#9

2.5K 208 56
                                    

Tut..

Telepon kumatikan. Aku menaruh ponselku di atas meja dan kembali membaringkan tubuhku di atas tempat tidur.

Setelah lama menunggu Jungkook, aku memutuskan untuk tidur duluan. Aku mematikan lampu kamar dan tidur di tempatku.

—-

Aku terkejut mendengar suara petir yang keras. Aku langsung terbangun, menoleh dan menemukan kalau tempat tidur di sampingku masih kosong.

Dimana dia? Apa dia masih belum pulang?

Aku turun dari tempat tidur dan keluar dari kamar. Setelah berjalan melewati beberapa lorong yang gelap, aku masuk ke dalam ruang kerja Jungkook.

Jungkook disana. Dia sedang duduk di ruang kerjanya. Dia melirik ke atas dan menatapku terkejut.

"Riel?"

Aku berjalan mendekat ke arahnya, dia mendorong kursinya dan menepuk pahanya, menyuruhku untuk duduk di pangkuannya.

"Kenapa kau disini? Apa kau kesulitan tidur?" Tanyanya.

Aku menggeleng. "Tidak. Aku terbangun karena suara petir. Lalu aku kesini karena melihatmu belum kunjung kembali."

Dia menyeringai dan mendekatkan wajahnya ke wajahku. "Aw.. apakah kau merindukanku?"

Aku menggeleng lagi dengan cepat. "Jangan berharap." Ujarku yang membuatnya tertawa.

Aku melihat ke arah kertas-kertas dan foto-foto yang ada di meja.

"Apa yang sedang kau lakukan selarut ini?" Tanyaku.

Jungkook membereskan beberapa kertas dan memasukkannya ke dalam folder. "Bekerja."

"Apakah pekerjaan sebagai Yakuza itu sulit?"

Dia menatapku sambil menyeringai. "Tentu saja. Tapi aku senang melakukannya."

"Kenapa?" Tanyaku penasaran.

Jungkook menyentuh dagunya, berpikir. "Karena aku bisa menjadi pemimpin? Aku senang saja kalau berpikir untuk menjadi ketua dan menjadi orang yang ditakuti oleh orang-orang."

Aku mengangguk. "Tapi kenyataannya kau tidak semenyeramkan seperti yang kubayangkan, Mr. Jeon."

Dia menatapku bingung. "Maksudmu?"

"Iya. Kau tidak menyeramkan bagiku. Kau sebenarnya cukup baik, dibalik sifat dan sikapmu yang cabul, kau adalah orang yang cukup baik."

Dia terkekeh dan memainkan rambutku. "Baby.. itu artinya kau belum benar-benar mengenalku." Dia berhenti dan menatap mataku. "Aku tidak seperti yang kau pikirkan."

Aku mengidikkan bahuku. "Entahlah. Bagiku kau orang baik."

Jungkook terdiam dan kembali membereskan barang-barangnya.

"Kembalilah ke kamar duluan. Aku akan menyusul sebentar lagi."

Aku mengangguk dan turun dari pangkuannya.

—-

Hari Minggu tiba.

Yoongi mengajakku untuk bertemu di sebuah taman rekreasi. Dia menawarkan untuk mentraktirku bermain sambil dia menceritakan masa lalunya. Aku setuju dan akhirnya kami memutuskan untuk bertemu di pintu masuk.

"Riel!"

Aku menoleh dan tersenyum. Aku melambaikan tanganku ke arah Yoongi, dia berlari kecil ke arahku.

"Apakah aku terlambat? Kau menunggu terlalu lama ya?" Tanyanya cemas.

Aku tersenyum dan menggeleng. "Tidak. Kau datang tepat waktu."

YAKUZA || JEON JUNGKOOKWhere stories live. Discover now