chapter 7 : happyness (END)

907 60 36
                                    

Cerita murni milik autor no copy copy APABILA ADA KESAMAAN CERITA DENGAN FANFIC LAIN ITU MURNI HANYA KEBETULAN SAJA ..

BOBOIBOY BELONG TO MOSTA...

Saya hanya meminjam karakternya saja...

Karakter yang terlibat : all element

Enjoy.....




************************************





     semua orang berhak bahagia benarkan...? tapi kenapa aku tak merasakan apapun saat ini..? seperti ada yang salah dengan diriku, aku menatap langit malam dari atas atap rumah, merenungi arti kata bahagia itu, Sudah sangat lama aku mendengar kata itu tapi sampai sekarang aku sama sekali tak mengerti artinya, apa itu bahagia..? apa itu saat kau diberi manisan oleh seseorang ?, saat kau tersenyum saat menyapa orang atau saat orang lain memujimu saat kau mendapat peringkat satu di kelas... ?, aku sama sekali tak mengerti, yang kutau tersenyum akan membuat seseorang merasa senang dan tak akan bersedih tapi apa itu cukup...?
terkadang aku juga mau tau apa itu kebahagian yang sebenarnya.

  aku terus melamun sampai sebuah panggilan menyadarkanku. " Kak Taufan !! kau dimana lagi...? "

" disana kau rupanya kak, cepat turun besok kan ada misi, istrahatlah kita harus semangat besok iya kan kak...? " suara polos itu memberiku semangat dari katakatanya bibirku kaku saat sesaat melihat anak berpakaian hijau hitam itu. membuat anak itu menatapku binggung.

"Kakak ....? ''

'' ah iya juga ya kita ada misi besok, kalo gitu ayo tidur !!'' ujarku sembari memasang senyuman dibibirku takut membuat anak ini  kawatir, aneh padahal kami hanya pecahan elemental tapi kami saling memanggil layaknya saudara kandung.
 

  ''Thorn mau tidur dengan ku  malam ini ..? '' seruku dengan senyuman yang tentu saja tak lepas dari wajahku, anak itu langsung menatapku berbinar  dan denga cepat menganggukan kepalanya.

  '' mau tapi kakak bacain Thorn cerita sebelum tidur ya ....!! '' ungkapnya semangat. aku hanya mengiyakan saja sembari turun dari atap.

'' Ok .... gampang itu mah, apa sih yang gak akan aku lakukan untuk adikku yang super imut ini..? '' ujarku sembari mencubit gemas pipi bakpau Thorn, sementara Thorn hanya tersenyum cerah.

   namun dari dekat pintu terdapat sepasang mata menatap cemburu dan aku sadar akan itu.

" Blaze kau juga mau tidur bareng ?" Ungkapku dengan seringaian mengejek.

" loh sejak kapan kak Blaze disana....? Thorn gak sadar " ungkapnya polos.

   Manik jingganya mulai berbinar mendengar penuturanku barusan, tanpa aba aba bocah  itu langsung berlari ke arahku menyerang kami berdua dengan pelukan.

"Mau ...!! Sayang kak Taufan.!! "Aku hanya tertawa kecil sembari mengusap rambutnya pelan.Apa ini, harusnya aku tak terlalu dekat dengan  mereka, ingat Taufan kau hanya pecahan yang kapan saja bisa menghilang.  Kuhela nafasku pelan kemudian memaksa kakiku mengarah ke arah kamar kecil di sebelah loteng, aku heran kenapa tuannya ingin kami menjalani kehidupan di dunia nyata dan yang anehnya kenapa gak satupun element menentangnya bahkan aku tak bisa bersuara apapun saat melihat tatapannya, sebenarnya apa tujuanmu Boboiboy.

"Kak Taufan kenapa melamun lagi ...? Gak jadi bacaain kami cerita ya..? Emang buku itu bisa menceritakan dirinya sendiri apa, ayo kak cepat baca ..?!" suara kesal Blaze menyadarkanku dari lamunanku.

" kak..... kakak baik baik saja kan? " ungkap Thorn sembari memerengkan kepalanya.

"Ah .... iya ..... maaf, kurasa aku agak melamun tadi." Ungkapku sembari membuka buku yang mau ku baca. Apa yang aku pikirkan aku hanya mengikuti permaina mereka saja, aku tak bisa seperti Halilintar yang bersikap dingin diawal dan pada akhirnya luluh, bahkan aku tak bisa seperti Gempa yang bisa langsung menganggap mereka saudara sebenarnya. Aku hanya mengikuti sampai mana mereka akan bertahan dengan hubungan saudara yang palsu ini, ya hanya sampai mereka muak dengan permainan yang mereka buat sendiri.

7 DAY OF TAUFAN (END)Where stories live. Discover now