TIGABELAS

166 14 1
                                    

Happy reading 🧡

Author udah mulai up lagi, insyaallah sesuai jadwal yg pernah author bilang, (Senin, Rabu, dan Jumat). Jangan lupa selalu pantengin gess.

Ada yg udah usai ujiannya?gimana lancar?lancar dong pasti. Tapi, namanya ujian ya, kadang mudah kadang juga sulit.

Gess kalaupun author lupa alur, tolong komen yaw.

Suasana kelas cukup hening. Karena jadwal hari ini juga mengenai jurusannya, yaitu praktik di lab. Apalagi gurunya bukan guru yang bisa diajak bercanda.

"Cin?"panggil temannya, Alexa, dengan suara pelan. Mengingat dia duduk dibelakang Cinde. Sedangkan Cinde sebangku dengan Amara.

Seluruh kelas pun, em, ralat bahkan seluruh angkatannya pun tahu kalau seorang Cinde itu pintar, cerdas dan teliti. Makanya banyak para guru yang terkadang meminta tolong kepadanya jika ada temannya kesulitan.

Tidak heran juga dengan Cinde, ia bahkan selalu mendapatkan gelar queen of pintar. Bagaimana tidak, dadi TK ia selalu langganan ranking 1 bahkan sertifikat, piagam nya, pialanya sangat banyak yang diperoleh dari lomba atau hal lainnya.

"Apa?"jawab Cinde tak kalah pelan.

"Ini gimana caranya?"

"Sebentar, ya."lali Cinde melangkah menuju ke bangku Alexa, ini sudah menjadi gerak gerik Cinde jika salah temannya meminta bantuannya. Toh gurunya juga tidak akan marah jika niatnya ingin mengajari.

"Ini lo buat tabel neraca lajur dulu seperti yang ada di lembaran kertas nya."

"Emm gimana yak caranya?gue gak tau."Alexa menggaruk kepalanya tak gatal semberi menyengir.

Cinde membantu membuatkan tabel berupa neraca lajur dengan suara-suara seperti mengajari anaknya.

"Udah lo lanjutin aja. Nanti kalau tabel nya udah selesai Lo bisa panggil gue."

"Oke. Makasi quenn of pintar."tanpa mereka sadari, ada satu laki-laki yang menatapnya dengan pandangan sulit diartikan.

"Udah, Amara?"suara lembut itu menyapa pendengaran Amara. Amara bahkan selalu kagum berkali-kali lipat dengan sahabatnya. Beruntunh sekali ia memiliki sahabat seperti Cinde. Tak apa walaupun sahabatnya hanya satu, yang penting tidak munafik dan pengkhianat.

Persahabatan mereka pun sudah banyak dikenal juga oleh warga sekolah. Karena apa?ya jelas karena mereka sering bareng. Berangkat-pulang sekolah kadang satu mobil atau saling menunggu diparkiran jika membawa kendaraan masing-masing. Bermain, belajar, mereka selalu bersama. Mereka juga salah satu selebgram yang sudah memiliki jutaan followers, tiktok, YouTube, Instagram, Twitter. Ada juga akun khusus buat mereka ngevlog atau lainnya. Kegiatan mereka tidak akan luput di sosmed untuk di-posting.

Alay?norak?mereka tidak memikirkan itu. Sosmed, kan sosmed diri sendiri. Mau posting kek jamet pun mereka gak peduli. Yang penting mereka bahagia. Udah gitu aja.

Yang orang lain lihat hanya enaknya menjalin persahabatan, namun persahabatan Cinde dan Amara tak seperti yang mereka kira selalu bahagia. Cinde dan Amara pernah musuhan selama satu tahun dijalan kelas 9 SMP. Pernah saling asing hingga membuat mereka saling merasa kehilangan. Pernah kecewa satu sama lain. Tapi setelah mereka beranjak dewasa, memahami hal itu. Itu wajar terjadi. Berarti persahabatan mereka sedang diuji.

CINDI OR CINDETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang