Bab 17[Wanita]

761 101 7
                                    

Langit sudah menunjukkan sudah pagi, burung-burung keluar mencari makanan. Tumbuhan yang mulai bertumbuh karena sinar matahari yang bagus.

Minggu berubah menjadi bulan, bulan berubah menjadi tahun.

(Name) sudah kelas tiga dan masih menjalani hubungan dengan Kita Shinsuke. Semuanya kenangan itu terlewati.

(Name) bahkan sering pulang sekolah dan pergi ke sawah milik Shin. Pastinya ia sedang istirahat di pondok dengan membereskan peralatannya.

Sudah selama itu juga Shin menabung. Untuk apa? Menikahi (Name).

Ingatlah, lelaki yang baik bukannya mengecewakan sang wanita. Melainkan membahagiakan. Bukankah laki-laki sejati itu memegang janjinya?

Hanya lelaki tidak tau diri yang memasang janji manis di depan wanita, lalu meninggalkannya saat sang wanita sedang mencari sang lelaki.

Hanya orang bodoh yang melakukan itu. Kita Shinsuke berbeda.

"Obaa-san. Jika (Name) sudah lulus kelas tiga, apa aku bisa menikahinya?"tanya Shin

Nenek sedang menuangkan teh kedalam gelas. Lalu, ia duduk menatap sang cucu. Tampak ia tersenyum.

"Menikahlah. Wajahmu yang tersenyum itu...nenek suka melihatnya.. menikahlah. Asal (Name) masih mencintainya"

"Iya.."

"Pilihlah wanita yang mencintaimu memakai logika dan perasaan. Bukan hanya perasaan. Perasaan bisa berubah. Ingatlah Shin, wanita seperti (Name) itu tidak murahan. Tidak mau dengan lelaki lain selain dirimu. Nikahi dia, maka ia jadi milikmu. Ingat ya Shin, wanita yang baik tidak murahan. Harganya mahal " nasihat nenek

"Iya..aku tau..(Name) orangnya baik. Dia juga rajin datang ke sawah. Padahal ia sedang lelah "

🌸🌸🌸

"Kenapa uangku habis selalu?" ucap (Name) menatap dompet

(Name) sedang menghitung uang. Uang itu akan digunakan untuk membeli kebutuhan yang akan datang. Apalagi ia akan kuliah...?

"Kuliah ya..sepertinya menyenangkan..tapi.. sepertinya tidak mungkin" lesu (Name)

(Name) membaringkan tubuhnya di ranjang dan menatap langit-langit.

"Kenapa uangku banyak saat tidak dibutuhkan, dan kenapa uangku sedikit saat dibutuhkan? Pertanyaan yang sulit.." kesal (Name)

🌸🌸🌸

"Sudahlah Tsumu..kau nyerah saja" ucap Osamu sambil memakan makanan

"TAPI-"

"Saingannya Kita-san. Kau mau?" tanya Suna

"Eng...engga sih.. cuman.."

Atsumu, Osamu, dan Suna sedang duduk di restoran milik Osamu. Mereka duduk tanpa pelanggan yang lain.

"Kau suka padanya?" tanya Suna

"SUKA! AKU SUKA (NAME)!" teriak Atsumu

"Kasihan. Saingannya Kita Shinsuke. Yang pintar dalam akademik, pintar di olimpiade, pintar di-"

"DIAM SUNA! DUH! IH! KOK BISA MEREKA MENJALANI HUBUNGAN SELAMA INI TANPA ADA MASALAH APAPUN!!!!" kesal Atsumu

"Jadi kau mau nikung?"

"Eng..engga!!!"

"Carilah perempuan lain. Di sekitarmu banyak perempuan kan?"

"Bosan ah, ga se-sempurna (Name). Ga secantik dia. Kita-san beruntung..." lesu Atsumu

"Sadar diri bodoh, kau suka padanya? Lihat dulu sekeliling nya. Dia mempunyai Kita-san. Dia juga katanya rangking bertahan di kelas karena belajar bersama Kita-san. Dan lagi, dia orangnya kerja keras demi memakan nasi. Tidak seperti kau yang menghabiskan uang" cemooh Osamu

"KAU MAU KASIH NASIHAT ATAU APA?!"

"Bener kok. Bahkan neneknya Kita-san sangat menerima (Name) kedalam keluarganya"nasihat Osamu

"Lihat realitanya. Sadar diri. Percaya diri sendiri. Mundur. Itu adalah solusi untuk mengatasi hal ini" sambungnya

"Kenapa?"

"Kenapa begitu? Akan sakit jika kau melihat (Name) dan Kita-san yang memakai satu gaun pengantin baru di hadapanmu. Uncrush Tsumu.."

"...begitu ya..."

"Carilah wanita yang tidak mengandalkan ketampanan wajahmu itu.. pasti ada..di suatu tempat yang menyikaimu.. percayalah..dia akan datang padamu Tsumu"

🌸🌸🌸

Happy or sad ending?

𝐌𝐘 𝐁𝐎𝐘𝐅𝐑𝐈𝐄𝐍𝐃 ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang