War Between Kings

61.6K 5K 88
                                    

.
.
.

HAPPY READING
____

"Yo! Eros" Elmer menyapa Eros yang sudah datang. "Akhirnya lo bisa ada waktu juga untuk kita. Gimana? Si Bhita gak lo kekepin lagi?" Sindir Elmer.

Peter membuang asal kulit kacang nya. "Gue kadang heran, hubungan kalian itu sebenarnya apa? Pacaran enggak, tunangan juga gak jadi, tapi bucin nya udah sampai ke sel tulang. Bisa tolong kasih tau gue itu jenis hubungan macam apa?"

"Definisi bucin tapi gak punya hubungan sih menurut gue"

"Bhita punya gue." Tegas Eros.

"Iye punya lo" Sinis Elliot mengejek.

Akhir-akhir ini anggota manis seperti Elliot memang mulai kurang ajar.

"Halah tai! Lo juga bucinin si Shannah tapi tetap gak official. Ajak jalan tiap hari, sleep call tiap malem, bilang sayang juga gak pernah absen tapi tetep gak jadian, heran." Elmer mengomentari Peter.

"Kenapa? Iri lo?" Sinis Peter.

"Versi bucin zaman sekarang mungkin udah di upgrade kali bang" Timpal Opan pada Elmer. Opan adalah salah satu anggota biasa yang beruntung pernah mendapat bogeman dari Eros.

"Kalo kasus begini biasanya karena apa bang?" Tanya Opan iseng pada Elliot.

"Lagi musim kali" Ketus Elliot dengan ekspresi julid.

Sontak hal tersebut membuat Peter, Opan dan Elmer tergelak, begitu pun anggota lain yang ikut mendengar.

Eric berdehem, membuat gelak tawa yang memenuhi markas seketika hening.

Malam ini, Geng Aodra mengadakan rapat untuk kasus peninggalan pendahulu yang sudah dicuri.

"Gue, Peter dan Bang Gerald udah cari tau siapa yang curi peninggalan penting di markas. Anggota baru Aodrá, Aldi. Ternyata dia mata-mata dari Geng Dragster. Dia nyembunyiin identitas nya dengan rapi karena bantuan dari Alex." Tutur Eric dengan mimik serius.

Hening. Suasana tak mengenakan mendominasi markas. Apalagi anggota inti. Mereka sungguh tak menyangka begitu ceroboh, hingga mata-mata seperti Aldi bisa lolos dari tes keanggotaan.

"Sekarang dia dimana?" Suara rendah berbahaya Eros, mengalun horor bagi siapapun yang mendengar.

"Kalo maksud lo si Aldi. Udah ditahan di ruang bawah tanah. Tadi nya dia sempat mau kabur ke luar kota, tapi keburu kita tangkap. Kalo si Alex.. informasi yang gue dapet, dia sekarang lagi adain pesta di markas nya."

Eros mengangguk lalu bangkit berdiri. "Siap-siap. Kita serang markas mereka sekarang.." Bibir Eros menyeringai kejam. "Ambil barang yang udah dicuri, ancurin setiap peninggalan yang si pengecut itu punya."

Perkataan Eros sontak disambut seringai oleh Aodrá. Benar. Bukan Aodrá namanya jika tidak bisa membalas lebih kejam daripada yang sudah musuh perbuat.

Seruan keras raungan motor kini memecah keheningan malam. Kepulan asap pekat dari ratusan motor bersuara bogar mengepul diatas langit yang sudah berwarna gelap.

Raungan sangar dari mesin beroda dua tersebut seakan menjelaskan bahwa mereka siap membabat habis, bagi mereka yang sudah berani mengusik.

Mata tajam dengan kepala tertutup helm fullface berwarna hitam pekat itu menatap nyalang jalanan. Sudut bibir nya tertarik dibarengi dengan kuda besinya yang semakin lantang membelah jalanan kota Jakarta.

Pengendara lain sontak menyingkir. Membiarkan jaguar hitam milik Eros merajai jalanan pada barisan terdepan.

Seruan ngeri sekaligus kagum menemani ratusan motor tersebut saat melaju kencang, melewati pengendara lain yang menatap penuh minat.

Overdoses BhitaWhere stories live. Discover now