Perkara Batagor

206 28 19
                                    

  "Ngambek teros." Seru Baji.

  Sanzu mengembungkan pipinya buang muka, ya setelah adegan itu Sanzu kesal dengan Baji dan memilih ngambek. Rasakan wahai setan.

  "Sayang ku cinta ku, maafin ayang ya? khilaf." Baji masih mencoba membujuk, dan tetap tidak ditanggapi.

  "Yaudah gini ku beliin batagor gimana?" Tawar Baji.

  "Mau!" Jawab Sanzu dengan antusias.

  "Oke- sekarang pertanyaannya gimana caranya gua beli?"

  "Nah itu gamau tau."

  "Ya Tuhan pengen ngumpat, yaudah tunggu sini."

  "Siap daddy!"

  "Siyip diddy." Baji menghilang seketika.

  Seram sih, tapi kan dia hantu. Sudah takdirnya menjadi seram bukan? Sanzu memilih menonton televisi yang ada di dalam markas.

  FYI saja nih, markas Touman itu besar dan ada dimana-mana. Dari masing-masing markas memiliki fasilitas berupa lima kamar berukuran besar dengan kamar mandi didalam, ruang dapur, ruang rapat, ruang makan, perpustakaan mini, laboratorium dan dua toilet di depan dan belakang markas.

  Terkadang gedung itu dipakai untuk menginap oleh para pimpinan divisi beserta wakilnya ketika rapat sampai larut. Satu kamar biasanya berisi 3 atau 4 orang, yang pasti salah satu kamar khusus hanya untuk Mikey dan Draken.

  Setengah jam lamanya Baji datang dengan sebungkus makanan, Sanzu langsung sumringah melihat datangnya makanan itu.

  "Ini sayang batagor nya." Baji memberikan bungkusan itu.

  "Makasih Baji!" Tanpa menunggu lama, Sanzu mengambil batagor nya.

  "Makasih aja?" Baji sewot.

  "I Love You, Baji." Sanzu langsung menyantap makanan seharga 15 ribu itu.

  "Bukan ini sih yang gua maksud tapi gapapa gua udah salting." Baji senyum-senyum sendiri.

  "Kalo manusia senyum-senyum sendiri biasanya kesambet setan, lah kalo setan senyum-senyum sendiri kesambet manusia?" Sanzu membuat konspirasi nya sendiri.

  "Sembarangan, emang gak boleh apa?" Baji menyolot.

  "Bukan gaboleh, aneh aja." Sanzu lanjut menyantap makanan nya.

  "Dih, ayang ga tanya gitu proses dapat batagornya? susah tau."

  "Nggak, orang kamu nyolong aja aku nggak peduli yang penting dapat batagor."

  "Lah jambu! apa-apaan, gua beli ya."

  "Yaudah bagus, halal."

  "Ya Tuhan kenapa pacar gua aneh."

  "Karena kamu juga aneh."

  "Iyain aja iyain dasar uke."

  "Baji."

  "Iya yang?"

  "Kalo suatu saat janjimu terpenuhi tanpa kamu ketahui, apa itu artinya kamu bakal pergi ke alam sana?" Sanzu menatap styrofoam tempat batagor yang sudah habis dengan sendu.

  "Kemungkinan iya 90%"

  "Harus banget ya pergi?"

  "Ya kan takdirnya begitu."

  "Kayaknya aku udah jatuh cinta."

  "Emang sebelum nya nggak?"

  "Sebelumnya aku belum terlalu dalam."

🅴lvagos || Baji X Sanzu (bxb) EndingWhere stories live. Discover now