MC - 30

83 12 0
                                    

Tok! Tok! Tok!

"Asallammualaikum."

"Waalaikumsalam."

Ceklek! Pintu terbuka menampilkan Julian yang kini tersenyum tipis. Cowok itu membungkuk guna mengecup punggung tangan Dea.

"Pagi, tante. Keyra nya ada?"

"Pagi juga, calon mantu." Sahut Dea senang. "Keyra nya lagi sarapan sama ayahnya."

"Ayo, masuk masuk."

Julian menganggukkan kepalanya mengikuti langkah Dea yang membawanya ke ruang makan.

"Calon mantu udah makan?"

"Eh, udah, tante." Sahut Julian sambil tersenyum tipis.

"Keyra, coba tebak, siapa yang pagi pagi udah dateng." Ucap Dea menaik turunkan alisnya.

"Siapa emang?" Sahut Keyra malas. Gadis itu mendongak menatap sang mama yang sudah duduk kembali didepannya.

"Cogan," sahut Dea sambil tersenyum lebar.

"Paling masih gantengan pacar Keyra." Ucap Keyra enteng.

Tanpa tau, Julian yang masih belom diketahui keberadaannya oleh Keyra kini tersenyum geli.

Bahkan Dea dan Revan sudah terkekeh geli.

"Coba liat dulu, siapa yang dateng, siapa tau gantengan ini daripada pacar kamu itu." Ucap Revan membuat Keyra mengernyit heran.

"Mama sama Ayah udah pernah liat Julian kan? Dia ganteng dan dia pacar Keyra!" Ucap Keyra.

"Bener?" Keyra mengernyit heran kala mendengar bisikan seseorang. Bahkan hembusan napas nya terasa sekali di lehernya.

Gadis itu menatap kedua orang tuanya yang sudah tertawa melihat wajahnya yang mungkin seperti orang ling lung.

"Hei." Sapa Julian kala Keyra mengalihkan padangan kearahnya.

"Lo?! Ngapain disini?" Ucap Keyra terkejut.

"Ngapelin pacar," sahut Julian enteng.

Cowok itu beralih duduk disebelah Keyra.

"Gimana, Key? Gantengan dia apa pacar kamu itu?" Goda Revan.

"Ayah!" Seru Keyra sambil menatap kesal sang ayah. Sedangkan Revan hanya tertawa geli.

Dea berdehem. "Berarti kalian berdua udah pacaran nih ya?"

Julian menganggukkan kepalanya. "Iya, tante."

"Akhirnyaa!" Seru Dea bahagia. Dea menatap kedua remaja itu dengan tatapan antusias.

"Jadi kapan tunangannya? Atau mau langsung nikah?"

***

"KAK KEYLAAA!!!" Seru Arka antusias kala melihat Keyra dan Julian yang berjalan masuk kedalam rumah Julian.

Cowok kecil itu memeluk Keyra dengan erat membuat Keyra terkekeh pelan. Sedangkan Julian hanya menatap malas adiknya itu.

Ya, setelah selesai sarapan, Julian langsung meminta ijin agar bisa membawa Keyra ke rumahnya.

"Hai, ganteng." Sapa Keyra sambil membalas pelukan Arka.

"Kak Key udah lama banget nda main kesini, Kak Key nda kangen sama Alka?" Celoteh Arka dengan polosnya.

Keyra hanya mampu terkekeh gemas. Lengannya terulur untuk mencubit gemas kedua pipi Arka.

"Kak Key kangen dong sama Arka." Sahut Keyra. "Arka makin gemesin deh,"

Keyra tertawa pelan kala melihat kedua pipi cowok kecil itu sedikit memerah.

"Makasih kak Key, Alka emang gemesin. Kak Key juga makin cantik." Sahut Arka malu malu.

"Papa sama Bunda mana?" Tanya Julian yang memotong percakapan antara pacar dan adiknya itu.

"Kenapa cari papa sama bunda?" Sahut Gerald yang baru saja datang dari arah dapur.

"Wow, siapa gadis itu?" Tanya Gerald kala melihat Keyra.

"Papa, ini kak Keyla. Calon pacal nya Alka."

"Keyla?"

"Namanya Keyra, pa. Pacar Julian." Ucap Julian.

Keyra tersenyum tipis sambil mengecup punggung tangan Gerald. Sedangkan lelaki yang merupakan ayah dari Julian itu pun tersenyum.

"Kenapa kamu mau jadi pacar anak saya?" Tanya Gerald. "Padahal diluar sana masih banyak yang ganteng daripada anak saya."

"Saya juga heran kenapa saya nerima anak om." Sahut Keyra enteng membuat Julian menatap kesal pacarnya itu.

"Keyra!" Seru Julian kesal.

"Iya? Itu nama gue,"

Julian berdecak pelan.

"Arka, ayo temenin bun ---" ucapan Lina terhenti kala melihat Keyra.

"Keyra? Akhirnya ketemu lagi," ucap Lina senang. Bahkan saking senangnya, wanita itu sampai memeluk Keyra.

"Eh, iya, tante."

"Tante? Kan bunda udah bilang, panggil bunda!"

Keyra terkekeh pelan. "Maaf, bunda."

"Karena ada Keyra disini, gimana kalo kamu bantuin mama bikin kue?" Ucap Lina sambil menatap Keyra.

Keyra tersenyum canggung. Gadis itu melirik Julian, sedangkan Julian hanya menghela nafas lalu mengangguk.

"Gimana? Mau ya?"

"Iya, bunda. Keyra mau kok." Sahut Keyra.

"Kalo kak Key bantuin bunda. Alka main sama siapa?" Ucap Arka dengan nada sedihnya.

"Gimana kalo Arka ikut bantuin?" Ucap Keyra sambil menatap cowok kecil itu.

"Emang boleh?" Arka memirinhkan kepalanya lucu.

"Boleh dong, masa gak boleh." Sahut Lina. "Yaudah yuk ke dapur."

Lina lebih dulu berjalan kedapur bersama Arka digendongannya.

"Juli, gue nitip HP." Ucap Keyra sambil menyerahkan ponselnya ke Julian.

Julian menerima ponsel itu dan duduk disebelah sang papa yang sedang menonton televisi.

Keyra yang melihat itu hanya menggeleng lalu pergi ke dapur.

"Sini Key," ucap Lina menyuruh Keyra mendekat. "Menurut kamu bikin kue brownies apa bolu?"

"Blownies! Bunda, Alka mau blownies."

Keyra tersenyum tipis. "Brownies aja gak papa, bun."

Lina mengangguk. "Oke, siap untuk bikin brownies chef Arka dan chef Keyra?"

"Siap bunda!" Sahut Arka dan Keyra bersamaan.

Lina terkekeh kecil. Pembuatan kue itu dipenuhi oleh canda dan tawa. Lina yang bercerita tentang masa kecil Julian. Arka yang terus bertanya tanya. Sedangkan Keyra hanya menganggapi sesekali tertawa kala menurutnya lucu.

Julian yang memang sengaja pergi kedapur untuk melihat Keyra kini tersenyum tipis melihat Keyra yang sedang tertawa karena mendengar cerita saat dirinya masih kecil.

Cowok itu mengeluarkan ponselnya dan cekrek!

***

Yuhuuu hehe😇

My ClassmateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang