About Him and Disappointed

90.8K 7.3K 78
                                    

****

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

****


Soekarno-Hatta International Airport, 9:00 WIB.

Bhita menggeret koper nya dan melangkah dengan langkah tenang khas dirinya.

Kehadiran Bhita sungguh sukses mengalihkan seluruh atensi manusia-manusia yang sibuk dengan kegiatan nya atau yang sekedar berlalu-lalang.

Dengan Turtleneck Sleeveless bodycon dress berwarna maroon lalu dipadukan dengan jaket kulit hitam crop, tas hitam dari Channel, rambut yang tergerai indah. Tak lupa kacamata hitam keluaran dari brand Dior dan sepatu perpaduan dari hitam putih dari brand Dior juga, sukses melengkapi Style of clothing dari Bhita.

 Tak lupa kacamata hitam keluaran dari brand Dior dan sepatu perpaduan dari hitam putih dari brand Dior juga, sukses melengkapi Style of clothing dari Bhita

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Outfit cukup sederhana, tapi terlihat luar biasa mahal. Tertutup, tapi masih terlihat seksi dan menawan secara bersamaan.

Damn for charm!

Mereka total tidak dapat mengabaikan afeksi mereka dari kehadiran seorang Bhita.

Bhita berhenti pada bangku panjang yang tersedia pada bandara.

Dia dudukkan dirinya pada bangku panjang tersebut, lalu tangan nya merogoh tas hitam nya dan mencari ponsel nya, ingin melihat apakah ada panggilan atau pesan untuk orang yang akan menjemput nya.

Baru saja Bhita melihat, sebuah panggilan dari nama kontak 'Aladin-nya Karen', terlihat di layar ponsel Bhita.

Kening Bhita mengernyit, 'Aladin-nya Karen?'

Tapi keryitan di dahi Bhita seketika hilang, saat mengetahui siapa si penelpon tersebut.

Bhita kemudian mengangkat panggilan dari kakak pertama Bhita.

Belum sempat Bhita membuka mulut, suara bass dari telepon sudah mendahului.

"Dimana?"

"Lobby"

"Arion cafe, lantai 1"

Setelah itu, sambungan telepon terputus.

Bhita menatap dingin layar ponselnya, sedikit meremas.

Overdoses BhitaWhere stories live. Discover now