BONUS CHAPTER

740 92 6
                                    

Timeskip!

Beberapa bulan kemudian..

"(Name)..." lelah Shin

"Ya..ehe..maaf"

Shin mengelus dada nya dengan sabar. Kehamilan (Name) ini kadang membuatnya ingin marah, tapi ingat ia sedang di awasi oleh malaikat dan tuhan.

"Kamu kenapa lagi (Name)? Ada yang salah? Sehingga membuat kamar ini berantakan. Lihatlah, selimut ada di atas meja. Bajuku kau taruh di lantai, bajumu juga. Itu lagi, kau pasti makan di tempat tidur kan? Sudah kubilang jika makan itu di luar, bukan di kamar. Dan..itu..kau makan apa?" tanya Shin

"Makan kuaci"

"Setelah ini bereskan, ya?"

"Ga"

Shin mengelus dada nya berkali-kali. Memang sudah sebulan (Name) hamil. Ia daritadi juga mengelus dadanya dengan sabar untuk menghapi (Name) yang kelakuannya bisa berubah sepanjang hari.

"Kebersihan itu sebagian dari?" tanya Shin

"Dari hasil bersih-bersih"

"..."

🌸🌸🌸

Atsumu duduk termenung di atas sofa. Wajahnya sama sekali tidak semangat.

"Sudah kubilang move on. Ga denger" kesal Osamu

"Tutorial dong...cara buat (Name) versi kedua.."

"Ga ada. Sadar diri"

Osamu memakai kaos hitamnya dan ingin berangkat ke toko. Tapi, ada kembarannya yang membuatnya tak enak.

"Kau tinggal? Atau..ikut..kalau ikut aku sih nyuruh cuci piring" ucap Osamu

"Tinggalkan saja..kunci saja rumahnya..aku tak peduli lagi...hue.."

"Ingatlah, di perut (Name) ada anak dari Kita-san. Jangan berharap lebih Tsumu.."

Osamu menutup pintu, dan menguncinya. Biarkan kembarannya terkurung disana. Bahkan sampai malam pun akan seperti itu.

Bodohnya, kenapa ia tak bilang kalau ia menyukai (Name)? Jika ditolak pun..rasanya senang kan? Orang yang kita sukai itu..tau?

"Tsumu bodoh.. bisa-bisanya.." gumam Osamu

🌸🌸🌸

"Bagaimana? Sepakat jadinya?" tanya Aran

"Menurutku sih boleh saja" ucap Ren

"Ada apa ini?" tanya Ginjima

"Ke rumahnya Kita. Kau ikut? Ayolah, semua sudah sepakat dan tinggal si kembar saja"

"Boleh saja. Aku ada waktu luang. Btw, apa kasih hadiah?"

"Hm..aku sudah kasih beberapa sih..di kado pernikahan..tapi mungkin ini..ah! Bagaimana jika kumpulkan uangnya dan nanti saat anaknya lahir kita berikan?" tanya Aran

"Nah! Boleh saja. Saat ini?" tanya Ren

"Saat ini kita berikan saja kue atau semacamnya. Ayo, ke rumah si kembar. Aku harap tidak ada pertengkaran antara mereka berdua"

"Mungkin sebaiknya kita ke tokonya. Osamu sudah ada di toko saat ini" ucap Suna

🌸🌸🌸

"Shin ga ke ladang?" tanya (Name)

"Hari ini tidak"

"Kenapa?"

"Cuacanya bagus, dan aku sudah menebak kejadian hari ini"

"Hari ini? Apa?"

"Rumah. Pasti kau buat menjadi berantakan. Kau hobi membuat berantakan rumah ya?" tanya Shin

"Engga..suka aja"

"Lagian ada tim nanti akan kesini. Yah..sudah lama juga tidak ketemu dengan sikembar itu..rasanya seperti cepat. Rasanya baru kemarin aku memarahi mereka berdua"

"Hanya itu di ingat?" cemberut (Name)

Tak ada rasa ingatan tentang mereka berdua? Tak ada rasa ingatan tentang makan siang di rooftop ?

"Ya.. nostalgia akan makan siang di sana.. bersamamu.. diganggu dengan si kembar" ucap Shin menatap wajah (Name)

Wajah (Name) memerah. Jantungnya berdetak kencang. Walau Shin sudah sering tersenyum dengannya, tetap saja jantungnya berdetak lebih kencang. Senyuman Shin itu...

"Kau manis. Jangan kemana-mana. Aku akan berada di sisimu. Ya? Janji?" ucap Shin sambil berjongkok di depan (Name)

(Name) menatap Shin yang membuat jari kelingking seperti membuat janji. (Name) pun membalasnya, dan mengikat jari mereka satu sama lain.

🌸🌸🌸🌸

𝐌𝐘 𝐁𝐎𝐘𝐅𝐑𝐈𝐄𝐍𝐃 ✅Where stories live. Discover now