part 4

115 26 23
                                    

Berbeda dengan bintang yang malam itu sedang nongkrong dengan teman temannya. Dan Alula ia sedang duduk didepan teras rumahnya, ia hanya menunggu ayahnya pulang kerja, dan berharap ayahnya membawa makanan untuknya. "Ayah masih lama gak ya pulangnya, Alula udah lapar banget" gumamnya sambil memegang perutnya yang sudah terasa sakit, ia tadi hanya makan ice cream yang dibeli bintang saat cowok itu mengantarnya pulang.

Alula langsung berdiri ketika mendengar suara pintu pagar terbuka. Ya itu pasti ayahnya. "Ayah udah pulang?" Ucap Alula tersenyum

Ya benar saja, itu memang ayahnya yang pulang dalam keadaan setengah mabuk. Pria itu hanya berdehem menjawab pertanyaan anaknya.

"Ayah mabuk lagi ya?, Ayah kenapa minum lagi?" Tanya gadis itu ketika mencium aroma alkohol dari ayahnya.

"Gak usah berisik kamu!" Bentak Hendry, pria itu ingin langsung masuk kedalam rumah namun Alula memegang tangannya.

"Ay- ayah alula lapar" ucapnya sedikit takut,  ini bukan pertama kalinya ayah nya mabuk seperti, ini sudah sekian kali nya, mungkin dalam seminggu ayahnya mabuk 3-4x. Ini semua terjadi setelah kejadian 1 tahun yang lalu. Semenjak kejadian itu ayahnya berubah drastis. Yang awalnya ayahnya selalu memberi kasih sayang kepadanya, namun sekarang tidak.

Pria itu membalikan badannya menghadap alula dengan tatapan marah,bahkan ia sudah menepis tangan Alula dari tubuhnya "Terus urusan dengan saya apa?" Tanya hendry, ayahnya.

Alula menunduk mendengar itu. "Di- dirumah tidak ada makanan ayah, Alula belum makan dari pagi" ucapnya bergetar

"TERUS, KAMU KIRA SAYA PERDULI HAH!, SAYA GAK PERDULI"

"KALAU KAMU MAU MAKAN, SANA, CARI MAKAN AJA DITEMPAT SAMPAH!, SAYA GAK SUDI MEMBERI KAMU MAKAN ALULA"

"tapi ayah, Alula kan anak ayah, apa salah Alula ayah, kenapa ayah selalu begini ke alula" ucapnya sambil menangis

Emosi Hendry semakin menggebu-gebu ketika Alula menanyakan apa kesalahannya. "KAMU NANYA APA KESALAHAN KAMU?, KAMU LUPA KEJADIAN 1 TAHUN YANG LALU HAH!?, GARA GARA KAMU ALULA ITU SEMUA GARA GARA KAMU" bentaknya lagi, sesudah meluapkan kekesalannya ke alula, ia langsung masuk kedalam rumah, meninggalkan Alula yang nangis tersedu sedu disana.

"Itu bukan kesalahan alula ayah, bukan kesalahan alula hiks hiks hiks" Alula menangis sejadi jadinya sambil terduduk diatas lantai. Ini adalah hal yang paling ia benci ketika ayahnya mabuk. Karena ayahnya akan terus menyalahkan dirinya dengan kejadian 1 tahun yang lalu.

***

Markas blackreyz

Saat mereka sedang asik berkumpul bersama, hp aqeela berdering, ia pun langsung melihat ke ponselnya. Ternyata dari ray, abangnya. Ia pun langsung mengangkat telepon itu.

"Hallo bang Ray?"

"Hallo sayang, kamu dimana?"

"Aqeela lagi di markas blackreyz nih, emangnya kenapa bang?

"Keluar yuk, jalan jalan, udah lama banget kita gak keluar bareng, mumpung Abang lagi gak ada kerjaan"

"Mau, Abang dimana sekarang?, Biar aqeela susulin"

"Abang baru keluar dari kantor sih ini, Abang jemput ke markas aja ya"

"Gak usah, jauh bang Ray, kasian nanti bang Ray kecapean, gimana kalau kita ketemuan di tempat jualan pecal lele yang disebrang kantor itu"

"Kamu yakin gak mau Abang jemput?"

"Iya bang, udah ya, aqeela otw kesana sekarang"

"Baiklah kalau begitu, hati hati sayang, jangan ngebut ngebut"

BINTANGALULAWhere stories live. Discover now