CHAPTER 03 || WHO?

3.4K 211 74
                                    

EYOOOOOO I'M BACK FOR YOU GUYS🏁🏁

SEBELUM BACA FOLLOW DULU SEBAGIAN CHAPTER DI PRIVATE!

⚠️ DON'T COPY MY STORY

____________________________________

____________________________________

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"CLARISSA ZAMORA!"

Semua orang yang berada di kelas 11 IPA 1 refleks menutup telinga mereka saat mendengar teriakan Selina yang menggema.

"Anjir, itu mulut apa toa? Kenceng banget ampe telinga gue berdengung." Protes Denis wakil ketua kelas.

Selina mendelik sinis. "DIAM LO! mulut lo bau pasti gak sikat gigi ya?!" Tanyanya menohok.

Denis tercengang dibuatnya. "Wah sekate-kate lo! Gue sikat gigi anjir!" Jawabnya tidak terima.

Selina menutup hidungnya. "Tapi kok masih bau sih. Lo gak pake odol ya?"

"Gila lo! Dimana-mana orang sikat gigi pasti pake odol. Kalau gak namanya bukan sikat gigi tapi gosok gigi." Ketus Denis kesal.

Karina menyela. "Tunggu, sikat gigi sama gosok gigi emang beda ya?"

"SAMA-BEDA!" Jawab Selina dan Denis bersamaan.

Selina protes. "Apaan sih! Sikat gigi sama gosok gigi tuh sama!"

"Beda!" Bantah Denis.

"Sama, Denis!"

"Beda, Selina!"

Karina jadi bingung sendiri. Otaknya tiba-tiba ngebuk. Ia menggaruk kepalanya yang tidak gatal. Denis dan Selina masih saja berdebat.

"Ah, udahlah. Kenapa gue jadi pusing sendiri. Ngomong sama kalian berdua bikin otak gue jadi sinting sebelah." Decak Karina berlalu pergi menuju ke meja Clarissa. Gadis itu tampak sibuk mengerjakan tugas.

"SELINA PRATIWI CEPETAN SINI!" Teriak Karina tidak kalah nyaring.

"IYA KARINA OKTALIDA!" Sahutnya tidak kalah nyaring.

Denis menutup kedua telinganya. Ia benar-benar merasa telinganya berdengung. Dua toa saling bersahutan.

"Lama-lama telinga gue bisa budek. Anjir, bisa-bisanya gue sekelas sama dua toa." Gumam Denis berdecak tak habis pikir.

Brak!

Clarissa tersentak kaget saat Karina menggebrak meja dengan keras. Ia mendongak menatap kedua sahabatnya yang sedang menatapnya dengan tangan bersindekap dada.

GENTAMA Where stories live. Discover now