Penyiksaan

233 35 8
                                    

  "Berhenti? menurutmu aku akan menurutimu?"

  "Kumohon aku akan melakukan apapun asalkan jangan bunuh aku." Pria itu memelas dan memohon.

  Sanzu tipe orang yang tidak mudah tergoda dengan bujuk rayu, dan catat Sanzu benci pria yang memelas, menjijikkan baginya.

  "Apa yang bisa kau beri untukku?" Sanzu menatap malas.

  "Aku bisa memberimu banyak uang, kau ingin berapa? 1 miliar yen?"

  "80 miliar aku setuju." Sanzu senyum.

  "B-baik aku setuju." Pria itu meneguk ludahnya sendiri.

  "Jalan."

  "Kemana?"

  "Ambil uangnya sekarang, aku tidak memberi waktu."

  "Hari ini? kenapa harus hari ini?"

  "Kau ingin selamat atau tidak?"

  "Aku mau aku mau, baik ikuti aku." Pria itu bangkit dari duduknya.

  Dengan cepat Sanzu merantai motornya pada sebuah tiang besar dan mengikuti pria itu.

  "Namamu."

  "Namaku Kiro, namamu?"

  "Kau benar-benar tidak mengenalku rupanya, apa kau tau buronan pengedar sabu dan pembunuh yang dicari-cari dua tahun terakhir ini?"

  Pria itu meneguk ludahnya kasar. "Sa-sanzu Haruchiyo?"

  "Bagus jika langsung tau, fokus jalan jangan banyak bicara."

  "B-baik."

  Mereka berhenti di depan sebuah rumah besar yang tak asing bagi Sanzu. Kediaman Haitani.

  "T-tunggu disini sebentar, aku akan kembali dengan cepat."

  Sanzu hanya mengangguk dan pria itu langsung membuka gerbang besar serta berlari ke dalam sana. Bukan Sanzu namanya jika mau menunggu.

  Sanzu mengendap-endap masuk ke dalam dan menguping pembicaraan antara Ran, Rindou dan Kiro.

  "80 Miliar? Emang lo sanggup ganti?" Terdengar Rindou menaikkan nada suaranya.

  "Lo tenang aja, gua punya cewek cantik bodinya bohay belum gua sentuh dan di jamin masih perawan. Kalian boleh mainin sepuasnya, gimana?"

  "Lo yakin bodinya bagus? yang kemarin lo bilang bagus itu tepos mana cuma bisa nangis lagi." Ran menimpali.

  "Oh Nadya? tenang aja, kali ini beneran bodi montok. Kalian kasih aja perangsang pasti desah terus." Kiro mengukir senyum.

  Sanzu langsung masuk ke ruangan tanpa aba-aba. Ran dan Rindou yang sudah tahu kehadiran Sanzu sedari tadi mengangkat sebelah alisnya bertanya-tanya.

  "Jadi kau tunangan tololnya Nadya?" Sanzu menyunggingkan senyuman kejamnya.

  "Darimana lo tau tentang Nadya?" Kiro gelagapan.

  "Bukan urusan kamu, dan Ran Rin. Kalian berdua yang ngebunuh Nadya?"

  "Wow wow kalem Zu, kita bukan orang yang ngebunuh cewek kali." Ran mencoba menenangkan Sanzu.

  "Kita emang suka mainin cewek, tapi setelahnya kita buang. Mungkin lo bisa menebak itu ulah anak buah kita yang udah tau kita udah bosen sama tuh cewek." Rindou menambahi.

  "Gua bawa si banci ini, gausah pinjemin dia lagi. Karena aku jamin dia besok udah mati."

  "Gih bawa aja, mau pake bor gua ga?" Ran menawarkan bor berkekuatan tinggi.

🅴lvagos || Baji X Sanzu (bxb) EndingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang