Morning Sex

552 48 22
                                    

  "Good morning pacarku." Ucap Baji ketika melihat Sanzu membuka matanya terbangun.

  "Morning Ji."

  "Ada rencana apa hari ini?"

  "Ngga ada sih, pengen males-malesan aja."

  Sanzu memeluk tubuh kekar di depannya itu, membenamkan wajahnya di dada bidang Baji.

  "Berasa jadi emak lu ya Zu."

  "Hah?"

  "Biasanya bayi gede nemplok emaknya kalo baru bangun."

  "Ohh gatau, aku yatim piatu dari lahir diurus bang Omi."

  "Iye tau."

  "Nah itu tau."

  "Zu."

  "Apa?"

  "Morning sex yok."

  "Gak, enak aja. Aku masih perawan tau."

  "Janji deh pelan-pelan."

  "Yakin? janji?"

  "Iya pacar."

  "Yaudah."

  "Asek jatah pertama awokwok."

  Baji menindih tubuh sintal Sanzu, kedua tangannya menopang badannya agar tidak memberatkan sang submisif. Baji mendaratkan kecupan di dahi, mata, pipi, hidung, dan bibir. Baji melumat pelan bibir Sanzu membuat pria berambut putih itu memejamkan mata.

  Baji menggerayangi tubuh Sanzu, meraba kesana kemari membuat Sanzu membuka mulut dan mendesah pelan. Tak menyia-nyiakan waktu, Baji memasukkan lidahnya kedalam mulut Sanzu. Lidahnya bergoyang dan menari nari di dalam sana.

  Sesekali Baji menarik lidah Sanzu ke dalam mulutnya dan menghisap lidah nya. Baji tersenyum merasakan tangan Sanzu melingkar di lehernya. Dengan posisi masih berciuman lengan Baji bergerak membuka piyama yang digunakan Sanzu.

  Tangannya mengelus lembut nipple pink Sanzu, memutar-mutar dan memilinnya. Bahkan mencubit gemas nipple tersebut.

  "Nghhhh... Mnhhh..."

  Mendapatkan tepukan pelan Baji melepaskan ciumannya, mulutnya beralih ke nipple kanan Sanzu. Baji mengecup singkat nipple Sanzu dan menjilatnya.

  "Hannhh.. Jii..."

  "Zuhh.. Susu lo nikmat."

  "Apasih ahhh ngga ada susunya!"

    Baji menghisap kuat nipple Sanzu menbuat sang empunya mengeram tak karuan, Sanzu mendongak dengan wajah yang merah padam sedangkan tangannya meremas lembut rambut Baji.

  "Anhhh... Jiihhh... Jangan kuat-kuaathhh."

  Sanzu menggeleng nikmat dengan sentuhan sang dominan, tangan Baji perlahan turun menuju kejantanan Sanzu. Jemarinya lihai mengurut mengocok dan memainkan benda itu. Tak lupa dua bola kembar Sanzu pun diremas pelan membuat si submisif menggelinjang pertanda hampir mencapai klimaksnya.

  "Anhhhhhhhhhh...."

  Sanzu menyemburkan spermanya dan tanpa jijik Baji turun untuk menjilati cairan kental Sanzu, lidahnya bergerak ke dalam lubang impiannya. Baji melebarkan paha Sanzu, ia kembali menjilati lubang Sanzu. Lidahnya lihai masuk keluar di sana.

  "Anhhh... ngghhh... ahhhh..."

  "Bajiihhh... ahhh... ngghhh..."

  Puas menjilati lubang tersebut Baji mulai memasukkan kedua jarinya ke dalam lubang Sanzu, dalam sekali dorong dua jari itu tertanam sempurna didalam sana membuat sang empunya menjerit.

🅴lvagos || Baji X Sanzu (bxb) EndingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang