01 - Tumbal

191 33 25
                                    

Wanita cantik dengan rambut hitam sebahu itu, adalah gadis ceria dan pemberani. Dia bisa dikatakan sempurna, karena dia memiliki segalanya. Bahkan semua teman-temannya, sangat suka dengan sifat Callista Casser.

"Aku pulang dulu ya May, sampai ketemu besok," ucap Callista mengedip sebelah matanya, sambil melambaikan tangannya.

Callista berjalan masuk ke rumahnya, namun ada beberapa pria berjas hitam yang sudah berdiri di ruang tamu, rumahnya.

"I-ini ada apa, ya?" Callista menatap bingung ke beberapa pria berjas hitam.

"Ehmm..., kamu masuk ke kamar dulu, nanti ayah bakal ceritain," ucap Ayah Callista.

Callista menganggukkan kepalanya, dan mengikuti arahan ayahnya. Namun seorang pria berjas, langsung menarik tangan Callista.

"Berhenti untuk mengulur waktu, dan beritahu semuanya pada anakmu," ucap pria tersebut, yang langsung melempar tubuh Callista ke sofa. 

Wanita itu mengeluarkan sebuah kertas perjanjian, "ayahmu sudah menumbalmu."

Callista langsung membaca isi kertas tersebut, dari awal sampai akhir.

----------

PERJANJIAN PENUMBALAN

26 September 2002,

Pihak 1 akan memberikan harta duniawi kepada Pihak 2. Namun kelak, Pihak 2 harus menumbalkan seseorang kepada Pihak 1. 

Pihak ke-2
Bernama: Dean Casser
Jenis Kelamin: Laki-Laki

Nama yang ditumbalkan: Callista Casser
Jenis Kelamin: Perempuan
Saat berumur: 20 tahun 

Jika Pihak ke-2 melanggar perjanjian tersebut, maka satu keluarga akan berakhir dengan kematian.

TTD, 
Dean Casser

_________

"Ayah? Ini enggak benar,'kan? Tumbal-tumbal itu, enggak nyata,'kan? Gak mungkin ayah, percaya yang gini-gini," ucap Callista, yang tertawa kecil, namun dirinya benar-benar ketakutan.

Callista menatap ke arah ayahnya, berusaha meminta jawaban dari ayahnya. Namun Dean hanya terdiam, sambil menundukkan kepalanya.

"Ayah? Callista butuh jawaban, ini enggak benar,'kan?"

"Maaf Nak, ayah..."

"Ayah? Kenapa, Yah? Ayah kok tega? Ayah udah, enggak mau Callista lagi?"

"Callista, jangan bilang gitu. Ayah sayang sama kamu, tapi ayah enggak bisa hidup tanpa uang. Kamu ngerti perasaan, ayah,'kan?"

Kedua mata Callista berkaca-kaca, dan meneteskan air matanya. 

"Baik tuan Dean, mulai hari ini kita tidak ada hubungan darah."

Callista berusaha untuk kabur dari rumah tersebut, namun dengan cepat pria berjas itu menyuntikkan obat tidur pada Callista. 

••••••

Tiga hari kemudian, Callista membuka kedua matanya pelan.

"Aku dimana?" Tanya Callista menatap seorang wanita, yang sedang membersihkan lemari yang tidak jauh dari kasurnya.

"Welcome to rumah dukun, uyeayy," ucap wanita itu, sambil tersenyum lebar.

"Rumah dukun?" Callista menatap sekeliling kamar tersebut.

"Kalau nyonya menganggap rumah dukun itu serba hitam, dan gelap. Hapus dari pikiran nyonya, karena rumah dukun juga bisa upgrade," ucap wanita tersebut.

Kamar yang sedang ditinggali Callista bernuansa coklat, dengan lampu megah yang menghiasi kamar tersebut

Rất tiếc! Hình ảnh này không tuân theo hướng dẫn nội dung. Để tiếp tục đăng tải, vui lòng xóa hoặc tải lên một hình ảnh khác.

Kamar yang sedang ditinggali Callista bernuansa coklat, dengan lampu megah yang menghiasi kamar tersebut.

"Kamu siapa?" Tanya Callista.

"Aku Hachu, tuyul-tuyul yang bekerja dengan Raja Iblis," ucap Hachu, dengan penuh semangat.

"Tuyul?" Callista menaikkan sebelah alisnya.

"Tuyul juga bisa upgrade, kalau kakak menganggap aku bewarna hijau, kecil, dan hanya memakai kolor. Hapus dari pikiran kakak," ucap Hachu, mengedipkan sebelah matanya.

"Aku tidak peduli denganmu, tapi bagaimana dengan nasibku nanti?"

"Kakak hanya akan mati, untuk menjadi makanan Raja Iblis," ucap Hachu.

Callista langsung terdiam.

"Sakit, enggak?"

"Enggak kok, cuman dicabik dan ditarik jantungnya, setelah itu kamu akan masuk neraka," ucap Hachu, dengan nada santai.

Callista membuka kedua matanya, terkejut. "Kapan aku akan menjadi makanan para iblis?"

"Kakak sudah tidak sabar ya, bentar Hachu nge-cek dulu." Hachu mengeluarkan androidnya, dan membuka sebuah aplikasi, bernama TUMBAL.

"Besok! Cepat banget ya, biasanya tahun depan," ucap Hachu, menggaruk kepalanya bingung.

"Be-besok, aku akan mati?" Callista melebarkan matanya, frustasi.

"Besok kakak harus mandi pakai bunga tujuh warna dulu." 

••••••

Halloo ges, jadi gimana ceritanyaaa? Kalian suka tidakk? Jangan lupa vote dan komen ya❣

Semogaaa kalian suka sama cerita ini yaaa 🥰

• G o o d l u c k •

DARK SIDE OF TUMBALNơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