24. INFORMASI

59 10 2
                                    

Sejak awal, Vanilla sudah punya firasat buruk atas gerak-gerik Aji yang mencurigakan.

Dari masalah kedatangan lelaki paruh baya itu yang begitu tiba-tiba dan beberapa perkataan Aji yang menegaskan bahwa kini dirinya sedang terlibat dalam hutang besar dengan rentenir.

Ya, Aji mengatakan pada Vanilla bahwa dia sedang membutuhkan banyak uang untuk melunasi hutang-hutang tersebut, tapi Aji tak ingin merepotkan sang menantu dengan meminta secara cuma-cuma pada Wildan melainkan dengan cara yang lebih halus, yakni bergabung dengan Haris dan Argan untuk bersama-sama menghancurkan Wildan. Lagipula, dengan begini, persenan yang akan didapatkan Aji pastinya lebih besar daripada Aji harus mempertaruhkan harga diri dengan meminta uang pada Wildan secara langsung.

Dan, akhirnya di sinilah Vanilla berada. Duduk di dalam sebuah kafe elit di selatan Jakarta bersama tiga orang lelaki yang memiliki segudang pikiran jahat dan buruk terhadap Wildan.

Hebatnya, kini mereka sedang berusaha memanipulasi Vanilla yang mereka pikir itu adalah Vanessa.

"Jadi begini Nessa, tugasmu di rumah itu hanya menghasut Wildan untuk memikirkan kembali tentang kelangsungan nasib perusahaan jika Wildan masih bersikukuh untuk mengelola perusahaan atas kehendaknya. Jabarkan secara detail tentang beberapa kerugian yang akan dialami perusahaan ketika pihak lain tau bahwa perusahaan Adijaya Grup kini dipimpin oleh orang buta," tutur Haris pada Vanilla.

"Contohnya seperti kasus Mr. William kemarin, kami sudah mengatakan pada Wildan bahwa Tuan William telah memutuskan kerjasama dengan perusahaan Adijaya, dan itu artinya perusahaan bisa saja mengalami kerugian yang besar jika Wildan tak memindahtangankan sementara hak-hak dan kewajiban atas perusahaan ini pada Kami, aku dan Papa," lanjut Argan menjelaskan.

"Intinya, kamu harus mengambil hati Wildan lebih dulu Nessa. Buat Wildan benar-benar jatuh cinta padamu. Karena Papa yakin, jika seorang lelaki sudah mencintai seorang perempuan maka apapun permintaan si perempuan dia pasti akan mengabulkannya," sambung Aji menambahkan.

Ketiga lelaki itu memandangi Vanilla secara bersamaan membuat Vanilla jadi gugup. Bahkan saat itu, tangan Vanilla sampai berkeringat.

"Bagaimana Nessa? Apa kamu bisa melakukan itu?" Tanya Haris kemudian. "Om tahu sejak awal kamu menikahi Wildan bukan karena kamu memang benar-benar menyukai diakan? Pasti alasannya karena uangkan?"

Vanilla menelan salivanya yang mendadak pahit. Sebuah ide-ide brilliant muncul dalam benak Vanilla saat itu untuk menjawab apa yang Haris dkk pertanyakan padanya. Sekarang, Vanilla hanya perlu mengumpulkan sedikit keberanian lagi untuk bisa mengungkapkan apa yang ada di benaknya saat ini.

"Y-ya, Om Haris memang benar. Nessa memang menikahi Wildan karena uang. Mana mungkin Nessa mencintai lelaki buta macam Wildan? Nessa rela meninggalkan karir sebagai Model karena Nessa berpikir, tanpa perlu bersusah payah menjadi model terkenal pun, Nessa bisa memiliki banyak uang dengan cara menikahi Wildan. Tapi, jika memang kenyataannya Wildan benar-benar mencintai Vanessa dan mau melakukan apapun demi Vanessa, bukankah lebih baik Vanessa menjadikan nama Vanessa sendiri sebagai pemilik hak waris keluarga Adijaya? Benar begitukan Papa?" Tatapan Vanilla beralih pada Aji. Meski awalnya Aji terlihat bingung, namun sepersekian detik berikutnya mantan dokter yang dipecat dari rumah sakit karena masalah mal praktik itu langsung menyeringai lebar. Aji menyambut rencana brilian sang anak dengan penuh antusias.

Lain halnya dengan Haris dan Argan yang sukses dibuat mati kutu atas statement yang diutarakan Vanilla kepada mereka.

"Kamu tidak mengerti bagaimana cara mengurus perusahaan, Nessa. Jadi ada baiknya kamu menyerahkan semuanya pada kami," Argan mencoba untuk membujuk Vanilla. Sadar posisinya dan sang Papa mulai terancam. Tak menyangka jika pikiran Vanessa bisa selicik itu.

"Tapi ada benarnya juga apa yang dikatakan Vanessa, Haris, Argan. Bukankah Vanessa lebih berhak atas hak waris harta kekayaan Wildan karena dia adalah istri sah Wildan daripada kalian berdua?" Timpal Aji dengan segala ketamakan dalam hatinya.

