MC - 28

83 10 0
                                    

"Lepas, Juli!"

Julian hanya acuh. Cowok itu masih asik bermain dengan jari jari lentik Keyra. Sedangkan Keyra hanya berdecak pelan dengan tingkah laku cowok disampingnya itu.

"Juli, fokus dengerin penjelasan guru, bisa?"

"Gak." Sahut Julian singkat.

"Ck, nyebelin lo!"

"Hm, gue juga sayang sama lo." Gumam Julian tak nyambung. Namun hal itu dapat membuat Keyra mengulum bibir guna menahan senyum.

"Apasih?" Sahut Keyra pelan. Gadis itu mengalihkan pandangannya kepada guru yang sedang menerangkan materi.

"Pacar nya Juli itu Key. Pacar nya Key itu Juli. Juli punya Key, Key punya Juli." Celoteh Julian dengan nada pelan.

Keyra mengernyit. Cowok itu berceloteh sambil memainkan jari jarinya. Kenapa gemesin banget sih?! Pikirnya.

"Lucu banget ya Tuhan, cium aja apa ya?" Gumam Keyra tak sadar. Tatapan nya terus saja menatap Julian.

Julian tersenyum miring. Cowok itu mendekatkan wajahnya, menyodorkan pipinya kedepan bibir Keyra.

"Cium aja," ucap Julian enteng.

Keyra mengerjapkan matanya pelan. Gadis itu tersenyum miring lalu mendekatkan wajahnya ke pipi Julian.

Julian tersenyum tipis sambil menutup kedua matanya. Namun selanjutnya, ia mengernyit tak suka. Bukan kecupan melainkan Keyra meniup pipinya.

Keyra tertawa pelan kala Julian menatapnya kesal.

"Key ---"

"JULIAN! KEYRA!"

Sontak saja kedua remaja itu langsung mengalihkan pandangan mereka. Disana, bu Ning tengah menatap mereka dengan pandangan datar.

Keyra meringis pelan.

"Saya liat kalian daritadi asik berbicara berdua tidak mendengar penjelasan saya! Kalo kalian mau pacaran, nanti pas pulang sekolah kan bisa!" Omel bu Ning.

Anak anak IPA 1 yang melihat itu hanya tertawa pelan. Maklum lah, pasangan baru.

Sedangkan, Julian dan Keyra hanya diam dengan pandangan datar. Tapi siapa sangka, dibawah meja kaki keduanya saling menyenggol satu sama lain.

"Sekarang saya hukum kalian, hormat ke bendera sampe jam pulang!"

***

"Ini semua gara gara lo!"

"Loh, kok gue? Lo lah!"

"Kenapa jadi gue? Jelas jelas ini salah lo!"

"Gak! Gue gak salah! Ini semua salah lo!"

Kedua anak manusia itu sama sama mengalihkan pandangannya dengan kesal.

"Kalo aja lo gak mainin jari gue!" Ucap Keyra ketus.

"Kalo aja lo ijinin gue mainin jari lo!" Sahut Julian sinis.

Keduanya saling melirik sinis. Saling menyalahkan satu sama lain. Hingga akhirnya, bel pulang berbunyi.

Keyra menghela nafas lega bersamaan dengan lengannya yang turun begitu saja. Kini, pegal yang ia rasakan.

Gadis itu melirik Julian yang kini membuka kancing seragamnya hingga menampakkan kaos putih polos yang ia kenakan.

"Sok keren!" Gumam Keyra sinis.

"Gue emang keren." Sahut Julian sambil mengedipkan sebelah matanya.

Keyra berdecak pelan. Gadis itu mencepol rambut nya asal hingga menampakkan leher jenjangnya.

Julian yang melihat itu melotot. "Heh! Rambutnya gak usah diiket!"

"Suka suka gue lah!" Sinis Keyra.

Julian berdecak pelan. Kali ini akan ia biarkan, kasihan juga melihat sang pacar yang kegerahan.

"Woi, Julian, Key, nih tas lo berdua." Ucap Laura yang tiba tiba datang. Gadis itu menyodorkan tas milik Julian dan Keyra yang langsung disambut oleh sang pemiliknya.

"Thanks, Ra."

Laura menganggukkan kepalanya. "Makanya, kalo pacaran tuh jangan dikelas biar gak dihukum." Ucapnya sambil menaik turunkan alisnya.

"Diem lo," sahut Keyra sambil menyampirkan tasnya ke pundak.

"Lo pulang bareng siapa?"

"Gue sama kakak gue." Sahut Laura. Saat ada getaran dari ponselnya gadis itu langsung menunduk mengecek ponselnya.

"Eh, kakak gue udah didepan, gue duluan ya. Bye Key, Bye Julian!"

Keyra menghela nafas kala Laura yang sudah pergi menjauh.

"Lo pulang bareng gue."

Keyra tak menanggapi ucapan cowok itu. Justru, gadis itu menelpon sang mama.

"Halo, kenapa, Key? Mama lagi diarisan nih." Ucap Dea kala sambungannya terhubung.

Keyra menghela nafas pelan. "Mama gak bisa jemput Keyra dong?"

"Yah, maaf ya Key, mama gak bisa. Coba telpon papa kamu, eh mama baru inget papa kamu lagi ada meeting jam segini."

"Gimana kalo sama calon mantu mama yang gans itu?"

"Calon mantu?" Sahut Keyra bingung.

"Itu loh, yang jemput kamu kemarin pas mau liburan. Siapa ya dia? Maret? Juni? Juli?"

"Oiya, kalo gak salah nama dia Julian kan?"

Keyra melirik Julian yang berdiri disampingnya. Sudah dipastikan dengan jelas, cowok itu mendengar percakapannya dengan Dea.

"Ma, tapi ---"

Sebelum Keyra sempat menyelesaikan ucapannya, Julian merebut ponsel Keyra dengan cepat.

"Halo, tante. Ini saya Julian. Saya yang akan mengantarkan Keyra pulang, tante tenang aja." Ucap Julian dengan nada sopan nan tegas.

"Tante percayakan sama kamu ya, Julian. Jaga Keyra baik baik."

"Siap, tante." Sahut Julian. Setelah bertukar salam panggilan tersebut terputus.

"Udah denger kan?" Julian menaikkan sebelah alisnya.

Keyra berdecak kesal. "Ck! Nyebelin. Untung pacar gue."

Julian yang mendengar itu tersenyum tipis.

***

Makin gaje fikss😭

My ClassmateWhere stories live. Discover now