part 2

143 29 35
                                    

Pagi ini cowok itu sudah berada diatas motornya dan bersiap untuk kesekolah. Sedangkan sahabat sahabatnya sudah terlebih dahulu pergi. Salah ia sendiri siapa suruh bangun telat.

Ia mendengus kesal karena tau ia akan terlambat kesekolah sekarang, padahal tadi queen sudah membangunkan cowok itu hanya saja ia masih mengantuk dan menyuruh sahabat sahabatnya untuk pergi duluan.

Ia pun menyalakan mesin motornya dan langsung mengendarai menuju kesekolah. Tidak ada senyum yang terlihat sepanjang perjalanan, ia hanya memasangkan wajah datar nya. Ia bukan seperti Abi yang royal ke orang lain dengan menampilkan senyumnya. Ia juga bukan Miko yang ramah dengan semua orang yang ia temui, ia adalah bintang, dan akan tetap seperti ini yaitu sebagai cowok galak, kejam dan cuek.

Mata nya berahlih ke pinggir jalan ketika melihat seseorang yang ia kenali, gadis dengan berambut panjang yang terurai kebelakang, dan seragam sekolah zarl valendas yang berwarna biru. Tidak lupa juga tongkat nya untuk menuntunnya jalan. Ialah alula, gadis yang ia tolong kemarin.

Timbul senyum tipis dari seorang bintang ketika melihat gadis itu. Ia pun memilih untuk mendekatkan motornya ke trotoar lebih tepatnya ia ingin menemani gadis itu tanpa memberitahu nya.

Alula jalan dengan santai tapi tetap hati hati dengan tongkat nya. Sedangkan bintang memelankan motornya, sembari menunggu gadis itu jalan.

"Lo cantik ya lula" gumamnya sambil melihat alula.

Alula yang merasa ada yang mengikuti nya langsung berhenti dan langsung memukul bintang dengan tongkat yang ia bawak. Ingat alula itu cuma buta ia tidak tuli, ia bisa merasakan ada apa dengan sekitarnya.

"Awwww" ringis bintang karena alula memukul tubuhnya dengan kuat.

"Siapa kamu? Kenapa ngikutin aku, pasti kamu pencopet kan" tanya Alula yang masih terus memukul cowok itu.

Bintang langsung menahan tongkat itu dengan tangannya agar Alula tidak memukulnya secara terus menerus. Ia pun langsung turun dari motornya dan menghampiri gadis itu.

"Dion... Itu bukan kamu kan" ucap Alula yang melangkah mundur karena takut.

Bintang masih diam dan kaki nya terus melangkah mendekati gadis itu. Ia mendekatkan wajahnya ke alula. Deruan nafas dari keduanya seakan bertemu. Apakah orang ini akan melecehkan nya pikir Alula.

Suara dengan serak terdengar jelas ditelinga alula. "Gue bukan Dion, apa lagi pencopet" bisiknya

"Dan gue juga gak bakal mencium lo" sambung bintang dengan suara yang agak berat, ia tahu betul apa yang dipikirkan gadis itu.

Alula terdiam patung ketika mendengar bintang berbicara seperti itu. Ia seperti mengenal suara itu tapi dimana?, Kenapa suara nya sangat tidak asing. "Kamu siapa?" Tanya nya gugup

Bintang berdecak kesal, kenapa gadis ini bisa melupakan nya. "Ck, Lo gak ingat gue?, Udah gue tolong malah dilupain" cibir nya kesal

Alula mengernyitkan keningnya bingung, otaknya berusaha mengingat ingat. Dan ia baru ingat kejadian kemarin waktu disekolah, waktu ia ditolong oleh seorang cowok. "Kamu cowok yang tolong aku kemarin kan?, Bintang?"

Bintang tersenyum ketika alula berhasil mengingat nya. Untung saja alula buta jadi ia tidak bisa melihat senyuman yang terbit dibibirnya. "Bagus kalau Lo masih ingat gue"

"Bintang ngapain ngikutin Alula?" Tanyanya dengan wajah yang menggemaskan membuat bintang ingin menangkupkan pipi gadis itu dengan tangannya, tetapi ia tahan, ingat tidak boleh gegabah, harus tetap cool.

"Nggak, siapa yang ngikutin Lo, orang motor gue habis minyak, makanya Bawak pelan" elaknya

Alula hanya mengangguk ngangguk saja mendengar itu. Dan beranjak ingin pergi namun langsung bintang tahan.

BINTANGALULAWhere stories live. Discover now