45

453 69 2
                                    

Kini Yoreum dan Doyoung telah pulang ke rumah. "Apa kau baik-baik saja?" Tanya Yoreum, namun tidak ada balasan dari Doyoung. Ia lalu langsung masuk ke kamar nya.

Kurasa dia perlu waktu sendiri - Yoreum

Yoreum menduduki sofa sambil menyender mencari kenyamanan. Ia terlalu lelah hari ini.

"NOONA AKU DATANG....!!!!"

Suasana hati Yoreum yang tenang sedikit berantakan karena kedatangan Junghwan kerumah nya.

"Ngapain Lo di sini?" Tanya Yoreum

"Mau maen aja." Mendapat ucapan singkat dari Junghwan, Yoreum hanya memutar bola matanya malas. "Bagaimana sekolah mu?" Yoreum bertanya lagi

Junghwan menghela nafas nya lalu ia berkata. "Ya gitu... Capek."

"Lu baru ngerasain capek nya sekolah, ntar kuliah lebih mampus lu." - Yoreum

"Huh... Gua jalanin aja dah.. Oh iya gua turut berduka cita atas meninggal Ayah nya Doyoung Hyung." - Junghwan

Tadi Yoreum memang sempat memberi tahu Junghwan. Hanya saja Junghwan tidak bisa datang karena ia masih di sekolah.

"Lo ucapin aja sama orang nya." Ucap Yoreum sambil menunjuk pintu kamar Doyoung

"Nanti aja deh... Gua rasa Doyoung Hyung butuh waktu sendiri takutnya mengganggu kan. Oh iya, Noona selama ini baik-baik aja kan? Nggak di ganggu-ganggu lagi kan?" Ucapan Junghwan hanya di balas gelengan dari Yoreum

"Syukur deh dia udah baik sama Noona...." - Junghwan

"Gua udah maafin dia juga, bener kata Peri Mona dia nggak sejahat yang gua bayangkan."

Mendengar soal peri Mona, Yoreum tidak pernah melihat peri cantik itu.

Kira-kira dia kemana ya? Kok gua nggak pernah liat dia lagi akhir-akhir ini? - Yoreum

Sedangkan Doyoung berada di kamar ia raut wajah nya terlihat murung, tatapan nya kosong. Berat rasanya harus mengikhlaskan kepergian ayah nya. Air matanya jatuh lagi lalu ia mengusap nya.

"Kamu Menangis?"

Perlahan Doyoung menoleh melihat Peri Mona tiba-tiba berada di samping nya.

"Pe-peri Mona...."

"Maaf aku baru datang, kekuatan ku melemah saat menolong teman nya Yoreum waktu itu. Ada apa dengan mu? kau terlihat sedih..." Tanya Peri Mona

"Ap-appa ku..." Doyoung pun menceritakan semuanya pada peri Mona. Peri Mona awalnya terkejut lalu ia sedih saat mendengar nya. "Aku turut berduka cita padamu..." Di balas anggukan dari Doyoung

"Tidak mudah untuk cepat mengikhlaskan kepergian orang yang kita sayangi. Yoreum saja butuh waktu yang lama. Namun ia tetap tegar. Ayahmu juga sedih liat kamu begini..."

Doyoung hanya diam ia tidak mengatakan apa pun hanya saja hati nya menghangat mendengar ucapan peri Mona.

Mungkin memang benar, Tuhan lebih sayang sama Appa lalu menjemput nya, agar tidak merasakan sakit lagi. Appa pasti sudah menahan rasa sakit menungguku selama ini.. Aku harus mengikhlaskan Appa pergi, meskipun rasanya berat..  - Doyoung

"Hmmm... Entah kenapa ada yang aneh dengan mu."

Doyoung mendongak menatap peri Mona dengan raut wajah yang Bingung. "Aneh kenapa?"

"Kau lebih sering jadi Manusia jika berasama Yoreum?" - Peri Mona

Doyoung hanya terkekeh hambar mendengar ucapan Peri Mona. "Entah lah.. Aku hanya tidak ingin menyusahkan Yoreum jika dia merawatku seperti Bayi."

DOBBY DOLL (END)Donde viven las historias. Descúbrelo ahora