karena merasa dia  bungsu, jadi menganggap Raisha adiknya.

Raina tampak tersenyum, terbiasa dengan keakraban yang terjalin di antara mereka. Untuk Shamara dan Sashi mungkin mereka cukup kaget dengan yang terjadi karena mereka tinggal di Perth. Sedang Sally karena memang dia tengah di luar kota jadi baru tahu apa yang terjadi pada rumah tangga adiknya.

"Tanti-Tanti itu yang mana sih?" tanya Sally.

"Itu mantan Bang Sat waktu SMA," celetuk Sashi.

"Shi! Suka ngadi-ngadi kalo manggil orang," tegur Shamara.

"Iyaaa... Bang Sat-ria..." ralatnya tapi tetap dengan nada mengejek. Shamara berdecak kesal.

"Cari aja sosmednya. Si Satria punya sosmed nggak, Rai?" Sally mengeluarkan ponselnya yang tampak masih baru.

Raina menggendikkan bahunya,"Kalo dulu sih punya. Entah sekarang. Dia lebih protektif sama ponselnya."

"Jelas, banyak aura mesum di dalamnya. Nggak nyangka tuh adek kita sok alim! Nyebelin! Pengen dikebiri, emang!" racau Sally.

"Udah Mbak Sally, nanti malah darah tinggi kalo marah nggak ada orangnya. Mubazir! Kataku juga mending langsung kita datengin ke kantornya, ketahuan kalo bolos. Bolos sama selingkuhan!" sahut Sashi.

Shamara duduk di hadapan Raina,"Tapi kamu gimana? Apa keputusanmu?"

"Aku pengen cerai," Raina menatap ketiga saudara iparnya.

"Rencananya kalo mereka beneran udah menikah, aku maju buat minta cerai. Tapi Ibu nggak setuju, Ayah keliatannya nggak masalah, tapi aku tahu beliau lebih condong agar kami tetap bersama. Mungkin mengingat Raisha," ujar Raina.

"Ibu sih dari dulu juga gitu, Satria nomor satu!" cetus Sally.

"Kok gitu sih? Mbak Raina mau di madu?" Sashi mendekat.

Ketika Suamiku Bisa Berdiri Lagi (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang