chapter 6 : healing

705 61 44
                                    

Boboiboy milik mosta saya hanya  memimjam  karakternya saja.

Karakter  yang terlibat : all element

Peringatan : kata tak baku, cerita gajelas, typo bertebaran

Cerita murni milik autor no copy copy.

Selamat membaca ......












*        *          *       *        *        *       *         *

     

        Taufan selalu merasa kesedihan yang mendalan dalam dirinya, entah apa alasannya dia sendiri juga tidak tau.

Namun itu selalu berhasil disembunyikan dengan fake smille yang selalu dia pasang, semakin sering menggunakan  topengnya dia sampe tak bisa membedakan mana senyuman yang asli dan yang bukan, terkadang Taufan juga merasa gelisah tanpa sebab.


     Malamnya saat Taufan mau ke dapur untuk mengambil air minum dia mendengar isak tangis dari kamar solar, tanpa pikir panjang dia langsung membuka pintu yang tak terkunci itu, dan mendapati kamar yang berantakan serta  penampilan adik bungsunya yang terlihat acak acakan. Tangannya memegang pisau dan darah yang keluar dari pergelangan tangannya.

Taufan tentu saja terkejut bukan main, dadanya mulai merasa sesak dan tanpa banyak tanya dia langsung merampas pisau kecil yang di bawa Solar, dan membuangnya dengan kasar ke sembarang arah.

"Bang Upan ...?!"

" Solar apa yang kau lakukan .....?!" Taufan berjongkok menyetarakan dirinya dengan sang adik yang terlihat begitu kacau padahal di siang hari dia begitu narsis dan kepedeean tapi di malam hari Solar adalah maniak ekperimen dan begadang.

"Bang ..    apa ....Solar tak berguna.?..apa aku penting ? Apa aku ini akan menjadi orang gagal bang Upan ....?" Suara serak terdengar dari bibir pucat itu.

Taufan merasa miris dengan mental Solar yang hancur tiba tiba, sembari sibuk bekutik dengan  kotak P3K  untuk mengobati tangan Solar yang untungnya sayatannya tak cukup dalam.

"Kau sebenarnya kenapa Solar ...? Kenapa kau menyakiti dirimu sampai seperti ini ..... ?" Taufan berusaha bersuara lembut di hadapan adiknya ini dia tak mau sampai membuat Solar tertekan lebih dalam, jikalau Halilintar atau Gempa yang menemukan Solar maka ceritanya akan lain lagi.

"Bang .... aku.... manusia gagal .... aku tak ...bisa menciptakan ramuan penyembuh  itu .... aku ... sudah gagal.  "

"Disekolah aku selalu di hina dan tak dianggap,    mereka memintaku mati "

DEG......

Jantung Taufan terasa berhenti saat mendengar penuturan adik bungsunya, dengan cepat Taufan langsung memeluk Solar dan mengusap kepalanya lembut.

"Tenanglah Solar ..... kau tak harus memikirkan apa yang mereka ucapakan tentang mu, mereka hanya iri padamu. Solar jangan pedulikan ucapan orang tentangmu .... jadilah dirimu dan buktikan bahwa kau bisa, kau bukan manusia gagal, apa masalahnya kalo gagal kita hanya perlu mencoba sampe berhasil, belajarlah dari kegagalan dan riset apa yang kurang agar apa yang kau mau berhasil.... kau mengertikan " solar menganggukkan kepalanya lemah.

"Bang upan marah denganku ..?" Ucapan Solar lemah.

"Tidak. hanya.. jangan diulangi lagi karna kami semua akan selalu menjaga mu, kami sangat menyayangimu... "

"Aku juga sayang abang ....." peluk solar sangat jarang solar menjadi manja, dan ini pertama kalinya Taufan melihat sifat manja Solar. Ini sedikit menenangkan hati Taufan.

7 DAY OF TAUFAN (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang