BONUS CHAPTER 2 [END]

923 88 13
                                    

Beberapa bulan kemudian...

"Ma..ma!"

"Wah! Pintar! Ayo panggil sekali lagi!" ceria (Name)

Namanya Kita Satoshi. Usia Satoshi saat ini 7 bulan. Ia sedang berusaha belajar berbicara. Walau hanya sepatah dua patah.

Rasa ingin belajarnya itu sama seperti ayahnya. Ingin sekali menjadi seorang pemimpin yang baik?

"(Name)" panggil Shin

"Ya?"

"Eh? Kau belum tidur?" tanya Shin

" Ya.. sebenarnya mau tidur sih..tadinya kau urus di tanaman di belakang..dan Satoshi juga..ga bisa diam..maunya main" ucap (Name)

"Daritadi malam kau belum tidur (Name). Aku khawatir. Berikan Satoshi. Dan, tidurlah"

"Eh? Gapapa ni?"

"Tidak. Tidurlah"

(Name) memberikan Satoshi ke gendongan Shin dan ia mulai mencari posisi tidur. Memang sih akhir-akhir Satoshi lahir ia jarang tidur.

Shin duduk di ranjang dan mengelus rambut (Name). Tak lama, (Name) langsung tertidur.

"Kau memang kelelahan.." ucap Shin

"Nyaa" oceh Satoshi

"Iya..ayo kita ke bawah. Mama sedang tidur"

Shin turun dari ranjang dengan perlahan, dan menutup pintu. Di kamar sudah ada pendingin ruangan. Walau sebenarnya Shin jarang memakainya.

Biasa, anak alam.

Shin turun dari lantai dua, dan ia menatap Satoshi. Tampak sang anak ingin bermain.

"Bermain ya? Tunggu ya..sudah mau makan siang..jadi kita akan masak" ucap Shin

"Nyaaa" ocehnya

"Eh..oh! Aku lupa!" kaget Shin

"Nya nya?"

"Hari ini tim Papa akan datang. Kamu duduk disini. Mau main balok? Ini ya..Papa akan masak..duh..kok bisa lupa ya?"

Shin dengan cepat berlari kearah dapur. Memang ia lupa dengan hari ini. Untung saja belum memasak. Soalnya akan makan siang ramai-ramai di rumahnya.

Shin memakai celemek dan mengambil bahan-bahan makanan. Waktu sudah menunjuk pukul sebelas. Hanya tersisa berapa lagi untuk jam dua belas.

Janjinya jam dua belas sudah ada di rumah (Name).  Dengan telaten, Shin memotong wortel, kentang, dan lainnya.

Semenjak ada Satoshi juga Shin lebih memakai sayuran dirumah sendiri. Tidak beli. Karena (Name) tak sanggup keluar. Satoshi yang aktif dalam kegiatan apapun.

Ting tong..

Suara bel rumah terdengar. Shin kaget. Secepat ini? Bahkan ia belum selesai memasaknya. Shin berlari ke arah pintu dan membukanya.

"Maaf aku- Eh? Obaasan ?" kaget Shin

"Shin-chan..nenek datang menjenguk..bagaimana kabarmu? (Name)? Dan..Satoru?" ucap sang nenek memasuki rumah

"Satoru? Satoshi?" tanya Shin

"Ah iya..Satoshi ya? Nenek kira Satoru"

"Masuklah, Nek. Aku sedang memasak. Tolong jaga Satoshi"

"Akan Nenek jaga Satoru"

"Satoshi..."

"Ah iya..Satoshi"

Shin menggeleng cepat, dan berlari lagi kearah dapur. Kompor masih hidup. Ia memasak kangkung tumis, kari, dan onigiri.

"Ada apa? Sepertinya kau sibuk ya.." ucap Nenek

𝐌𝐘 𝐁𝐎𝐘𝐅𝐑𝐈𝐄𝐍𝐃 ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang