Special Chapter- Mimpi Indah Zero

205 14 62
                                    

Di bumi, tepatnya di peternakan kudanya Pak Moroboshi Dan, terlihat dirinya dengan sang anak dan calon menantunya (amin) sedang mengurusi kuda-kuda beliau. Mari kita kilas balik sebentar awal mulanya seperti apa.


Flashback

Di rumah Pak Seven, terlihat dia sedang menelepon seseorang,

Seven: "Zer, besok ayah mau ke bumi, ayah kangen sama peternakan ayah di bumi. Kamu ikut ya, daripada ngerusuh di asrama."

Zero: "Ah, males. Oyaji pergi sendiri aja."

Seven: "Boleh ajak Sia-chan juga kok."

Zero: "Oke, aku ikut."

Seven: Pas aku bilang boleh ngajak Sia-chan, langsung mau. Dasar bocah (batin)


Zero pun mengajak Alessia, dan tentu saja membuat Alessia sangat senang dan bersemangat. Sore harinya Seven, Zero dan Alessia berangkat ke bumi. Kebetulan besok adalah hari libur.

Flashback end


Sehingga terlihat disini ada Zero a.k.a Moroboshi Shin dan Alessia a.k.a Chuya Miya yang sedang membantu Dan membersihkan kandang dan memberi makan kuda. Miya sangat menikmatinya karena di planet asalnya, keluarga Chuya memiliki kuda masing-masing. Jadi sering mengurus kuda.


Miya: "Ano... Dan-san, apakah setelah ini saya boleh meminjam salah satu kudanya. Mau jalan-jalan keliling tempat ini."

Dan: "Oh boleh saja. Nanti sama Shin perginya."

Miya: "Makasih Dan-san. Nanti kamu juga pergi sama aku dan Shin ya." //sambil mengelus salah satu kuda di depannya//

Kuda: Ngeheee (Oke!)

.

.

.

Miya: "Dan-san, kami pergi dulu ya."

Shin: "Oyaji, kami pergi dulu ya."

Dan: "Hati-hati kalian berdua. Shin, jangan macam-macam sama Miya ya. Awas kamu."

Shin: "Oyaji ngomong apa sih, ya gak bakalan lah."

Miya: //tertawa kecil// "Yuk kita berangkat!"


Miya pun memberi kode kepada kudanya untuk berjalan. Alasan Miya yang membawa kudanya karena Shin tidak bisa naik kuda, tidak seperti bapaknya. Ketika mereka sudah jauh dari peternakan Dan, Shin langsung memeluk pinggang Miya dengan erat dan kepalanya bersandar di bahunya Miya.


Shin: "Akhirnya kita bisa berduaan."

Miya: "Bukankah kita selalu berduaan?"

Shin: "Ish, bukan itu maksudku. Kau tahu kan kalau ada oyaji, aku gak bisa bebas dekat denganmu." //mengembungkan pipi//

Miya: "Hihihi... iya iya aku tahu, dasar manja. //sambil mengelus kepala Shin//

Shin: "Maa~ gak masalah bukan kalau aku manja dengan pacarku, ah bukan, calon istriku~♡"

Miya: "Kalau mau aku jadi istrimu, tolong tenanglah dan nikmati perjalanannya, tuan Moroboshi."

Shin: "Hai hai, nyonya Moroboshi."


Ketika dipanggil nyonya Moroboshi, entah mengapa hati Miya berdegup sangat kencang, walau mukanya terlihat stay cool. Tapi pastinya Shin bisa mendengar atau merasakannya degupan tersebut, bahkan sebenarnya wajah Miya terlihat memerah.

IT'S SCHOOL TIME! with ULTRA [COMPLETE]Where stories live. Discover now