Ruang rindu

10 3 3
                                    

APAPUN YANG TERJADI JANGAN PERNAH MENANGIS!!!

"HEI!"

"Eh, maaf"

"Are you okay Sister?"tanya lelaki yang berada di hadapannya sembari merangkul bahunya.

"Yeah,like you see brother."jawab seorang wanita yang kerap dipanggil sofia sambil menghela napas.

Lelaki itu adalah Angga, adik laki laki yang berjarak 6 tahun dengan sofiya dan sangat menyayanginya hampir setara dengan sayang Angga terhadap istrinya sendiri,kadang orang berpikir bahwa Angga mengidap penyakit siscon (kelainan menyukai saudara perempuan ), tapi isu itu adalah bohong buktinya Angga menikah dengan wanita cantik pilihannya.

"Aku tahu kok kak,emang berat meninggalkan rumah yang penuh dengan kenangan,tapi kita gak bisa biarkan gubuk ini tetap berdiri mending tanahnya bisa dipakai untuk hal yang bermanfaat kan?"ujar Angga

"Ini Rumah, bukan gubuk.."sahut Sofiya menatap lirih pada Angga.

Rumah lama Sofiya adalah rumah yang amat berharga baginya karena penuh dengan kenangan pahit dan manis,terutama bapak,bapak adalah orang yang paling mengenal dlm hidup sofiya sepeninggal bapak di umurnya yang baru naik 16 tahun 1 hari ia sudah memiliki banyak tanggung jawab yang besar yaitu menjadi tulang rusuk keluarganya dan pada akhirnya ia memutuskan untuk Berhenti sekolah demi memberi makan ibu dan 9 adik laki lakinya.Ia bekerja sebagai kuli di perusahaan tambang tambang dekat rumahnya atau bahkan jauh,kadang ia menjadi tukang bengkel di sekitar desa atau membantu mengiring banteng warga ke kandangnya itulah pekerjaan sehari hari yang dilakukan oleh Sofiya.

Kadang ia merasa malu karena melihat dirinya yang tidak seperti perempuan seusianya yang biasanya mereka menghabiskan bermain dengan teman tapi tidak pada Sofiya yang biasanya mereka jalan jalan bersama teman teman tapi tidak pada Sofiya yang dimana biasanya mereka belajar bareng di rumah teman tapi tidak untuk Sofiya, apalagi tatapan tajam para pekerja kepadanya dikarenakan ia seorang gadis yang bekerja pada pekerjaan berat yaitu menjadi kuli.ya..mau gimana lagi ia hanya memiliki itu "fisik yang kuat" itu semua ia dapatkan dari mendiang bapak.Bapak yang mendidiknya seperti seorang laki laki karena ia anak pertama.

Mereka dulunya merupakan keluarga yang miskin,tinggal di tempat penampungan orang miskin yang kotor serta jauh dari pusat kota, tapi itu tidak membuat keluarga itu putus asa,yang dimana bapak adalah sosok yang keras dan buta huruf tapi sangat memperhatikan anak anaknya agar tidak seperti dia lalu ibu yang memiliki karakter yang lembut, mereka selalu jatuh dan terbuai dalam dekapannya.mereka adalah keluarga yang hangat,memang benar keluarga kaya bukanlah modal dari kebahagiaan pada keluarga.Hingga tiba saat bapak meninggalkan dunia mereka dengan kata terakhirnya yang menguras air mata keluarga.Bapak bilang"Berubah! Cari kehidupan yang lebih baik, jangan mati dan tetaplah bersama."

"Angga, kakak periksa kamar bapak ya, siapa tahu masih ada barang yang perlu di bawa lagi kan?"katanya sembari membuka lemari kayu yang penuh dengan debu.

"Iya cari cari aja kak, santai...kakak mungkin masih ingin bernostalgia kan?lanjutkan aja,"tawanya

Sofia hanya terpaku diam,mengangguk dengan apa yang Angga katakan, segera membuka kardus yang termakan rayap di dalam lemari, semburan cahaya melewati celah dinding kayu menyinari sebagian sisi lemari terlihat sebuah kotak  sepatu lama Sofiya, sepatu pertama yang bapak belikan saat ia kelas 7, itu adalah hari terbahagia baginya karena sepatu sepatu sebelumnya adalah sepatu bekas yang bapak ambil dari tempat tumpukan sampah kota.

"Masa laluku yang mengenaskan"batinnya

"Eh? Ada buku.sepertinya kenal deh,bukannya ini buku diaryku ya?kok bisa disini sih?"

"Coba baca deh acak aja"

Sabtu,07 januari 2009

Sofia sedih hari ini sofia dimarahin bu guru karena sofia terlambat masuk sekolah,Sofia diejek teman teman padahal mereka...

Minggu 7 Januari 2009(ingatan masa lalu)

"Wooh!! Jelek jelek jelek hahahahah!!! Hitam! Bauk! Telat telat! Hahahah"

Suara gemuruh sorakan anak anakmengusik telinganya,sahut menyahut sambil melontarkan kata kata kasar padanya membuat air mata sofiya terus mengalir.

"Hiks...hiks...hiks...ibu guru, adikku sakit,bapak pergi ke hutan,ibu juga kurang sehat jadi aku gak bisa berangkat seperti biasa dari rumah..."ujar Sofia menjelaskan masalah ini.

Yap benar, Sofia biasa berangkat sekolah jam 03.30 dari rumah,jarak sekolahnya yang amat jauh ia tempuhdengan jalan kaki tanpa sepatu,sepatunya ia simpan di dalam tasagar tidak kotor begitu pula dengan seragam sekolahnya sampai disana ia pun mandi di wc umum sekolah sebelum anak anak datang.itu ia lakukan secara rutin sampai tamat smp.

Minggu, 08 Januari 2009 

Alhamdulillah bapak belikan sepatu baru untuk pertama kalinya ya Allah,...

08 Januari 2009

"Sofia! Lihat apa yang bapak bawa!sepatu baru untukmu nak!" teriak bapak memeluknya erat.

" horeee!!!Wah bagus banget! Sofia suka pak!tapi apa tidak terlalu mahal? "

"Gak usah dipikirin...ingat yang penting sofiya harus semangat belajar gapai mimpinya jangan seperti bapak dulu, dan..."

"Jaga ibu dan adik adik.."sahutnya menyambung apa yang ingin bapak katakan.itu adalah kata kata yang selalu bapak ulang sampai ia hapal mati.

"Hmm..." senyum bapak mengelus anak perempuan satu satunya.

"Buat aku mana?"kata Bagas menarik bajunya,adik laki laki sofia yang ke dua.

"Hahaha"

"Nanti ya bagas, sabar..."

Kehidupan Sofiya yang hangat bersama keluarganya hancur ketika dia kembali....

Terimakasih telah membaca episode pertama dari novel pertama saya semoga kalian sehat selalu ya...




AWAS!! Nanti JODOH...Where stories live. Discover now