Pasta mu adalah ceritamu (Bagian satu).

258 42 12
                                    

"Pasta yang kamu makan biasanya menunjukkan isi hatimu

Oops! Ang larawang ito ay hindi sumusunod sa aming mga alituntunin sa nilalaman. Upang magpatuloy sa pag-publish, subukan itong alisin o mag-upload ng bago.

"Pasta yang kamu makan biasanya menunjukkan isi hatimu. Jika sedang bergembira kebanyakan akan memilih carbonara, tapi orang-orang suka aglio-olio karena bisa meluapkan amarah serta kekecewaan mereka. Pasta mu adalah pilihanmu".
After Work

Kami mengadakan wrap up party after shooting pada besok sorenya

Oops! Ang larawang ito ay hindi sumusunod sa aming mga alituntunin sa nilalaman. Upang magpatuloy sa pag-publish, subukan itong alisin o mag-upload ng bago.


Kami mengadakan wrap up party after shooting pada besok sorenya. Akhirnya keseluruhan pengambilan gambar selesai juga, tinggal final edit serta mixing sound. Satu beban kami terangkat.

Kemudian malam ini Pak Shabanazh selaku wakil direktur utama sampai turun gunung untuk mentraktir kami semua beserta, aktor/aktris, kru serta semua pegawai di sebuah restoran masakan barat all you can eat ternama di Surabaya Timur. Aku bersyukur sebab kali ini tidak perlu satu meja besar bersama orang-orang asing lainnya, bukannya aku benci berinteraksi bersama manusia baru atau bagaimana hanya saja badanku super lelah. Fisikku amat letih. Setelah segalanya berakhir rasa capek menerjang ku habis-habisan bagai badai La'Nina.

Jadi disinilah diriku, satu meja cuma bersama Gaza. Yang ngomong-ngomong membuatku lebih bahagia serta nyaman.

Gaza akhirnya datang juga dengan piring berisi pilihan pasta ravioli daging asap serta saus bolognese, sementara milikku adalah.

"Only fettucinni creamy mushroom carbonara?" Dia bertanya. Dahinya mengerut.

"Why?" Aku balik bertanya. Satu tangan meraih gelas berisi es teh apel yang omong-omong enak sekali! Aku bakal berusaha membuatnya sendiri di rumah nanti.

Bibir Gaza mencetak segaris senyum penuh arti. "Bukan apa-apa. Hanya saja, seperti bukan Kanta sekali".

"Memangnya aku tipe orang pemakan pasta seperti apa?" Bertanya sambil mulai menggulung fettucinni memakai garpu.

"Hemm, lebih tepatnya kamu seorang pecinta pizza atau stromboli" .

Spontan aku mendelik. Melihat ekspresi di wajahku senyum Gaza tambah lebar. "Aku benar kan?".

"Kok bisa tahu sih?" Tanyaku tak percaya. Menutupkan satu tangan di depan bibir sementara mulutku terus mengunyah.

Gaza tidak menjawab lagi pertanyaan ku karena dia mulai makan. Akhirnya kami menikmati makan siang sekaligus malam yang tertunda sekali ini dalam keheningan, meski sejumlah pertanyaan menggantung di kepala.

[ COMPLETED] AFTER WORKTahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon