Warna-warni hidup dalam sepotong kue cake pelangi (Bagian tiga).

215 30 3
                                    

"Manusia sering lupa, alasan mereka diciptakan adalah untuk diberi dan menghadapi masalah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Manusia sering lupa, alasan mereka diciptakan adalah untuk diberi dan menghadapi masalah. Jika ingin benar-benar berhenti, artinya mereka sudah mati".

🍵 After Work 🍵

Tiap inchi badanku terasa nyeri

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tiap inchi badanku terasa nyeri. Tulang-tulang dalam diri bagaikan remuk. Dadaku juga amat sesak, awalnya teramat sulit untuk bernapas hingga aku terbatuk dan tersedak. Mengerjapkan kedua kelopak berulang kali, kesadaran ku kembali sepenuhnya ke permukaan.

Aku mengalami disorientasi sesaat, sebelumnya akhirnya duduk tegak memaksakan diri karena rasa mual membuatku mengosongkan semua isi perut. Reflek aku menoleh ke sisi kanan, seseorang menahan rambutku dari samping sambil berteriak.

"Dok, Sus, pasien di sini sudah sadar".

Itu Gaza. Nadanya setengah meninggi dan aku bisa merasakan kecemasan mutlak di dalam suara maskulinnya.

Tim medis berdatangan, Gaza merebahkan tubuhku perlahan di atas ranjang karena aku harus segera diperiksa. Dokter menyorotkan senter pada kedua mataku kemudian aku menjawab beberapa pertanyaannya secara singkat. Dalam posisi masih berbaring aku bisa mendengar ucapan dokter kepada Gaza.


"Syukurlah, situasi pasien termasuk normal untuk kasus tenggelam, Nona Kanta Nusantara sangat beruntung karena dia tidak terendam di dalam air terlalu lama sehingga udara kotor dalam kantung paru-parunya tak terlalu banyak. Saya akan meresepkan obat anti mual dan juga pusing, setelah cairan infus nya habis, beliau bisa pulang" tangannya terulur, menyentuh pelan lengan Gaza sambil berkata. "Semoga lekas sembuh" sambil menoleh sekali ke arahku.

Dokter bersama dua perawat lain bergegas menuju bilik satunya sementara seorang suster sibuk mengisi ulang kantung cairan infus, dia bilang itu adalah vitamin. Lantas memberitahu Gaza jika aku masih pusing serta muntah-muntah, dia harus memanggil tim medis.

Setelah kepergian perawat terakhir, Gaza segera menutup tirai yang mengelilingi ranjang tempatku berbaring. Aku pasti sedang berada di UGD saat ini.

[ COMPLETED] AFTER WORKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang