Pemakaman

560 63 26
                                    

  Hari ini semua anggota geng Tokyo Manji berdiri memutari sebuah makam yang bernamakan Baji Keisuke. Kapten divisi 1 itu gugur di medan perang kala itu. Mikey atau sang pimpinan Tokyo Manji itu menundukkan kepalanya, berdoa dengan khusyuk untuk arwah salah satu anak buahnya.

  "Semoga kau bisa tenang disana Baji."

  "Sudahlah Mikey jangan menangis terus, Baji tidak akan suka melihatmu bersedih." Draken atau wakil pimpinan itu mengelus bahu Mikey.

  Semua anggota bersedih atas hilangnya salah satu kapten divisi mereka, tak terkecuali Sanzu. Mucho berusaha menenangkan pria bersurai putih itu dengan menepuk-nepuk bahunya.

  Satu-persatu para anggota Tokyo Manji bubar meninggalkan Mikey dan Sanzu disana.

  "Zu, Aku belum ikhlas sama Baji." Keluhnya.

  "Iya, Aku juga begitu."

  "Bentar Zu, tunggu disini."

  "Mau kemana?"

  "Ambil kontak motor, masih disana lupa ambil tadi."

  Mendapatkan anggukan dari Sanzu Mikey pun lantas berjalan keluar dari pemakaman umum itu. Sanzu mengelus nisan dengan nama sahabat karibnya itu hingga tak terasa air matanya menetes.

  "Pfft bisa nangis lo ternyata?" Ucap seseorang.

  "Baji? Hah? Kok iso?" Sanzu mengucek matanya tak percaya.

  "Ya iyalah gua, makin ganteng ya?" Baji bersedekap songong.

  "Audzubillahiminasyaitannirrajim."

  "WOY LO KIRA GUA SETAN?" Baji mengamuk.

  "YA LAGIAN KAU KAN DAH DIKUBUR." Sanzu tak kalah ngegasnya.

  "Oh iya ya, awokawok."

  Baru saja Sanzu ingin lanjut mengomel, Mikey datang dengan sebuah kunci dan sebuket bunga. Mikey meletakkan bunga itu ke makam Baji.

  "Ngomong sama siapa kamu Zu?" Tanyanya lirih.

  "Si Baji lah!" Dan saat itu Sanzu menyadari Baji tidak ada.

  "Hah? Oh- Zu aku tau ini berat banget buat kita."

  "Loh beneran tadi aku ngomong sama Baji kok."

  "Nisan ini ngga bakal jawab kita Zu, mending pulang yuk udah mendung juga."

  "Tapi Key beneran tadi itu Baji."

  "Iya udah iya, sekarang pulang yuk."

  Mikey menggandeng tangan anak buah sekaligus sahabatnya itu keluar pemakaman umum karena mendung seperti hendak hujan. Mereka pergi menggunakan motor Mikey dengan Sanzu yang mengendarainya.

  Baru beberapa meter dari pemakaman, benar saja kata Mikey. Hujan deras membasahi kedua manusia yang mengendarai kuda besi itu.

  "Mau neduh atau trabas aja Key?" Tanya Sanzu.

  "Trabas aja Zu, udah terlanjur basah juga."

  "Oke."

  Sanzu melajukan motor itu lagi, samar-samar ia melihat seorang penjual kelapa yang sepertinya pulang sehabis panen. Terlihat dari dua keranjang yang ia bawa di samping kiri kanan motornya itu penuh dengan buah kelapa.

  Yang membuat terkejut bukan itu melainkan yang berada di bangku belakang motor bapak itu. Ada seseorang dengan rambut panjang duduk menghadap ke belakang, ia membonceng penjual itu tanpa berpegangan, Baji.

  "Makin kesini makin kesana aja, lama-lama si Baji mirip kunti aja." Batin Sanzu.

  Tak dihiraukannya si Baji itu, Sanzu fokus ke jalanan menikmati hujan yang membasahi tubuhnya dan tubuh atasannya.

🅴lvagos || Baji X Sanzu (bxb) EndingWhere stories live. Discover now