Aji berbelot dari rencana awal yang telah di susun Haris dan Argan. Karena dia berpikir, jika Vanessa berhasil menguasai seluruh harta kekayaan Wildan maka itu artinya dia pun berhak atas harta itu lebih banyak bukan?

Haris tersenyum kecut. Rencananya bisa berantakan jika Vanessa kini justru menjelma menjadi saingan mereka untuk menguasai harta Wildan seutuhnya. Dan Haris harus menangani hal ini lebih dulu.

"Apakah kamu masih ingat Aji tentang kejadian kecelakaan yang dialami Wildan di tol beberapa bulan yang lalu? Bukankah kamu juga turut andil dalam rencana jahat itu? Jadi jangan salahkan kami jika suatu saat nanti kejadian itu terbongkar, kami bisa saja memutar balikan fakta dengan menjadikan kamu dan Vanessa sebagai tersangka utama. Semua bukti-bukti itu ada di kami dan kami hanya perlu memanipulasinya sedikit," ancam Haris demi menggertak Aji.

Aji membalas senyuman Haris dengan senyuman yang sama menantang. Seolah dia sama sekali tidak takut pada ancaman Haris dan Argan.

"Silahkan saja lakukan semau hati kalian. Kupikir, polisi tidak bodoh. Jika kalian hendak memfitnah aku dan Vanessa, maka kejahatan kalian pun pasti akan kubongkar juga," saat itu Aji justru memperlihatkan sebuah video berdurasi pendek di mana Haris sedang menyewa orang untuk merusak rem mobil Wildan.

Melihat hal itu, Haris dan Argan jelas terkejut.

"Kalian pikir, aku ini bodoh?" Ucap Aji lagi.

Argan dan Haris hanya bisa saling tatap dengan memendam amarah yang teramat sangat.

"Jadi, apa mau kalian sekarang?" Tanya Haris dengan gertakan kedua rahangnya.

"Kami ingin Om membiarkan kami untuk mengendalikan permainan mulai detik ini," balas Vanilla yang mulai bisa menguasai keadaan. Vanilla tersenyum licik.

"Kalian benar-benar keterlaluan! Seharusnya kamu itu berterima kasih padaku Nessa! Karena tanpa aku, sekarang kamu belum tentu bisa menikah dengan Wildan!"  Sejumput amarah Haris pun meledak.

Vanilla hanya tertawa. "Itu artinya, Om harus lebih banyak belajar lagi jika ingin merencanakan sesuatu,"

"Nessa, aku akan menyebarkan video itu! Jangan lakukan hal ini, tetap pada rencana kita semula!" Kali ini Argan yang angkat bicara.

Tawa Vanilla semakin kencang. "Silahkan Argan, akukan sudah bilang, jika kamu memang mau menyebarkan Video itu, silahkan! Sebarkan saja, aku tidak perduli. Wildan itu mencintaiku dan aku yakin dia lebih percaya padaku daripada omongan orang lain," jelas Vanilla dengan penuh percaya diri.

Saat itu, Haris berdiri dan mengajak sang anak pergi dari hadapan Aji dan juga Vanessa.

"Kami tunggu keberhasilanmu, Nessa! Selamat berjuang!" Ucap Haris saat itu sebelum pergi.

Dari nada bicaranya, Haris bukan seperti mendoakan Vanilla agar berhasil, namun justru malah meremehkan semua rencana Vanilla.

Vanilla dan Aji hanya bisa menatap kepergian Haris dan Argan dengan tatapan prihatin. Tak menyangka jika kedua cecunguk itu sangat mudah untuk dikalahkan.

"Jadi, nyali mereka hanya sebatas itu?" Ucap Vanilla menyesap minumannya. Jika tadi dia sudah berhasil membuat Haris dan Argan menyerah, kini target Vanilla adalah Aji.

"Tapi, dengarkan Papa Nessa. Papa yakin Haris dan Argan tidak mungkin semudah itu menyerah. Dia saja mampu merencanakan pembunuhan untuk Wildan. Tak kecil kemungkinan jika mereka akan melakukan hal itu terhadap kita," ucap Aji memperingatkan bahwa Haris dan Argan sebenarnya berbahaya.

"Vanessa akan menjalankan tugas Vanessa di rumah untuk mengurus Wildan, jadi, untuk masalah itu, Nessa pikir Papa yang harus mengurusnya,"

Aji mengangguk. "Baiklah, Papa akan memastikan Haris dan Argan tidak akan menyakitimu. Papa yang akan menjamin keselamatanmu,"

Klik!

Vanilla kembali tersenyum.

Dia mematikan ponselnya yang sejak tadi dia gunakan untuk merekam semua isi percakapan antara dirinya, Haris, Argan dan Aji.

Sepertinya, Wildan akan sangat senang dengan informasi yang dia bawa pulang malam ini.

*****

Jangan lupa ramaikan dengan vote dan komentarnya ya Guys...

Salam Herofah...

JANGAN MENJADI SEPERTI IBU (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang